OO3-ULANG TAHUN

7.9K 1.1K 101
                                    

"Bi Nina, apa bibi tahu sesuatu tentang pemuda manis yang tinggal di depan sana?" Tanya Mark pada bi Nina.

"Ahh.. laki-laki imut yang maaf err-bisu itu? Memangnya ada apa tuan?"

"Panggil Mark saja bi. Eumm tidak ada, hanya bertanya, bibi kan sudah tinggal lama di desa ini."

Bi Nina memang bekerja di rumah ini. Tapi bi Nina tidak menginap, bi Nina akan pulang pada pukul 20.00 setelah menyiapkan makan malam. Dan saat pagi, bi Nina sudah ada di rumah Mark kurang lebih pada pukul 06.00 untuk menyiapkan sarapan. Dan soal tempat tinggal, bi Nina tinggal di rumah, yang Mark bicarakan dengan Daddy nya tempo hari.

Bi Nina hanya mengangguk dan sudah bersiap untuk pulang.

"Ya sudah tu— eh M-mark bibi pulang dulu, jangan lupa dimakan. Nanti keburu tidak hangat."

"Bibi! Kalau boleh tahu Haechan usianya berapa bi?!" Tanya Mark sebelum bi Nina benar-benar pergi dari rumahnya.

"Tidak tahu jelasnya Mark, Haechan sepertinya seumuran dengan tuan Jeno." Jawab bi Nina sambil berbalik sebentar ke arah Mark.

"Tidak usah pakai 'tuan' bi. Baiklah terima kasih banyak bi, hati-hati di jalan."

"Iya Mark."

.
.

Saat ini Mark sedang berada di kamarnya. Ia sedang tidak tahu ingin melakukan apa. Kata Daddy nya, Mark akan home schooling, jadi dia tidak perlu menyiapkan peralatan sekolahnya ke dalam tas.

Karena sangat bosan, Mark memilih untuk berkeliling di sekitaran sungai. Tidak baik di tanggal yang bagus ini dihabiskan dengan melamun saja.

Pada saat berkeliling di tepi sungai, Mark menemukan satu sosok yang sedang duduk bersila di bawah pohon, dan di depannya ada lilin menyala yang diberdirikan pada tanah.

"Apa itu Haechan?" Tanya Mark pada dirinya sendiri.

Untuk mencari tahu apakah sosok tersebut adalah orang yang dimaksud Mark, Mark akhirnya berjalan menghampirinya.

"Haechan, kenapa malam-malam kau ada disini?"

Haechan terkejut bukan main karena Mark tiba-tiba datang.

"Aah, ini ponselku." Mark memberikan ponselnya dengan tersenyum.

Seharusnya aku yang tanya, kenapa kau disini?

"Aku hanya merasa bosan, jadi aku memilih untuk berkeliling. Apa kau setiap malam datang kemari dan menyalakan lilin?"

Sebenarnya setiap 6 Juni aku selalu kemari di jam seperti ini.

"Aah begitu. Eh tunggu! Apa kau sedang melakukan ritual?! Sebaiknya kau hentikan itu semua, tidak baik melakukan hal seperti itu."

Eiii tidak, aku hanya merayakan bertambahnya 1 tahun usiaku!

Haechan yang tidak terima dikatai seperti itu, langsung memberi ekspresi yang jengkel.

"Apa maksudmu? Jadi kau sedang berulang tahun? Hahaha maafkan aku Haechan, aku tidak tahu."

Hm ya, tidak apa.

"Ngomong-ngomong aku boleh duduk disini, kan?"

Tentu...

"Haechan-ah, selamat bertambah usia, semoga kau selau bahagia." Ucap Mark sambil mengulurkan tangannya bermaksud untuk memberi salam.

Haechan menerima tangan Mark sambil tersenyum dan mengangguk.

"Berapa usiamu?"

Haechan memberi jawaban dengan jarinya.

"Aah, kau seumuran dengan adikku, tapi adikku lebih tua 2 bulan darimu."

"Kau sudah 16 tahun, dan kenapa tubuhmu seperti anak yang masih berusia 14 tahun? Walaupun kau lebih tinggi sedikit, sih."

Memang tubuhku sudah dari sananya kecil!
Ngomong-ngomong aku harus memanggilmu siapa? Dan.. berapa umurmu?

"Hm ya ya ya. Aku sudah sering dipanggil hyung, tapi aku jarang sekali dipanggil 'kak' kecuali oleh Mommy ku, jadi kau panggil saja aku kak Mark." Haechan mengangguk paham.

"... dan soal umur, sekarang aku masih 17 tahun, tapi besok Agustus aku berusia 18 tahun."

Kita selisih 2 tahun saja? Aku pikir kau sudah berusia 19 atau 20 tahun

"Itu karena tubuhmu saja yang terlalu kecil. Kau lihat? Tubuhku kekar bukan?"

Mark berbicara sambil menunjukan lengannya yang masih terbentuk otot kecil. Sebenarnya Mark tidak kekar, em salah.. maksudnya belum kekar.

Kau tidak kekar kak! Hanya dapat tingginya saja itu, aku saja sepertinya yang terlalu pendek.

"Hey, tidak apa... kau masih bisa bertambah tinggi." Haechan mengangguk.

Mark kembali melirik sampingnya. Dan Mark melihat Haechan kedinginan. Mark pun berinisiatif untuk melepaskan jaketnya, dan langsung ia kenakan di tubuh Haechan.

"Pakai ini. Sudah tahu suhu di malam hari sangat dingin, kenapa tidak pakai jaket? Kalau pun memakai baju lengan panjang, jangan yang tipis Haechan."

Haechan yang terkejut akan perlakuan Mark hanya bisa diam dan mendengarkan ocehan Mark.

Haechan kembali mengetikkan sesuatu.

Tidak usah kak, aku tidak merasa dingin. Jika aku menggunakan ini, bibiku akan marah padaku nanti. Aku pulang dulu kak, terima kasih sekali lagi karena sudah mau menemani saat ulang tahunku.

"Hey jangan dilepas, sudah pakai saja... tidak akan dimarahi bibimu. Ini hanya jaket Haechan. Apa lagi aku hanya meminjamkannya padamu, bukan memberi. Jadi... itu akan baik-baik saja."

Haechan hanya menatap bingung saat melihat Mark, dan akhirnya Haechan kembali ke rumahnya dengan tubuh berbalut jaket Mark.


To Be Continued




hope u like it😉

MUTE BOY [MARKHYUCK]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang