O13-TERNYATA

7K 929 73
                                    

Hari sudah menjelang malam. Ayah Mark sudah pulang beberapa saat yang lalu. Sebenarnya Mark tidak ingin jika ayahnya langsung pulang ke Seoul. Mark ingin Jaehyun istirahat disini semalam saja. Tapi Daddynya itu orang sibuk, jadi ia harus segera pergi ke Seoul.

Dan untuk Haechan? Sekarang ia berada di kamar Mark. Ia mulai saat ini tidur di sana. Bersama Mark.

Awalnya Haechan ingin tidur di kamar yang satunya, tapi kamar itu ternyata masih belum dibersihkan, alias masih banyak debu.

"Kak Mark, boleh aku bertanya sesuatu?"

"Tentu! Kau mau bertanya apa, hm?"

"Kak Mark ih, aku sedang serius ini."

"Iyaaa, ada apa?"

"Bagaimana caramu memanggil polisi? Dan kenapa disana ada ayahmu juga?"

"Sebenarnya Haechan, hari dimana aku menginap di rumahmu itu... aku sudah mengetahui rencana busuk kedua orang itu. Tentang lukamu, dan tentang niat mereka. Jadi aku berinisiatif untuk meminta bantuan Daddy."


~Flashback~

Setelah Mark menguping pembicaraan paman dan bibi Haechan, ia kembali merenung. Ia harus melakukan sesuatu, pikirnya.

Mark langsung kembali ke kamar Haechan. Dengan segera, Mark menelpon Daddynya malam-malam begini. Ia yakin Daddy nya itu belum tidur karena lembur bekerja.

Mark menelpon Daddy nya dengan suara yang sangat kecil. Hampir seperti berbisik sepertinya.

"Ha-hallo Dad?"

"Hmm? Siapa ini?"

"Ini aku Mark. Aku pikir Daddy masih lembur, jadi aku menelpon Daddy."

"Hm ya. Aku tidak lembur malam ini, Mark. Ada apa?"

"Gawat Dad! Disini aku memiliki teman. Dia sangat manis, namun bisu. Dan dia tinggal bersama paman dan bibinya, karena kedua orangtuanya sudah meninggal. Tapi paman dan bibinya itu malah memperlakukan temanku seperti seorang pembantu di rumahnya sendiri. Dan bahkan ia ingin membunuh Haechan dengan cara menyiksanya perlahan. Mereka hanya ingin harta orang tua Haechan Dad. Dan juga, Haechan sering sekali dipukuli oleh bibinya. Aku mohon Dad, lakukan sesuatu untuk Haechan."

"APA?! Jahat sekali orang itu!"

"Ssssttt, nanti Mommy bangun. Jangan keras-keras."

"Oh iya iya, maaf. Daddy akan lapor polisi kalau begitu. Tunggu saja. Mereka akan berada di balik jeruji besi."

"Oke Dad, tapi jangan sekarang, besok saja kalau keadaan memburuk. Nanti aku akan mengetikkan 'bahaya' lalu ku kirimkan ke Daddy. Setelah itu, Daddy segera melapor pada polisi, dan langsung kemari secepatnya. Bayarlah polisi itu berapa pun, asal sampai disini segera. Paham Dad?"

"Paham Mark. Lalu jika kau masih tidak bersama ponselmu? Bagaimana?"

"Tidak-tidak. Aku selalu menaruh ponselku di kantung celana, dan kata bahaya hanya ada 6 huruf. Pasti akan berhasil."

"Hmm yaaa, baiklah-baiklah, Daddy percaya. Kau jaga diri disana. Kau juga harus menjaga temanmu itu."

"Iya Dad, pasti akan ku jaga dia. Ya sudah, aku tutup ya? Kembalilah istirahat, dan semoga rencana kita berhasil."

"Oke Mark, kau juga istirahatlah. Pasti! Pasti berhasil... ayo semangat membela kebenaran.."

"Itu terlalu berlebihan. Daddy terdengar alay."

"Hahaha, ya sudah Mark. Daddy tutup. Bye.."

"Hm terim-"

makasih daddy.

~FLASHBACK END ~




"Begitu Haechan..."

"Wah, kau hebat kak! Tapi kenapa kau tidak langsung lapor saja pada polisi? Kenapa harus melalui ayahmu?"

"Hahaha, Haechan Haechan. Apa kau lupa? Aku masih anak-anak, Haechan... usiaku saja belum legal. Polisi tidak akan mempercayai apa yang ku katakan. Bisa-bisa aku hanya dianggap bermain-main."

"Oh iya, benar juga."

"Ternyata kau orang yang cerewet, ya? Aku kira kau pendiam, lemah lembut, tidak banyak tingkah, dan pemalu. Eh, salah... kau itu pemalu. Lihatlah, wajahmu merah sekali, hahaha!"

"Yak! Dari dulu aku memang seperti ini tahu? Kau saja yang tidak menyadarinya. Saat kecil aku anak yang aktif. Aku tidak nakal sepertimu."

"Bagaimana bisa kau tahu kalau aku itu anak yang nakal?"

"Emm, menurutku ya kak... orang yang nakal itu orang yang berani terhadap apa pun, dan juga nekat tentunya. Kau tidak takut apa pun. Kau sangat hebat dalam rencanamu itu. Yaaa walaupun rencanamu tak se-keren seperti rencana di bad genius sih..."

"Hahaha! pemikiran darimana itu? Kalau yang di posisimu adalah Jeno, aku tidak akan menyelematkannya seperti yang ku lakukan padamu."

"Kenapa begitu!? Kau jahat sekali!" Haechan marah pada Mark.

"Tidak-tidak Haechan, aku pasti juga akan menyelamatkannya. Jangan marah, hm?"

"Hahahaha! Kau tertipu, aku tidak marah, wleee-

...Tapi kak Mark, kalau kau langsung melaporkan pada polisi tanpa bantuan ayahmu, kau pasti hebat sekali. Aku jadi tambah menyukaimu!!"

Haechan kelepasan berkata seperti itu. Dan Mark kembali menggoda Haechan.

"Apa? Coba katakan lagi? Kau tambah menyukaiku? Hm? Bagaimana Haechan?"

"Apa? Tidak!! Siapa yang berkata seperti itu, kau mengarang kak!"

"Kau menyukaiku Haechan..."

"TIDAK! IH MENJAUH DARIKU, JANGAN DIGELITIKI. AHAHAHA!"

Ya seperti itu lah, ternyata Haechan bukan orang yang pendiam. Ia anak yang cerewet dan humoris. Dan Mark semakin suka pada Haechan.




To Be Continued

MUTE BOY [MARKHYUCK]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang