OO9-TERKUAK

6.8K 970 125
                                    

Sekarang sudah pukul 21.00 di kediaman Haechan, dan Mark belum pulang dari siang tadi. Saat Haechan menangis, Haechan akhirnya ketiduran. Dan Mark menidurkan Haechan di kasur agar Haechan nyaman, serta menyelimutinya.

Mark masih sedikit marah karena perbuatan paman dan bibi Haechan. Ia berpikir harus mencari tahu tentang mereka berdua, dan alasan kenapa Haechan diperlakukan seperti itu. 

Mark mengendap-endap seperti siang tadi, dan berjalan ke kamar paman dan bibi Haechan. Mark menguping pembicaraan mereka.

.
.

"Sayang, kau sudah berlebihan pada anak itu. Cukup memberinya pekerjaan yang banyak saja." Ucap paman Haechan.

"Aku sudah geram dengannya! Orang tuanya sudah mengambil kebahagiaanku, dan aku masih emosi jika mengingat itu."

"Hey tenang dulu, apa kau berniat membunuhnya juga? Apa dia akan berakhir seperti kedua orang tuanya?"

"Hah! Yang benar saja! Aku tidak akan membunuh anak itu seperti ayah ibunya, aku masih membutuhkan dia untuk membersihkan rumah besar ini! Aku hanya akan menyiksanya, maka dia akan mati perlahan-lahan."

"Wah.. kau sangat kejam sayang."

"Hahaha! Tidak akan ku biarkan anak itu hidup tenang. Kalau dia sudah mati nanti, warisan dari orang tuanya akan jatuh ke tangan kita."

"Haha benar, mari kita tidur ini sudah malam."

"Aku harus melakukan sesuatu..."

.
.

Keesokan paginya, Haechan bangun pada pukul 04.00. Pertama kali ia lihat adalah Mark yang tidur di sofa kamarnya dengan kondisi kedingingan.

"Kak Mark tidak pulang? Dia baik sekali, kenapa tidak tidur di kasur bersamaku? Kan kita sama-sama lelaki, jadi tidak apa."

Haechan berkata dalam hati dan langsung memberikan selimutnya pada Mark. Mark masih setia dengan tidurnya. Entahlah mungkin ia sudah merencanakan sesuatu saat malam sudah larut, sampai-sampai tertidur sangat pulas seperti ini.

Haechan memang sudah biasa bangun pukul 04.00. Jam berapa pun ia tidur, maka tetap ia akan bangun pada pukul 04.00.

Setelah Haechan menyelimuti Mark, ia memilih untuk mandi. Setelah selesai mandi, ia melihat Mark masih mengumpulkan nyawanya. Mungkin Mark bangun karena suara mandi Haechan.

Kak Mark? Kau sudah bangun?

"I-iya, maaf Haechan aku tidak pulang, kemarin aku sangat mengantuk dan berakhir tidur disini."

Tentunya Mark berbohong, ia memang ingin tidur disini dan menjalankan rencananya.

Minumlah dulu, akan ku ambilkan.

Haechan mengambil minum untuk Mark yang sudah ia siapkan di atas nakas sebelah kasurnya. Dan tentu Mark menerimanya.

"Terima kasih Haechan." Mark tersenyum. Haechan pun juga tersenyum.

.
.

DOBRAKK...

Tiba-tiba ada suara dobrakan pintu dari luar kamar Haechan. Dan itu adalah bibi Haechan.

Sedangkan yang ada di dalam kamar, Mark sedang mengeringkan rambutnya karena ia selesai mandi. Dan Haechan sedang menata perabotan di kamarnya.

Mereka berdua sangat terkejut karena perbuatan bibi Haechan.

"YAK HAECHAN! KAU ANAK BANDEL YA?! SUDAH KU BILANG BERAPA KALI KAU TIDAK BOLEH BERTEMAN DENGAN ORANG INI! DAN APA YANG KU LIHAT? KAU MALAH MENGAJAK TIDUR ORANG ASING DI KAMARMU TANPA IJIN DARIKU!"

Bibi Haechan memarahi Haechan serta memukulnya tentunya. Haechan? Ia hanya bisa melindungi kepalanya dengan tangan.

Mark yang sedang mengeringkan rambutnya, sangat terkejut dengan yang ia lihat secara langsung ini. Ya benar... yang dikatakan Haechan waktu itu kini terjadi.

"Ti-tidak bibi, i-ini bukan seperti yang k-kau pikirkan! Aku tidak melakukan apapun pada Haechan. Dan ini juga bukan salah Haechan sepenuhnya." Mark berniat untuk membela Haechan.

"Kau anak tampan, KENAPA INGIN BERTEMAN DENGAN ORANG BISU TIDAK BERGUNA INI?!" Kata bibi Haechan pada Mark, tapi tidak melepas cengkeraman tangannya di tangan Haechan.

Degg...

"SAYANG! SUAMIKU! CEPAT KEMARI DAN LIHAT APA YANG SUDAH DILAKUKAN ANAK NAKAL INI!"

Haechan dibawa oleh bibinya ke gudang. Sedangkan Mark, dibawa oleh paman Haechan ke ruang bawah tanah. Di sini Mark yang dalam bahaya. Ruang bawah tanah lebih parah dari gudang, karena di ruang bawah tanah adalah ruangan hampa udara. Tapi Mark harus menerima semua resiko, bukan?

Gudang ini berada persis di atas ruang bawah tanah. Jadi jika ada orang yang berbicara disalah satu ruangan, maka omongan tersebut bisa didengar di ruangan yang lain.

Haechan dihempaskan oleh bibinya dengan kasar. Bahkan tidak menghiraukan Haechan yang sudah memohon.

"LIHAT SAJA ANAK SIALAN! TEMANMU ITU AKAN DIHABISI DAN DIKURUNG DI RUANG BAWAH TANAH OLEH PAMANMU!"

"DIA AKAN KESAKITAN! HAHAHAHA.."



"JANGAN BIBI! AKU MOHON!!"

To Be Continued

MUTE BOY [MARKHYUCK]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang