"Safir!! Jangan asal comot ihh!!" protes Intan saat Safir mengambil jajanan miliknya, tertumben laki-laki itu dapat berkunjung setelah sekian lama."Malah dihabisin sendiri, Ibu!! Safir ini lho!!" adu Intan pada Ibunya akibat cemilan favoritnya dihabiskan Safir.
"Mbok yoo ngalah, kamu ini kalau orangnya gak ada ditanyain kalau ada diajak berantem" ceramah Ibu begitu ikut bergabung dengan mereka.
"Bapak apakabar nak?"
"Gak usah ngomongin Bapak buk, orang Safir kesini juga Bapak mana mau tau. Taunya mesraan sama istri baru. Gak inget tanggung jawab masih punya anak yang harus ditanggung" begitu kesal Safir saat harus mengabarkan berita ini didepan orang tuanya.
Semenjak keluarga mereka berpisah, Safir ikut sang Ayah sementara adiknya, Intan yang masih bersekolah justru ikut sang Ibu. Dengan begitu sang Ayah lepas tanggung jawab.
Inilah yang membuat Safir yang sudah bekerja selalu menyisihkan uang hasil bekerjanya untuk kebutuhan sang Ibu dan adiknya, jangan tanya modal darimana warung milik sang Ibu?
Jelas itu adalah campur tangan Safir agar sang Ibu tidak bersusah payah bekerja diluar sana dan memiliki penghasilan tetap walaupun tak seberapa.
"Hushh!! Jangan gitu toh le, ibu gak ngajarin gak sopan gitu. Ibu mungkin pisah sama bapak tapi secara baik-baik. Jangan durhaka" pesan sang Ibu yang diam-diam juga kecewa akan sang mantan suami yang kini sudah menikah lagi, hingga melupakan anaknya yang masih memerlukan biaya untuk mengenyam bangku sekolah SMA.
"Biarin bu, Safir kan aktivis jadi harus pintar mengeluarkan pendapat" Intan justru membela Safir
"Safir-Safir lemes banget mulutnya kalau sama yang lebih tua"
Mungkin orang akan mengira Safir dan Intan seumuran karena wajah yang masih baby face dan tingkah yang masih satu server inilah, yang membuat orang tidak mengenal mereka akan mengira mereka pasangan kekasih yang memiliki wajah mirip dan sering disebut jodoh cerminan diri.
Lah gimana gak mirip? Mereka satu produk pembuatan gimana mau beda hasil kalau darah dan daging mereka masih sama dari orang tua mereka.
"Misi bu, mau beli sabun mandi" panggil pembeli, mau tak mau Intan bangkit untuk melayani.
"Mau sabun merek apa?" tanya Intan begitu menoleh pada sosok teman sekolahnya.
"Lho jadi Deka-Deka yang dimaksud ibu itu kamu toh, kirain beda orang" gumam pelan Intan saat baru menyadari Deka yang dimaksud ibu tempo hari ini Deka teman sekolahnya adalah orang yang sama.
"Itu yang biru" tunjuk Deka pada satu brand sabun mandi.
"Berapa?"
"Pas kok, uang kemaren belum diambil"
"Uang yang mana?" tanya Deka yang heran, tampaknya laki-laki lupa pernah meninggalkan uang di warung.
"Ibu!!" Panggil Intan pada ibunya
KAMU SEDANG MEMBACA
Deva & Deka [COMPLETED]✓
عشوائي[Squel dari Annoying] Note: Family story about twin. Dari segi cover sudah miring jelas mereka susah untuk diluruskan. Rupa mereka memang tampan dan mulus. Tapi sayang kisah cinta balada anak SMA ini gak pernah mulus. Deva yang ngebet banget sama ka...