Kali ini Rena merasa benar benar bahagia walaupun hanya sesaat, karena sebentar lagi ia akan jalan jalan bersama Alvin, Rena menanti kakak kelasnya itu di dekat gerbang sekolah sambil memainkan ponselnya. Dia melihat banyak sekali panggilan dari Yuna, ia merasa bersalah, sebenarnya Rena ingin memberitahu Yuna di mana keberadaannya sekarang tapi entahlah Rena merasa ragu.
Rena mendongak melihat Alvin yang berjalan bersama temannya, sudah ia katakan kan sebelumnya bahwa Alvin merupakan pemuda yang populer di sekolah ini? Rena masih setia memandangi Alvin, dia harap kakak kelasnya itu menyadari bahwa dirinya sudah menunggu.
Rena menghela nafas saat melihat Naomi berada didekat Alvin, desiran pilu tiba-tiba menyerangnya. Akhirnya Rena memutuskan untuk melangkah keluar gerbang dan pulang lalu melupakan rencananya untuk menemui Alvin hari ini. Namun suara Alvin yang memanggilnya membuat langkah kakinya terhenti.
“Rena!” Rena sempat terpesona dengan senyuman Alvin, namun sebisa mungkin Rena menyangkalnya dengan memalingkan wajah.
“Mau kemana? Gajadi jalan jalan?” tanya Alvin yang masih setia menatap mata teduh Rena
“memang jadi kak?” tanpa ba-bi-bu Alvin langsung menarik tangan Rena dan mengajaknya keluar gerbang sekolah. Tanpa disadari Alvin sudut bibir Rena terangkat, memperlihatkan senyum manisnya.
***
Alvin mengajak Rena ke taman, mereka terlihat bahagia walaupun melakukan hal sederhana. Banyak orang yang memandang mereka heran, tapi Alvin mengabaikannya begitu saja.
“ lo cantik,” puji Alvin.
Seketika tubuh Rena menegang mendengar penuturan Alvin, Alvin terus menatap Rena dan Rena pun membalas tatapan Alvin. Namun sayang tatapan mereka terhenti ketika keduanya mendengar suara seseorang yang memanggil Alvin.“Alvin?”
Keduanya mencoba mencari sumber suara itu, ketika mengetahui bahwa Naomi lah yang datang Alvin langsung menarik tangan Rena untuk mengajaknya pergi dari sini. Tapi sayang perempuan yang datang itu menghempas tangan mereka berdua.“Alvin kamu kenapa sih sama cewek cupu ini,” Ucap Naomi menggebu gebu.
“Lo yang kenapa, kita ini sudah putus jadi tolong jangan ganggu gua lagi,” geram Alvin kepada Naomi.
Rena yang melihat keduanya bertengkar hanya bisa menggaruk tengkuk lehernya yang tak gatal sekarang harus apa dia?
Naomi menatap wajah Rena dengan tatapan sinis, Naomi merasa kesal dengan sikap gadis itu yang pura pura tidak tahu dan tak mendengar ancamannya tempo hari. Lagi dan lagi akhirnya Alvin harus membawa Naomi pergi dari hadapan Rena.
“Rena?”
Rena tetap diam, dia bingung akan berbuat apa?
“Gua pulang dulu ya Na?” pamit Alvin sambil menarik Naomi dari hadapan Rena.
Alvin meninggalkannya disini, sudah kedua kali kakak kelasnya itu meninggalkannya dengan alasan yang sama yaitu karena Naomi. namun Rena sadar dia ini siapa? Tidak mungkin juga kan bahwa Alvin menyukainya?
Tubuh Rena luruh, dia duduk dengan wajah kusut. Tidak, dia tidak berniat membuat mereka bertengkar. Semua ini salahnya.
Rena beranjak hendak pergi menuju jalan raya untuk mendapatkan angkutan umum, dia akan pulang dengan kendaraan umum saja dia tidak ingin merepotkan Bryan jika ia meminta bryan untuk menjemputnya. Dia duduk didalam angkot, dia masih mengingat kejadian tadi. Rena tersenyum kecut, l ebih baik dia memainkan ponselnya saja fikir Rena. Saat sedang memainkan ponselnya agi dan lagi terdapaat notifikasi dari Yuna.Rena ingin pulang, namun dia masih takut ayahnya akan menghancurkan hatinya lagi. Semua itu hanya akan menambahkan luka di hatinya semakin parah. Tiba tiba handphonenya kembali memperlihatkakn notifikasi namun ini bukan dari Yuna melainkan dari Bryan
Bryan Kylie Jeffer:
“ dimana lo? Mau gua jemput ga?
Renata CalandraEnggak usah!
Saat ingin mematikan posnselnya panggilan dari Bryan memenuhi layarnya. Lalu dia terburu buru mengangkatnya.
“gausah dijemput aku sudah dijalan”
“Jalan mana?”
Deg...
Itu bukan suara Bryan. Itu suara perempuan, Rena langsung mematikan sambungan telpon itu secara sepihak.
***
Hayo kira kira siapa yang nelpon Rena?
KAMU SEDANG MEMBACA
Strong girl
Teen FictionTuhan baik banget ya sama gua? Disaat gua lagi terpuruk, tapi tuhan dengan baiknya mampu melengkungkan senyum gua yang hampir saja hilang