belajar

15 4 0
                                        

"Lo apaan sih" Hardik Kiara tajam.

"Kenapa?" Tanya Fiqran tanpa dosa.

"Jangan mainin rambut gue!"Ucap Kiara menekankan.

"Yee marah mulu lo,sesekali senyum kek,biar adem gue memandang kan" Ujar Fiqran.

"Aduh Fiq,,jadian aja Fiq" Ujar Raka ,si ketua kelas nya itu.

"Apa lo?" Ujar Kiara tajam ke arah Raka.

Buk adel yang masih nyatat materi dan rumus rumus di depan pun,lansung menghadap ke arah murid muridnya.

"Udah udah,kasian Kiara nya di gangguin dari tadi.Fiqran,Raka maju kalian kedepan.Jelasin apa yang ibuk tulis" Perintah buk Adel.

"Mampus"Gumam Kiara yang masih terdengar oleh Fiqran.

Fiqran melirik tajam ke arah Kiara.

"Ayo ke depan" Perintah Buk adel menunjuk kedua siswa nya itu.

"Eh maaf guruku yang cantik,matematika hanya bagi yang mampu" Alibi Fiqran menjawab tanpa beban sedikit pun.

"Alasan aja kamu" balas Buk adel.

Buk Adel mulai menerangkan apa yang di catat nya di papan tulis putih itu, semuanya fokus kepada buk Adel dan sesekali mencatat rumus yang di rasa penting.

Berbeda dengan semua orang,Fiqran benar benar bosan.

Fiqran melirik wajah Fokus Kiara di sampingnya,jika di perhatikan Kiara memang sangat cantik, pipi chuby dan hidung yg kecil itu menambah kesan imut, tapi sayang Fiqran tidak pernah melihatnya tersenyum.

"Kiaa" Panggil Fiqran agak berbisik takut semua orang akan terganggu.

"Hmm" Balas Kia dengan masig mencatat.

"Ih fokus amat sih,sesekali gue mau dong di fokusin kek gitu" Fiqran berbicara dengan agak suara besar sehingga semua orang menoleh ke arah mereka berdua.

Fiqran agak sedikit kikuk, saat semua mata menuju ke arah nya.

"Cieeeee, mintak difokusin yaa. Fokusin aja Kia" Sorak sorak temen temen sekelasnya.

Buk adel menggeleng, dia melihat kearah Kiara  yang wajah nya sudah memerah menahan malu itu.

"Tenang, bentar lagi kok. Kiara pasti fokus sama gue, ya kan kia" Tanya nya.

"PD amat sih lo,"ucapnya menatap sinis.

Kiara merasa resah, sejak kehadiran Fiqran di sisinya sekarang. Apalagi,dia baru tau jika fiqran bertetangga dengannya, ntah apa yang terjadi di kehidupan nya untuk yang akan datang.

"Buk, saya permisi ke toilet bentar"Pamit kia kemudian dan di angguki oleh gurunya itu.

Kiara berjalam jalan di koridor sekolah, alibinya saja akan ke toilet, dia hanya menghindari kekonyolan tetangga barunya itu.

"Gue ke rooftop aja kali ya" Gumam Kia lalu berjalan ke arah rooftop.

Kiara memejamkan matanya saat telah sampao di rooftop sekolahnya itu menikmati angin sepoi sepoi yang menyejukkan.

"Hei" Sapa seseorang itu,Kiara lansung membuka matanya dan menatap sinis seseorang yang menggangu ketenangannya itu.

"Apa?" Tanya Kiara datar.

"Ups,Santai dong kak,Tuh muka biasa aja" Ucap seseorang tersebut.

"Emang kenapa sama muka gue? "

"Haa gak ada, Lo Kiara bukan? Kenalin gue Aldo,pasti lo tau kan sama gue.Secara kan gue orang paling tampan di sekolah ini".Ucapnya membanggakan diri.

"Najis,siapa juag yang kenal sama cowok kayak lo? "

"Banyak, lo aja yang gak update"

"Dasar Sinting" Balas Kiara.

"Ehem"

Deheman seseorang mampu membuat mereka berdua menoleh

"Eh si bos" Ucapnya pada Fiqran,orang yang berdeham tadi.

Kiara sedikit berfikir dengan sapaan Aldo kepada teman sabangkunya itu.
Boss? Sejak kapan Fiqran di panggil begituan.
Jika seandai nya geng, Fiqran masih terlalu baru untuk Geng, apalagi untuk menjadi ketuanya.

"Ngapain?" Tanya Fiqran dingin pada Aldo.
Oh ayolah ini bukan lah fiqran yang suka jail di kelas, ini terlalu dingin, mengalahkan wajah flat nya Kiara.

Kiara sempat agak terkejut, tapi sebisa mungkin dia, mengubah ekspresinya jadi,baisa biasa saja.

"Anu bos, itu gue lagi..."Aldo agak kikuk menjawab pertanyaan dingin itu, hingga tak tau apa yang akan di ucapnya.

"Oo iya,Kita di tantang tawuran oleh lawan biasa dan di tempat biasa"Ucap Aldo tadi.

"Baiklah,kumpulkan anggota di markas.Sekarang lo bisa pergi" Ucapan datar itu pun di patuhi oleh Aldo.

Kiara?  Dia benar benar bingung. Apa tadi katanya. Tawuran!
Walaupun baru dia sudah punya musuh.Sebenarnya Fiqran ini siapa.
Gadis itu pun bertanya tanya dalam hatinya.

Setelah dirasa Aldo sudah pergi jauah dari arah rooftop.
Fiqran menatap Kiara yang tampak bingung.
Fiqran sudah tau, pasti gadis yang di depam nya ini memikirkan tentangnya.

"Heii" Sapa Fiqran.

"Apa? Lo suka tawuran" Tanya Kiara.

"nggak dong, gue cuman penonton. "Alibi Fiqran.

"Halahh, tadi aja lo di panggil dengan embel embel bos, yakin penonton? " Tanya Kiara, dia rada kepo dengan Fiqran.

"Seriuss, yuk lah ke kantin udah bel". lalu Fiqra n pergi dari hadapan Kiara

"Sebenarnya lo siapa? ".Gumam kiara.




Maaf yaa,part ini gajee.
Mungkin semua part😪😪😪😪😪

Kiara Dan FiqranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang