Berkunjung

24 6 0
                                        

Fiqran telah sampai didepan pintu rumah Kiara dengan sekotak brownies di tangannya.
Pertama kali dia berkunjung ke rumah perempuan,dan itu cukup membuat Fiqran agak gugup.

Fiqran mengambil nafas panjang,sungguh kelakuannya sudah seperti ingin melamar anak orang.

"Assalamualaikummmmm"Tidak ada nada sopan disana,dia berteriak dengan menekan bel rumah itu berulang ulang.

Pintu rumah itu pun terbuka menampilkan sosok paruh baya berumur limapuluhan,dan Fiqran bisa melihat jika itu adalah Asisten rumah tangga.

"Maaf,cari siapa ya?" Tanyanya lembut.

"Ini saya bawa brownies buat yang punya rumah ya bik,saya baru pindah kemarin" Ucap Fiqran berbasa basi.

"Oh iya makasih ya den ya,mau masuk dulu?"Tawar Bi Asri.

"Boleh" Senyum sumringah tercetak di wajah tampannya itu.

Fiqran melihat seluruh penjuru rumah besar berlantai dua itu,dia melihat sebuah foto besar di ruang utama rumah nya itu,terdapat sepasang suami istri dan satu anak kecil memegang gulali dengan senyum yang manis dengan sepasang lesung pipinya.

Bik Asri menghentikan langkahnya lalu melirik ke arah Fiqran yang sedang memerhatikan sebuah foto besar berisikan anggota kecil keluarga itu.

Seakan mengerti Bik Asri pun mengangkat suara.

"Itu foto keluarga ini den,pria laki laki itu adalah tuan Revan ,wanita di samping itu adalah Nyonya Dinda dan anak kecil itu.."

"Kiara,apa benar?"Ucap Fiqran memotong penjelasan Bik Asri.

"Iya,Den Fiqran kenal" Tanya Bik Asri.

Fiqran mengangguk " Iya Bik,Kiara temen sebangku saya di sekolah" ucapnya dan dijawab anggukan oleh Bik Asri.

"Maaf ya bik,tadi saya tidak sengaja melihat perdebatan antara Kiara dan Ayah nya bik,Apa mereka ada masalah?" Tanya Fiqran,dia sungguh ingin tau tentang kehidupan Kiara.

Bik Asri mengehela nafas nya

"Iya den.Semenjak kematian Nyonya,keluarga ini yang biasanya harmonis menjadi kelabu" Bik Asri menceritakan awal mula permasalahan Kia dengan Ayah nya.Dimulai dari Dinda,bundanya Kiara meninggal sampai pada akhirnya ayah yang selalu menjadi kebanggan Kiara pun berubah padanya.

"Gitu den ceritanya,hingga pada hari ini,Tuan pergi ke singapore untuk mengurus perusahaan nya disana,dan tidak membawa Kiara" Tambah Bik Asri.

Fiqran mengangguk,sekarang dia paham.Fiqran juga berfikir.Apa ini penyebab Gadis itu tak pernah tersenyum,ya walau dia baru sehari kenal dengan gadis itu,dia bisa menebak jika Kiara begitu cuek dengan kehidupan nya.

"Lalu dimana Kia sekarang bik?" Tanya Fiqran.

"Dikamarnya den,Tadi non Kia menangis karna ditinggal Tuan besar,mungkin non Kia sudah tertidur,karna kebiasaannya jika terlalu lama menangis dia akan terlelap" Tutur Bi asri.

"Boleh saya kekamar Kiara?".Tanya Fiqran lagi.

Bi Asri lansung agak berfikir,mengingat Fiqran adalah seoarang laki laki.

"Tenang Bik,saya tidak akan macam macam,percayalah" Ucap Fiqran seolah tau dengan apa yang di pikirkan oleh wanita tua itu.

"Baiklah,Kamar non Kia berada di lantai atas dengan pintu berwarna biru muda"

Fiqran mengangguk sembari tersenyum,dia lalu menaiki satu persatu undakan tangga menuju lantai atas.

Fiqran memutar knop pintu berwarna biru muda itu,dia yakin jika ini kamar Kia,karna hanya ini lah satu satu nya pintu berwarna cat biru muda itu.

Fiqran memehatikan ke seluruh penjuru kamar Kiara,kamar yang lumayan besar bernuansa biru muda,dan juga banyak stiker doraemon disana.

"wajah galak tapi pecinta doraemon" Ucan Fiqran menggeleng lalu melanjutkan langkah nya menuju tempat tidur Kiara.

Fiqran melihat Wajah damai Kiara itu miris,mata yang bengkak,dan hidung yang masih memerah.Sudah di pastikan jika gadis itu baru saja terlelap.

"Gue tau lo pasti kuat ngadepin semua masalah lo"

•••

Kiara membuka perlahan matanya,sambil merenggangkan tangan nya ke udara.

Kiara melirik jam di atas nakas,jam enam sore.Cukup lama dia tertidur hari ini.

Kiara berjalan menuju kamar mandi yang ada di kamarnya guna membersihkan diri,setelah beberapa menit dia pun selesai,menampilkan wajah segar nya kembali,walaupun matanya masih agak membengkak.

"Bikkk" Panggil Kiara,dia sangat lapar sekali.

"Iya non,non udah bangun." Tanya Bik Asri berbasa basi.

Kiara hanya mengangguk saja untuk jawaban dari pertanyaan Bi asri.Kiara menari kursi makan di depannya lalu duduk.

"Bik Asri udah makan?"Tanya Kiara sambil menatap Bik Asri.

"Belum,nanti Bik Asri makan setelah non Kiara makan" Ungkap nya lembut.

"Gapapa Bik,ayo makan bareng Kia,panggil Pak Tono sekalian Bik,ajak dia makan.Dia pasti lapar" Perintah Kiara.

"Tapi non"Bik Asri tidak enak jika akan makan satu meja dengan majikan mudanya ini.

"Gapapa Bik,panggil aja.Lagian aku juga malas makan sendiri".

Akhirnya Bik Asri mengangguk saja,lalu keluar memanggil Pak Tono di post satpam keluarga itu.

Dan setelah memanggil pak Tono mereka pun makan bersama,dengan makanan yang sama pula.Kiara tersenyum dalam hati,walau Ayah dan Bunda nya gak disini,setidak nya masih ada mereka yang menemaninya.

Kiara menggeser kursinya ke belakang.

"Baik,Kiara udah siap.Bik Asri dan Pak Tono,lanjutkan saja.Setelah itu istirahat lah,dan pak Tono jangan lupa kunci gerbang luar ya pak".

"Baik non" Ucap mereka kompa.

kiara mengangguk,lalu pergi ke kamarnya.

"Non Kiara baik ya bik,sama seperti almarhumah nyoya besar dulu" Ungkap Pak Tono.

"Iya pak,tapi saya kasihan pak.Jika tuan besar marah marah sama Non Kia,"

"Hm,akan ada masanya masalah mereka akan selesai Bik,percayalah" Ucap Pak Tono dan di balas anggukan oleh Bik Asri.




•••





Maaf  ya gaess,part ini agak gaje😎 author lupa mau ceritain apa,padahal awal awal ngepublish semuanya udah di atur.
Tugas juga banyak,buat author pusing.dampak nya ke sini deh🙄😓😓

Intinya tetap baca terus cerita author ya,jangan sampai di hapus dari library kalian ya,
Dont forget to voment💓💓💓

Kiara Dan FiqranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang