Tawuran

15 2 0
                                    

Fiqran tengah menyusun strategi untuk tawuran dengan sekolah tetangga.

Kalian tau, kenapa Fiqran yang menyusun strateginya?. karna dia lah sang ketua geng Vandelion, banyak yang takut dengan geng ini, namun tak sedikit pula yang ingin melawan mereka. Dahulu mereka di Bandung,tapi karna kepindahan sang ketua ke Jakarta semuanya pun ikut walaupun tak semuanya.

"Kita semua harus kompak,paham semua" Tanya Fiqran,sang ketua.

"Paham ketua" teriak mereka.

Fiqran tersenyum tipis memandang pasukannya itu, Fiqran adala seseorang yang berwibawa, agak sedikit cuek tapi ntah kenapa berbeda dengan satu wanita itu.

Brum brumm... 

Suara derungan motor sudah terdengar, sudah pasti sang penantang sudah datang.

"Siap siap" Ucap Fiqran mengingatkan.

Lawan mereka yang ditunggu itu pun, turun dari motornya dan lansung menghadang ke pasukan Fiqran.

Suasana sudah tegang, sudah terjadi pukul memukul, dan tak asa juga yang membawa senjata balok kayu.

Disisi lain, Kiara sedang berjalan pulang kerumahnya, ntah apa yang merasukinya, dia ingin berjalan saja menuju rumahnya, katanya ingin menikmati angin sore.

Saat sampai di gang sempit, Kiara mendengan suara gaduh di dekat sana, dengan rasa paansarannya yang tinggi dia pun pergi menuju kesana.

Kiara terkejut,ternyata ada perkelahian besar disini, dia mengamati sekelilingya.

"Fiqran" Gumamnya

Guamamannya tadi terdengar oleh salah seorang yang tak dikenalnya.

Kiara terkejut dan lansung saja berlari saat orang itu menatap tajam ke arah nya.

Happ

Tangan nya dicekal dari belakang,sungguh Kiara sedang dalam ketakutan sekarang. Baru pertama dia melihat tawuran ini secara lansung, dan dia juga ketahuan mengintip.

"Lapasin gue" Ucap Kiara datar.sebisa mungkin dia menutupi ketakutannya.

Pria tak dikenal itu pun mendelik tajam,membuat nyali Kiara kembali menciut. lalu dia di tarik semakin dekat ke arah pertempuran itu.

"STOPP". Ucap pria yang menarik Kiara itu,

"Kalian ngalah atau gadis ini yang jadi korban" Ucapnya kemudian.

Pria berhidung mancung itu pun,meronggoh saku celanannya dan mengambil sebuah belati kecil dan diarahkan ke Leher kiara.

Kiara sontak terkejut, dia benar benar takut sekarang,tak ada ekspresi dingin dan datar lagi,air matanya mengalir walau dia tak menangis.

Kiara menatap ke arah Fiqran yang juga menatapnya.

"Jangan sentuh dia" Ucap Fiqran dingin ke arah laki laki bajingan yang masih mengarahkan pisau ke arah leher Kiara.

"Baik, tapi lo harus nurutin perintah gue"
Ucapnya

Fiqran mengangkat sebela alisnya "Apa? "

"Lo harus bersimpuh dan cium kaki gue"

Fiqran masih terlihat datar mendengar perintah laki laki brenhsek yang ingin menyakiti Kiara itu.

Fiqran maju kedepan,sorot mata tajam nya mampu membuat Geral agak takut, si lelaki brensek itu.
Fiqran semakin majuu dann..

Bughh.

Geral terjatuh membuat Kiara lansung saja berlari ke arah Fiqran.
Fiqran memukul Geral brutal,tak ada yang bisa menolong nya lagi bahkan anak buah Geral juga di kepung oleh Anggota Fiqran.

Kiara sedikit panik melihat keadaan Geral yang hampir saja mati itu.

"Fiq udah" perkataan Kiara tak di dengar oleh fiqran, dia masih saja meninju musuhnya itu.

Kiara lansung saja memeluk Fiqran,supaya anak itu,berhenti memukulnya.

Fiqran yang di peluk menegang, jantungnya berdetak kencang,sungguh ada kenyamanan di peluakan Kiara.

"Gue bilang udah, kasian"

Fiqran menggangguk mendengar perkataan Kiara, dan mengelus rambut panjang nya itu.
Fiqran melirik ke arah Geral yang sudah tak mampu bangun itu .
Fiqran mengangkat tangannya keatas,memberi instruksi kalau sudah cukup kepada anak buahnya

Anggota Geral lansung berlari dan membobong tubuh sang ketua pergi dari lokasi.

"Yaudah, kita pulang" Ajak Fiqran lalu menggemgam tangan Kia menuju motornya dan di ikuti oleh rekan rekannya.

•••

"Aw,, Sakit goblog" Ringisan Fiqran saat Kiara menekan lukanya.

Setelan mengantar Kiara pulang tadi, Fiqran disuruh mampir dulu untuk mengobati lukanya.
Ntah apa yang merasuki Kiara hingga memintanya untuk mampir, padahal rumah mereka hanya bersebrangan.

"Pukul pukulan aja gak sakit. Dikasih obat merah aja teriak lo"Ucap Kiara dengan masih membersihkan luka fiqran itu.

"Galak amat sih neng" Fiqran menoel pipi gadis itu.

"Tangan lo mintak gue pukul" Ujar Kiara dengan tampang sok tegasnya, padahal dia sedang menyembunyikan kegugupannya, sungguh baru kali ini ada sebuah rasa sedikit hangat di hatinya.

"Lo kenapa? "  Tanya Fiqran sedikit aneh melihat gadis di depannya ini, bagaimana tidak  dia mengulum mengulum sendiri bibirnya itu.

" Gak,,udah ah sana lo pulang. Gue mau mandi." Kiara mengibas ngibaskan tangannya itu untuk menyuruh Fiqran pulang.

"Gue ikut dong."

"Bapak lo ikut, udah ah sana pulang"

"Lah, bapak gue jangan,cukup gue aja" Ucap Fiqran yang udah kemana mana.

Kiara memandang Fiqran tajam,lalu dia lansung saja pergi dari hadapan manusia absurd itu, Kiara sadar akan gila jika melayani orang seperti Fiqran.

Sedangkan Fiqran, dia sedang tersenyum melihat tingkah Kiara,gadis itu sudah banyak bicara sekarang,walaupun masih datar, tapi seditaknya sudah lebih baik dari sebelumnya.












Yeyyy,aku update lagi.maaf ya udah lama gak up, sibuk sama daring. Dan kemarin aku ngukut jadi penulis bayaran,eh verifikasi nya ribet amat,aku agak kecewa sih, cuman yah dibiarin aja lagi. Eh maaf curhat:(((



Kiara Dan FiqranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang