Jangan pergi Ayah.

23 5 0
                                    

Kiara duduk di halte sendirian,sambil mengayun ayunkan kakinya,menunggu angkot yang tak kunjung datang.

Tin..

Sebuah motor sport berwarna putih mengkilat itu,berhenti tepat di depan Kia.

"Woi Kiara,belun pulang?" Suara bar bar itu pun berhasil membuat Kiara menoleh sinis.

"lo siapa?" Tanya Kiara,bukan nya sombong.Hanya saja si pengendara motor sport itu,masih memakai helm fullface nya.

"Gue Fiqran" Ucap seseorang yang bernama Fiqran itu,lalu dia membuka helm dan merapikan rambutnya.

"Bareng gue aja yuk,gue anterin" Tawar Fiqran.

"Gak usah rumah gue jauh" balas Kia

"Mau sejauh kutup utara sekalipun,bakal gue anter kok,buat lo apasih yang nggak" Kiara yang mendengar itu pun benar benar jijik,pertama kali ada laki laki yang mdnggodanya seperti ini.

"Sorry,Angkot gue udah dateng" Lalu Kia berjalan menaiki benda yang bernama angkot itu.

"Sama gue aja woii,gratiss" Teriak Fiqran namun sayang.Angkot yang di naiki Kiara sudah meleset jauh.

"Dasar,susah amat sih ngedeketinnya" tutur Fiqran lalu naik ke atas motor kesayangannya itu.

•••

Kiara sampai didepan gerbang rumahnya setelah berjalan dari depan kompleks perumahannya.Angkot yang di tumpanginya hanya mengantarnya sampai depan,sehingga dia harus bejalan sedikit sampai ke rumahnya.

Saat akan menutup gerbang rumahnya itu,Kiara melihat ke arah depan rumahnya itu.

"Rumah tante Liana bukannya udah dijual ya,kok bisa ada mobil disana?" ungkapnya

"Ah mungkin itu pembelinya udah tinggal disana" Ucapbya kemudian,lalu masuk ke dalam rumah nya.

"Assalamualaikum,Ayah" Salam Kia saat mendapati Ayah nya yang sedang membaca koran diruang keluarga.

"Waalaikumsalam" balas Revan,tanpa melirik ke arah anak nya itu.

Kiara hanya menghela nafasnya,sudah biasa ayah nya seperti ini sejak kematian bundanya.

"Aku ke kamar dulu ya Ayah" Pamit Kiara lembut.Dia benar benar berbeda jika di sekolah dan di rumah.

"Tunggu"

Kiara menghentikan langkah nya kala mendengar seruan Ayah nya itu.

"iya Ayah,ada apa?" Kiara membalikan badannya dan menghadap ke arah Ayah nya itu,sambil tersenyum sedikit kaku,sungguh dia tidak tau bagaimana lagi caranya tersenyum sekarang.

"Saya akan pergi ke Singapore beberapa jam lagi,kemungkinan saya akan lama di sana.Kamu tenang aja,uang harian mu akan saay transfer sekali sebulan" Ungkap ayah nya itu.

Senyum yang sudah dia buat tadi luntur seketika,bagaimana tidak Ayah nya pasti akan lama disana.

"Aku akan ikut bersamamu Ayah". Pinta Kiara agak takut.

"Tidak! Kamu tetap disini,bagaimana dengan sekolah mu,?"

"Aku akan pindah kesana Ayah,Kia mohon,Kia mau ikut dengan Ayah"

"TIDAK! Saya bilanng tidak,ya tidak! lagian saya tidak punya waktu untuk mengurus kepindahanmu" ungkap Revan.

"Lalu dengan siapa aku akan tinggal ayah,aku hanya punya Ayah sekarang,aku mohon ayah,izinkan Kia ikut" Rengek Kiara,dia sudah mati matian menahan tangisnya sekarang.

" Masih ada Bi Asri Dan Pak ujang yanh akan menemanimu,Lagian kamu jangan manja,kamu udah besar,saya akan pergi sekarang" Ucap revan.

"Pak ujang tolong siapin mobil,saya akan beramgkat sekarang.Bi Asri apa semua barang saya udah di begasi?" Tanya Revan.

"Udah tuan" Jawab Bi Asri dengan kepala menunduk

"Baiklah,Pak ujang segera antar saya ke Airport.saya akan berangkat sekarang" Lalu Revan berjalan keluar dari rumahnya itu.

Kiara lansung berlari mengejar Ayahnya dan mengambil sebelah tangan Ayah nya itu.

"Bawa lah Kia Ayah" Air mata yang sedari tadi ditahannya sudah jatuh membasahi pipinya.

Revan menghempaskan dengan kuat tangan nay dari dekapan anak nya itu,dan itu berhasil membuat Kiara tersungkur ke lantai terasnya.

"Sekuat apapun kau meminta,saya tidak akan membaawa mu anak pembawa sial" Tutur Revan dengan sorot mata tajam dan dia lansung masuk ke dalam mobilnya itu.

Kia merasakan sesak di dadanya,biasanya Ayahnya akan mengatakan kalimat Sakral itu saat dia mabuk saja.

Tangis Kia pecah,Kia lansung berlari masuk ke dalam rumahnya,Bi ijah hanya diam sembari menunduk,dia juga merasakan kasihan kepada nona mudanya itu,tapi dia benar benar tidak bisa melakukan apa apa sekarang.

Kejadian itu pun tak luput dari penglihatan seseorang yang tak sengaja melihat kejadian nanar itu di depan rumah barunya.

•••

Kiara tak henti hentinya menangis sejak kepergian Ayah nya ke Singapore.

"Udah non,non harus makan,dari tadi non kia belum makan bukan? Bibik akan siapkan makanannya ya" Tawar Bi Asri.

"Gak usah bik,aku gak lapar" tolak Kia.

"Tapi non,nanti non sakit loh" Peringat bik Asri.

"Gapapa Bik,biarin aja Kia sakit,trus Kia meninggal dan Susul bunda ke Surga" Ucap Kiara sambil tersenyum ke arah Bi Asri,menampilkan sepasang Lesung pipi yang sudah lama tak muncul.

Senyumannya sungguh manis tapi juga memilukan.

"Gak non,non Kia harus makan"Paksa Bi asri.

"Aku gak mau bibik,sudah lah bik.Tinggalin aku sendiri,aku mohon" Ungkap Kia dengan nada yang sangat tegas.

"Tapi non,non kia harus..."

"Keluar Bibik" Potong Kia.

Akhirnya Bi Asri pun keluar dari kamarnya itu.
Dia sangat kasihan dengan anak majikan nya itu,Kiara yang setahun yang lalu sangat ceria kini menjadi pendiam kala kematian Bundanya dan masalah dengan Ayah nya itu.

Dilain sisi,Fiqran tengah termenung memikirkan masalah teman sebangkunya itu,sejak melihat kejadian Ayah dengan Kia yang sampai menangis itu.

Ya,Fiqran lah yang melihat kejadian itu,dia juga tak menyangka jika rumah barunya dekat dengan Kiara.

"Heii" Sapa seseorang ke arah Fiqran.

"Ehh,Bunda"

"Ngelamun aja kamu,ntar kemasukan setan baru tau" Peringat Desi,bundanya.

"Nggak kok,Fiqran baca doa kok,sebelum ngelamun" Ucap Fiqran sambil cengengesan.

"Bisa aja kamu" balas Bundanya.

" Oh iya bun,Bunda gak niat ngasih apa gitu ke tetangga baru kita,buat jalin silaturrahmi"  Tutur Fiqran kepada bundanya.

"Lo sejak kapan kamu peduli dengan lingkungan sekitar,apalagi tetangga" Ajakan Anak nya itu,benar benar membuatnya tertawa.

Fiqran juga cengengesan memikirkan kata katanya tadi,dia hanya ingin masuk kerumah gadis bernama Kiara itu dengan modus menjalin silatuurahmi.

"Ayolah bunda,biar Fiqran yang kesana deh" Ucap Fiqran.

"Bentar bunda ngambil brownies ke belakang dulu" Ucap bundanya dan berjalan menuju dapur.

"Yesssssss" Teriak Fiqran.

•••













Ada yang nungguin cerita Author gak?😋
Semangatin dong authornya,pengen deh disemangatin gitu sama readers kan.
Aku juga sedih tauk,readersnya juga jadi silent aja.Ditambah juga si doi marah marah gak jelas,jadi pusing ya gaesss.
Yee jadi curhat.

Yaudah,dont forget to vote and comment:')
I will wait your sweat comment my readers🦄🖤

Kiara Dan FiqranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang