03. Anak Bunda

2.9K 379 173
                                    

🌟○○•♧•○○🌟

"Ma, menurut Mama, jatuh cinta itu ribet gak si?" Aku bertanya pada Mama yang sedang sibuk mengikat rambutku.

Dia terkekeh pelan, membawa kepala ini kekanan dan kekiri demi mendapatkan ikatan yang sempurna.

"Mengatasi jatuh cinta itu sebenernya gampang, manusianya aja yang ribet."

Aku menoleh, memasang raut merajuk pada Mama karena telah memberikan jawaban gamblang.

"Lho, heh. Diem dulu, nanti kuncirannya miring." Mama memukul kecil kepalaku menggunakan sisir, "Mama jawabnya yang bener donggggg! Hyeobin kan kepo!"

Sambil kembali menata rambut miringku, Mama terkekeh kecil, suara tawa yang entah kenapa terdengar begitu merdu.

"Dek, jatuh cinta sepihak itu sama kaya kamu terjebak didalam lumpur sendirian. Semakin kamu bergerak, maka semakin banyak noda cinta yang menyebar. Tapi kalau kamu hanya diam, kamu akan sakit dan jatuh tertelan semakin dalam." Aku yakin sekali Mama sedang tersenyum sekarang.

"Trus Hyeobin harus apa?"

"Setiap manusia itu punya caranya sendiri tiap terjebak dalam suatu masalah, apalagi kalo suasananya genting. Tapi, kalo kamu memang memilih untuk diam, ya kamu harus siap mati tenggelam. Sampe rasa itu benar-benar hilang tertelan alam."

Mama benar, semakin aku mendekati Jeno, maka semakin besar pula rasa ini untuknya. Baguslah aku tidak memilih untuk diam, aku jadi selamat dan tidak tenggelam seperti yang Mama katakan barusan.

"Dek, Mamanya pinjem dulu dong. Papa kan juga mau." Papa Siwon terlihat menunjukan batang hidungnya di tangga lantai dua, dengan piama strawberry berwarna merah muda dan sendal rumah bulu yang dia kenakan membuat aku terbahak-bahak saat itu juga.

"Pa, malu ih sama anaknya." Mama mengomeli Papa, sedangkan Papa hanya tertawa sambil mendekati meja makan.

Lalu dia berteriak, "Abangg!!! Kamu gak kerja?!"

Dari lantai dua, suara Taeyong ikut menggelegar, "Nanti malem, Pa! Taeyong nginep di rumah Jaehyun ya?!!!"

Papa memasukan roti selai kacang kedalam mulutnya, "Yoii!"

Aku dan Mama berdecih, setiap Papa mengambil cuti tahunan, pasti dia akan berpenampilan seenaknya.

Ting

Anak Bunda💕
06.10 a.m
Gue diluar.

Me
06.10 a.m
Masuk dong, ada Mama sama Papa nih ^^ Kapan lagi Kak Jeno salim sama calon mertua♡

Anak Bunda💕
06.12 a.m
Bacot.

Aku tersenyum jahil, hingga dentingan bell rumah terdengar dari luar. "Aku aja yang buka!"

Namun Mama malah menarik tanganku hingga aku terjungkal, "Gak bisa diem banget sih! Kamu tuh belum pake dasi!"

Papa terkekeh, dia berjalan menjauhi kami untuk membuka pintu, "Pagi, Om." Jeno tersenyum sampai matanya sisa satu garis lengkung.

OLETHROS || Lee Jeno ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang