Looonnnggg Chap.
🌟○○•♧•○○🌟
Disisi lain, dibawah ruang bawah tanah yang terlihat cukup layak untuk ditempati oleh empat orang.
Jaehyun, Kai, Lia dan Bunda Yuri dalam keadaan tegang luar biasa. Pasalnya, hari ini adalah salah satu pertumpahan darah yang akan selalu mereka kenang nantinya.
"Johnny ada di ruangan ade lo. Gue udah berhasil masuk. Usahain setiap lo masuk ruangan, kasih tanda ke CCTV, biar gue matiin selagi lo lewat."
Jaehyun dan Kai saling beradu tatap ketika mendengar arahan Hendery untuk Taeyong di seberang, kemudian mereka mengangguk bersamaan. Jaehyun memajukan langkah kearah Bunda Yuri, memasangkan oksigen karena entah kenapa sedari tadi Bunda terlihat sesak nafas.
"Kita disini dulu sampe keadaannya kondusif, selagi orang-orangnya Johnny udah berhasil Lucas lumpuhin. Kita baru nyusul Taeyong disana." Setelah mendengar ucapan Jaehyun barusan, Bunda Yuri tetap menujukan atensinya kepada Kai yang sedang berdiri tegap di samping Lia.
"Kak Taeyong bakal kalah karena kekurangan jumlah. Seharusnya Kak Jaehyun sama mereka aja." Jaehyun menggeleng saat menerima masukan dari bibir mungil Lia, "Bunda mungkin aja masih jadi buronan, jadi status kalian disini belum aman."
Lalu dia menoleh kearah Kai, pria berdada bidang itu tidak usik sama sekali, bahkan tidak mengeluarkan suara sedikitpun sedaritadi. Dia hanya berdiri memaku, saling beradu tatap dengan Bunda Yuri yang belum mampu untuk sekedar berbicara.
"Lo bisa ke kamarnya Hyeobin dulu gak? Ambil jaket atau selimut." Titah Jaehyun.
Kai menggeser netranya perlahan-lahan, menatap Jaehyun kosong seperti tanpa tujuan. Lalu dia tersenyum manis sambil memiringkan sedikit kepala, "Kenapa gak lo aja yang ambil?"
Sempat menghela nafas, Jaehyun bersuara "Kalo gitu lo urusin Bunda dulu, biar gue yang-"
Jaehyun menoleh, tepat saat tangannya ditahan oleh Bunda Yuri. Dia mengernyitkan kedua alis.
"Seharusnya lo gak usah munafik, Jae."
Jaehyun menoleh dengan cepat ketika mendengar suara berat Kai yang mengintimidasi.
"Kita semua benci sama Jeno atas apa yang udah dia lakuin ke Jaemin sama Haechan." Kai tersenyum lagi.
"Kai-"
"Gimana kalo kita puter rencananya? Kita selametin Hyeobin tapi kita bunuh Lia dan Bunda Yuri?"
Jaehyun mengeraskan genggamannya ditangan Bunda Yuri, "Gue gak gila, Kai. Kita semua mau nyelesaiin ini semua tanpa ada korban lagi."
Kemudian dengan gerakan cepat, Kai menarik tangan Lia hingga gadis itu menetap direngkuhannya sambil menodongkan senjata api kearah kepala. Kai was-was ketika Jaehyun ikut mengarahkan pistol kearahnya, "Jangan gegabah, turunin senjata lo, Jae."
Tangan Lia gemetar saat dia mencoba melepaskan cekikan kecil dari Kai, apalagi saat merasakan dingin dari ujung pistol di keningnya.
Bukannya menurunkan pistol, Jaehyun malah semakin nyalang mengarahkan senjata api itu kearah Kai, "Lepasin Lia, kita bicara baik-baik."
KAMU SEDANG MEMBACA
OLETHROS || Lee Jeno ✅
Fanfiction"Suatu kebimbangan yang hadir bersama dengan kehancuran." 1 on #nct21 [06.12.20]