'Sangat sulit untuk terus berbohong, tapi lebih sulit lagi untuk mengatakan kebenaran. Jadi, biarlah takdir yang mengungkap semuanya.'
=============================
Harap saling menghargai kawan!
==============================
Uhuk,... uhukkk,...
Lantai dingin kembali tidak bersahabat untuk jungkook. Tubuhnya kian di rambati sensasi dingin. Paru-parunya terasa kian menciut karena seberapa keras dia berusaha, udara yang masuk kian sedikit saja.
"Hyung,.."
Melihat perubahan yang terjadi pada sang adik, junggi berusaha untuk meraih tubuh jungkook. Membungkusnya dalam pelukan, mencoba menghalau hawa dingin yang mulai merusak kesehatan kelinci kecilnya yang baru saja terbangun. Beruntung jungkook tak berontak, anak itu masih diam seolah menikmati afeksi dari orang yang telah lama jungkook nantikan kehadirannya.
"Hyung, apa paman hoseok selamat?. Kenapa dia harus ikut lompat bersama ayah?. Aku yakin itu bukan cara terbaik paman hoseok menyelamatkan kita."
Kepala jungkook menyembul lucu dengan mata bulatnya yang terlihat lelah. Bibirnya yang kembali tak berwarna membuat junggi mengutuki semua orang karena tidak kunjung datang menyelamatkan keduanya.
"Tenang saja, ada super hero mu yang pintar itu, Koo. Pasti sudah ada Air Cushion dibawah sana untuk menyelamatkan paman Hoseok."
Sebenarnya junggi juga tidak terlalu yakin dengan itu. Tapi mengingat kondisi yang begitu berantakan, perwira berpengalaman seperti namjoon pasti memikirkan hal yang sama dengan junggi, kan?. Semoga.
Karena junggi tidak rela jika setelah ini dia mendapat kabar kalau dia akan berpisah dengan sang pelindung untuk selamanya.
"Sebenarnya kekacauan apa yang terjadi sampai semua orang menghilang seperti ini, Hyung?."
Lagi si manis bersuara dengan nada lirih lengkap dengan sorot kesedihan yang seolah mengatakan kalau imajinasi yang jungkook miliki sekarang benar adanya. Bukankah dengan melihat Jaehyun di ruang publik seperti ini adalah hal gila?. Lalu rencana gila apa yang sudah sang ayah susun hingga dia berhasil muncul di hadapan si kembar?.
"Ssst!. Jangan berfikir terlalu keras. Aku tidak ingin kau kelelahan, Koo."
Usapan halus kembali menggiring jungkook untuk tenang. Junggi tidak ingin adikknya kembali meneruskan fantasinya. Tetapi, ini juga bukan waktu yang tepat untuk menjelaskan bagaimana situasi yang sebenarnya pada jungkook. Selain ini buruk untuk kesehatan sang adik, junggi juga tidak ingin menambah beban mental jungkook. Terlebih kalau junggi jujur mengenai taehyung yang hampir saja mati beku di kamar mayat. Bisa-bisa kelinci kecilnya nekat lagi untuk mencari kakak nomer satunya karena di rundung khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEALER
FanficJangan tertipu dengan keceriaan nya. Apalagi dibodohi dengan mulut cerewetnya. Karena anak itu penuh teka teki yang keluarga nya sendiri kualahan untuk mencari tau jawabannya. Semoga mereka tak kehabisan waktu untuk menolong kelinci kecil mereka.