TPM°16

2K 294 13
                                    

Sorry for typo(s)






"Bunny!"

"Hm.."

Dehaman singkat bernada tidak semangat.

"Aku sama Candy Boy bolos sekolah, pokoknya jemput sekarang! Nanti kita mampir kedai eskrim seperti biasa. Oke?! Oke."

Sambungan itu langsung terputus dengan akhiran perjanjian sepihak. Jaemin yang sudah berencana pergi ke rumah neneknya dengan mobil itu langsung memutar arah, berganti haluan menuju SM High School.

Ketika Jaemin sampai di tempat tujuan. Ia sekilas melirik ke arah dua remaja SMA yang sedang berdiri di trotoar jalan. Sembari menekan klakson, Jaemin juga memindahkan tas ranselnya ke belakang kursi penumpang.

"Bunny, you da real MVP!" celoteh Chenle sesaat masuk ke dalam dan menempati kursi penumpang depan. Sedangkan Jisung sendiri sudah duduk dengan tenang di belakang.

"Hm." masih dengan dehaman yang singkat. Jaemin kembali melajukan mobilnya menuju kedai eksrim sesuai permintaan dari Chenle.

Merasa ada yang aneh dari perilaku Jaemin, Jisung segera memajukan badan sambil menaruh kedua tangannya di sisi kursi milik Jaemin dan Chenle. Remaja lelaki itu lalu berkata, "Kak Bunny lagi ada masalah ya?"

"Iyanih! Diemnya aneh." sahut Chenle curiga.

"Pasti Si Abang Anjing ya??"

Jaemin mengerutkan hidungnya. "Siapa sih?" merasa tidak mengerti.

"Itu panggilan Bang Jeno dari kita berdua," ada sedikit jeda ketika Chenle sedang menjelaskan.

"Eh, tapi aslinya itu panggilan dari Jung bersaudara deh. Coba kamu jelasin.." ujar Chenle lagi dengan menoleh ke arah Jisung yang berada di belakangnya.

"Jadi pake nama hewan, Kak. Gatau siapa yang duluan bikin panggilan kayak gitu tapi yang jelas Bang Jaehyun beruang, Bang Jeno anjing, trus aku monyet tapi kadang hamster sih."

Jaemin berdecak sinis, "Anjing masih terlalu bagus, enggak cocok sama sekali buat makhluk kayak dia." tanpa sadar ikut terdengar juga oleh Chenle dan Jisung.

"Tuhkan bener! Bang Anjing nyakitin Bunny nih!" seru Chenle menggebu-gebu. Seakan emosi, ia tiba-tiba mencubit lengan Jisung.

"AKH! Kok aku dicubit sih?!" protes Jisung tidak terima.

"Aku keseeeel! Abangmu tuh nyebelin!"

"Ya berarti bukan salah aku dong?? Sini gantian!"

"AWW! EH BERANI YA KAMU!"

Jeritan dan perkara dari pasangan luar biasa ini membuat Jaemin ikut geram sendiri. Ia tiba-tiba menghentikan mobilnya tepat di sebuah jalan kecil yang sepi. Aksinya yang mendadak itu membuat baik Chenle dan Jisung saling tersungkur ke depan dengan erangan kecil yang mengisi keheningan di dalam mobil.

"Bisa diem gak?! Kalo masih berisik juga, kalian bakal Kakak turunin disini!" emosi Jaemin akhirnya terluapkan karena terpancing oleh dua pelaku remaja tersebut. 

Hening. Kedua remaja itu serempak bungkam, tidak ingin Jaemin marah lagi. Mereka berdua masih ingin pergi ke kedai eskrim. Daripada menghadapi Jaemin yang marah, lebih baik menurut saja biar aman.

The Perfect Match ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang