"Usiamu sudah 25 tahun. Mau tunggu apa lagi?"
Hoseok, pemuda dengan rambut ikal berwarna karamel itu tersenyum kikuk. Baru lima menit menginjakkan kaki, ia sudah disambut dengan rapat keluarga dadakan. Padahal ia sudah keburu ingin mengguyur tubuhnya yang penuh keringat, padahal ia tak sabar menyantap pizza yang ia beli saat perjalanan pulang. Tapi apa ini? Rapat membahas perjodohan?
Oh, ayolah. Hoseok harusnya tak lagi terkejut mengenai pembahasan ini, toh sudah biasa juga. Tahun lalu sepupunya juga mengalami hal sama. Cuma masalahnya, kenapa harus semendadak ini??Hoseok cuma bisa menghela napas lelah, mengabaikan hasrat ingin mandi dan makan yang sudah dibayangkannya sejak tadi.
"Ingat soal wasiat kakek buyutmu, nak?"
Ada sebuah tradisi dalam keluarganya yang sudah dilakukan turun temurun. Semua berawal dari perjanjian kakek buyutnya dengan sang sahabat, di mana mereka sepakat akan meneruskan garis keturunan mereka bersama-sama. Singkatnya, mereka ingin anak-cucu juga sanak saudara mereka bisa hidup berdampingan sebagai keluarga. Jadilah tradisi perjodohan antargenerasi dilakukan mulai saat itu.
Generasi pertama adalah putra pertama Jung Dojoon- Jung Yonghwa, yang mana merupakan kakek dari Hoseok dijodohkan dan dinikahkan dengan putri kedua Kim Youngwon bernama Kim Seohyun. Mereka dikaruniai satu orang putri dan dua orang putra. Generasi selanjutnya adalah Jung Daehyun, adik Jung Yonghwa yang dijodohkan dengan keponakan Kim Youngwon. Disusul kemudian Jung Ilhoon, putra pertama Yonghwa dengan cucu hasil pernikahan kedua Youngwon. Hingga akhirnya kini tiba giliran Jung Hoseok untuk melakukan tradisi turun temurun itu.
"Kenapa harus aku? Bagaimana dengan Sewoon?"
Jung Sewoon, adik Hoseok yang masih berseragam SMA itu menunjuk dirinya dengan tatapan bingung. "Kak, aku bahkan masih harus berjuang satu tahun lagi. Belum lagi dengan kuliahku."
Hoseok merotasikan bola matanya, "Bolehkah aku menolaknya? Aku ingin menemukan jodohku sendiri."
Jung Ilhoon- Ayah Hoseok menghela napas pendek, "Kau tau, dulu Ayah juga mengatakan hal yang sama pada kakekmu. Tapi dia tetap pada pendiriannya untuk menjodohkan Ayah dengan Ibumu ini. Mungkin awalnya memang terasa berat dijalani, tapi lihat sekarang, kami masih terlihat sangat romantis kan?" Ilhoon mengedip genit pada Kim Hyorin yang duduk di sampingnya.
"Lagipula bukan kau saja yang akan kami jodohkan, Sewoon juga.""Apa?! Aku juga?!" Sewoon melotot hingga kedua bola matanya nyaris melompat keluar. "Ayaaaahhh! Kenapa harus dijodohkaaann?!"
"Kenapa tidak?" Ilhoon mengangkat kedua tangannya, "Dan apa kalian tau, kami semua dijodohkan ketika usia kami genap 25 tahun. Tradisi itu tidak berubah sampai detik ini. Jadi Sewoon, kau masih punya tujuh tahun untuk mempersiapkan diri."
"Ck. Sebelum itu aku harus mencari pacar dan menikahinya agar tidak dijodohkan seperti Ayah dan Ibu. Dan Kakak juga!"
Hoseok mendengus, "Apa Ayah sudah pikirkan baik-baik? Lihat, aku dijodohkan dengan- Kim Namjoon?? Yang benar saja. Bahkan dari visualnya saja dia tidak terlihat feminin sama sekali!"
"Ehey, bagaimana bisa kami menjodohkanmu dengan wanita sedangkan yang selama ini kau dekati adalah para lelaki imut?" Ilhoon berdecak, "Ayah tak ingin memberatkanmu, makanya Ayah putuskan menjodohkanmu dengan Namjoon."
"Haaahhh, aku tau dia Ayah. Dia adalah bocah kacamata yang hanya berkutat pada buku juga kebun sayurnya. Astaga, sejak kecil saja dia bahkan tak pernah melihat indahnya kota."
Benar, Hoseok sudah mengenal Namjoon sejak kecil. Ia ingat dulu pernah diajak sang kakek mengunjungi perkebunan mereka di Jeolla Utara. Di sana ia bertemu bocah sepantaran dirinya yang hobi membawa buku ke mana-mana. Bocah kurus dengan kacamata bingkai tebal itu sangat pendiam dan hanya tertarik dengan tanaman. Berkali Hoseok coba ajak bermain, tapi selalu diabaikan. Dan sejak saat itu, Hoseok tak pernah lagi ikut ke perkebunan. Malas sekali jika sampai sana tak punya teman bermain.
"Namjoon yang dulu tentu sudah jauh berbeda dengan yang sekarang," Hyorin berucap setelah menyeruput teh hijaunya, "Dilihat dari fotonya saja dia sudah tumbuh menjadi lelaki dewasa dan cerdas. Oh, bahkan dia sudah diberi tanggung jawab untuk mengelola perkebunan strawberry keluarga mereka di sana."
"Jadi aku akan dijodohkan dengan petani strawberry?"
"Jangan suka memandang rendah profesi seseorang. Setidaknya dia jauh lebih bermanfaat bagi sekitarnya dibandingkan kau dan hobi menarimu itu," tukas Ilhoon keras.
"Ayah!"
"Apa? Sudah Ayah bilang, tutup saja studiomu itu. Apa banyak murid yang datang mendaftar, huh?"
"Tapi aku membangunnya bersama Jimin dengan keringat, darah dan air mataku sendiri!"
"Yaa, tapi dengan bantuan modal awal dari Ayah," cibir Sewoon yang lantas dibalas tepukan keras di pundak oleh Hoseok.
"Hahh, Ayah tidak mau peduli dengan studiomu itu. Yang jelas, Ayah beri kau waktu untuk berkemas. Karena besok pagi kita harus berangkat ke Seongnam."
Hoseok terperanjat, "Tunggu, untuk apa kita ke Seongnam?"
"Ya tentu saja untuk menemui calon suamimu, Jung Hoseok."
"Tu-Tunggu dulu! Ayah, ini terlalu mendadak!"
Ilhoon menggeleng tegas, "Mungkin kau lupa, tapi Ayah sudah mengingatkanmu untuk bersiap setelah ulang tahunmu yang kedua puluh lima terlewati."
"H-hah?! A-Ayaahh!"
"Tidak usah merengek, sana ke kamarmu dan berkemaslah. Besok kita berangkat pagi-pagi sekali," ucap Ilhoon final. Ia lantas mengajak Hyorin ke kamarnya.
"Ohoho, apa ini artinya tak lama lagi aku akan memiliki kakak ipar?" goda Sewoon dengan kedua alis yang dinaik-turunkan.
Hoseok mendecih sebal, "Persiapkan dirimu juga, Jung Sewoon!"
Sewoon tertawa penuh ejek, "Harusnya kau jangan putus dengan Kak Seokjin. Dengan begitu kau pasti lolos dari perjodohan ini."
"Diam kau, bocah!"
"Hehe, sudahlah Kak. Anggap saja perjodohan ini cara terbaik untuk melupakan senior Kakak yang tampan itu. Bukankah dua tahun terakhir terasa berat untukmu?"
Hoseok terdiam. Napasnya dihela dalam sembari memandangi Sewoon yang beranjak ke kamarnya. Apa yang dikatakan adiknya tak salah, ia harus segera melenyapkan perasaan itu. Katakanlah ia gegabah, tapi sejujurnya ia tak punya pilihan lain.
"Well. Tak ada salahnya untuk dicoba."
***
PS.
Buat yang bingung nih akika kasih keterangan ya
Kakek buyut Hoseok : Jung Dojoon
Kakek buyut Namjoon : Kim Youngwon
Kakek Hoseok : Jung Yonghwa
Paman Hoseok : Jung Daehyun
Ayah Hoseok : Jung IlhoonKalo pusing sama silsilahnya skip ajalah. Tapi kalo someday ngerasa bingung, setindaknya akika uda kasih penjelasan di awal. Key?
***
Chaerachae presents
"MARRY ME, HOSEOK!"
Coming soon~
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry Me, Hoseok! (Namseok) ✔
FanfictionBagaimana jadinya jika Hoseok harus memilih antara menjalani tradisi atau mengikuti kata hati? Namseok! AU Story & Written by Chaerachae