"Aku suka padamu!"
"Huh?"
"Aku tidak akan menyerah padamu, Kak Namjoon!"
"Gukkie, kau tidak bisa seperti ini. Sampai kapanpun aku tidak bisa menganggapmu lebih dari seorang adik."
"Kau bisa. Yang kau perlukan hanya waktu untuk terbiasa denganku."
"Yah, Jeon Jungkook."
"Lihat saja, kau pasti akan membalas perasaanku suatu hari nanti!"
.
.
."Pindah? Ke mana?"
"Busan. Haaah aku benci ibu tiriku. Dia sangat egois dan hobinya memperalat ayahku saja."
"Kau.. ini artinya kau akan meninggalkanku?"
"Sementara. Karena setelah lulus kuliah, aku akan kembali menemuimu."
"Ooh. Okay."
"Ehey, kau sedih karena aku akan pergi? Kau merasa kesepian? Ayolah, Seongnam akan tetap ramai meski tak ada Jeon Jungkook di sini."
"Ramai, tapi tidak spesial."
"Yah Kim Namjoon. Kenapa kau membuatku makin menyukaimu, huh?"
.
.
."Maafkan aku, Gukkie."
"Kau tega sekali, Kak."
"Aku memang menyukaimu, tapi aku tidak bisa melupakan dia."
"Hah. Padahal kau punya alasan kuat untuk menolaknya. Tapi kau memilih untuk membuangku?"
"Maafkan aku."
"Aku sungguh kecewa padamu. Aku tak mau menemuimu lagi."
"Tunggu, kita masih bisa berteman. Kau masih bisa jadi adikku seperti dulu, Gukkie."
"Adik? Sejak kapan aku setuju menjadi adikmu? Aku bertahan di sisimu karena aku menginginkanmu Kim Namjoon. Tapi sekarang mungkin saatnya aku menyerah. Kutarik semua kata-kataku dulu. Aku akan berusaha melupakanmu, dan jangan halangi aku."
...
Namjoon masih sedikit gemetaran ketika sosok muda nan tampan itu berlalu meninggalkan restauran. Beruntung karena Jungkook hanya menyapanya dan tak berulah apapun. Meski begitu, Namjoon tak kuasa menyembunyikan kepanikan yang melanda saat melihat Jungkook setelah sekian lama. Selama satu tahun belakangan, ia selalu diliputi rasa bersalah yang teramat dalam pada pemuda itu. Bahkan beberapa kali Namjoon mengalami mimpi buruk mengenai Jungkook dan dirinya. Seolah terus mengingatkannya akan kesalahan yang sudah ia perbuat di masa lalu.
"Boleh aku bertanya sekarang?"
Namjoon tersentak begitu merasakan tepukan pelan di bahu kirinya. Bisa dilihat Hoseok menatapnya dengan wajah bingung yang sangat kentara.
Hoseok sendiri sebenarnya tak ingin mencampuri urusan pribadi Namjoon, ia terkesan tak peduli sama sekali malah. Tapi sepertinya untuk masalah kali ini, ia tak bisa diam dan membiarkan Namjoon terus gemetaran. Hoseok bisa melihat binar ketakutan di mata Namjoon saat bertemu pemuda yang diyakini sebagai orang yang pernah dekat dengan Namjoon tadi. Bahkan selama makan siangpun Namjoon masih terlihat sangat gugup juga kikuk, hal itu membuat Hoseok sedikit terganggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry Me, Hoseok! (Namseok) ✔
FanfictionBagaimana jadinya jika Hoseok harus memilih antara menjalani tradisi atau mengikuti kata hati? Namseok! AU Story & Written by Chaerachae