[02]

19 3 0
                                    

Ketika pulang dari sekolah, Alena langsung bersih-bersih dan turun kebawah untuk makan siang.

Saat makan siang, Alena tidak fokus karena dia memikirkan permintaan dari teman dekatnya itu. Mamanya Alena heran melihat putrinya yang ketika makan lebih banyak melamunnya dari pada makan, akhirnya mama Alena mengelus kepala Alena yang membuat Alena sadar dari lamunannya.

"Kamu kenapa sayang" kata mama Alena sambil mengelus kepala putri semata wayangnya itu.

Alena menggeleng tanda dia tidak papa tapi tidak semudah itu untuk menutupi kebohongan Alena.

Mama ini mama kamu, mama yang lahirin kamu dan ngerawat kamu sampai sebesar ini jadi mama tau kalau putri mama ini berbohong, "kamu ada masalah apa sayang?"

Mama Alena adalah ibu yang sangat peduli dengan anak-anaknya.

"Gini ma tadi kan pas disekolah Alena ketemu sama Sekar terus Sekar minta tolong sama Alena supaya Alena jadi tutor dance di eskul tari tradisional tapi Alena gak suka tari tradisional Alena sukanya dance KPop ma. Alena gak enak nolak ma tapi Alena juga nggak mungkin jadi tutor eskul tari ma terus Alena harus apa ma? Alena bingung" Alena menceritakan seluruh keluh kesahnya.

Kemudian mamanya bertanya sesuatu.
"Sekar udah tau kalo kamu suka dance ala-ala KPopers dari pada tari tradisional"Tanya mamanya dan Alena mengangguk

"Iya ma, Sekar udah tau kok kalo Alena sukanya dance ala kpopers .

"Memang kenapa ma?" tanya Alena bingung.

Kemudian mamanya Alena mengelus kembali kepala putrinya itu.

"Karna dia udah tau, mending kamu jelasin ke dia baik-baik aja bilang kayak gini "Sekar sebelumnya aku minta maaf, Aku minta maaf karena aku nggak bisa jadi tutor tari kan kamu udah tau aku sukanya dance kpop bukan tari tradisional.Jadi maaf ya?" bilang gitu aja sayang mama, yakin pasti Sekar ngerti kan dia sahabat kamu dari kecil,hm" Setelah mendengar penjelasan mamanya Alena memutuskan untuk mengerjakan tugas sekolah dan dia akan mengikuti saran yang mamanya berikan.

Keesokan harinya ketika disekolah.
"Pagi guys" Sapa Alena kepada teman-temannya.

"Pagi juga Alena" sapa balik teman-temannya.

Lalu Angella dan Sekar masuk kedalam kelas.

"Pagi Alena..." sapa mereka dengan girang. Alena membalasnya dengan senyuman

"Pagi"

Saat Alena ingin memberitahukan jawabannya bel tanda masuk pun berbunyi.

Tak terasa 3 jam telah berlalu akhirnya bel tanda istirahatpun berbunyi yang membuat seluruh warga sekolah senang.

"Baiklah anak-anak sampai disini dulu materi kita assalamualaikum" Bu Mutiara menutupi pelajaran kami pagi ini.

"Waalaikum sallam bu" jawab kami serentak.

Setelah Buk Mutiara keluar Sekar dan anggela mengajak Alena kekantin.

"Kalian mau mesen apaan?" tanya Angella.

"Aku pesen nasgor sama jus jeruk ajadeh" kata Sekar.

"Gue samain aja kayak Sekar" sambung Alena. Ini saat yang tepat batin Alena.

"Kar, gue mau ngomong sesuatu" kata Alena serius.
"Yaampun, bilang aja langsung Na, muka kamu jangan serius banget gitu aku jadi serem liatnya" Sekar terkekeh melihat raut wajah serius Alena

"Sekar, kalau misalnya gue nolak buat jadi tutor di eskul tari tradisional gak papa kan?" tanya Alena hati-hati karena dia takut Sekar akan marah kepadanya karena menolak permintaan tolongnya.

Sekar tersenyum lembut ke Alena yang membuat Alena semakin dirundungi rasa bersalah.

"Alasannya kenapa, Aku boleh tau?" Sekar mengatakannya dengan suara yang sangat lembut.

"Lo kan tau kalau gue gak suka tari tradisional, gue sukanya dance kpop jadi gue gak bisa. Bidang gue bukan di eskul tari tradisional gue harap lo ngertiin posisi gue. Sejujurnya disatu sisi gue ngerasa takut kalau lo marah tapi disisi lain gue nggak mungkin jadi tutor eskul tari tradisional.

Gini ya kalau misalnya gue terima jadi tutor tari tradisional gue nggak yakin bisa bertanggung jawab dan bisa ngelatih mereka dengan baik karena bidang gue bukan kesitu dan lo tau itu, dan kalau gue nggak terima ajakan lo gue takut lo marah karena lo udah sering noongin gue dan saat lo minta tolong langsung gue tolak.

Gue bingung sejujurnya tapi kata mama gue lebih baik jujur dari pada bohong dan akhirnya gue juga yang susah gue harap lo ngerti ya Kar" Alena mengatakannya sambil menunduk karena dia takut untuk langsung menatap mata sahabatnya ini.

Sekar langsung tersenyum haru melihat kejujuran hati sahabatnya ini, dia tidak mungkin marah hanya karena hal sepele ini jika Alena tidak mau jadi tutor tari kan Sekar bisa cari yang lain dan Sekar yakin banyak yang minat.

Sekar mengangkat wajah Alena dan tersenyum.

"Jadi lo sedih karena ini, gini ya Na aku nggak bakal marah sama kamu hanya karena hal sepele seperti itu, kalau misalnya aja ya kamu bohongin aku nah itu baru aku marah lebih baik jujur dari pada berbohong. Dan masalah tutor tari itu kamu nggak usah khawatir nanti kan aku bisa nanya sama anak-anak yang lain aku yakin pasti banyak yang mau jadi tutor tari. Ini dia sahabatku dia memang berpakaian ala-ala korea tapi hati dan femikirannya itu Indonesia banget aku sayang banget deh sama kamu" kata Sekar menjelaskan

"Kamu beneran nggak marah kan?" tanya Alena memastikan

"Nggak, gak guna marah hanya karena masalah sepele seperti ini hehe." lalu mereka berpelukan seperti teletubis.

Angella yang baru datang sambil membawa pesanan mereka pun heran kenapa mereka berpelukan seperti teletubis.

"Heh, kalian berdua kesambet apaan pelukan kayak teletubis begitu.

"Apa kalian kerasukan jin ya sumpah serem banget kalo beneran?" Alena dan Sekar hanya tertawa mendengar penuturan Angella yang polos.

Angella semakin bingung ketika sahabatnya itu tertawa lepas.

"Lu berdua kayaknya beneran kerasukan jin deh, huaa takut aku "Angella langsung lari kencang menuju kelas sedangkan Alena dan Sekar semakin tertawa lepas mendengar perkataan Angella.

Mereka pun akhirnya memutuskan untuk makan bahkan ketika makan mereka masih sempat-sempatnya tertawa karena memikirkan kelakuan konyol sahabatnya itu.

Setelah itu mereka langsung kembali kekelas dan memulai pelajarannya dengan sangat semangat.

****

Bersambung....
Karya: Erisa Tri Hafsari

Moeslim K-Pop [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang