[09]

2 0 0
                                    

“Maaf tan, aku gak bisa.” Dengan tangkas aku langsung menjawab. Karena aku gak mau ketinggalan konser, mau tak mau aku menolak. Alena tak memikirkan bagaimana fikiran ibu irham kepadanya. Yang penting kebutuhan dia terpenuhi.

“Lain waktu aja tan,” sambil mencium tangannya ibu irham dan bergegas pergi dan berjalan ala-ala korea dengan gaya khasnya.

Ibu irfan hanya bisa menggeleng kepala melihat tingkah gads yang disukai oleh irham.

Sudah menjadi adat mereka ketika sekolah mereka harus mengurus pondokk leluhurnya dan harus mempunyai istri, bagi keluarga mereka sekolah tinggi tidak begitu penting jika mereka tidak mempunyai akhlak yang baik.

Hal ini sangatlah aneh bagi tetangganya yang melihat prinsip keluarga irham yang menjujung tinggi martabat akhlak dengan agama yang sngat kental sekali.

“Ham, kamu yakin dengan pilihanmu?” tanya ibu sekali lagi.

“iya bu, aku nanti akan masuk kedunianya dan membuatnya nyaman dan akan ku bawa keluar ketika dia sudah nyaman denganku.”

“kamu yakin nak?”

“Iya bu aku yakin.”

***

Susah untuk merestui hubungan ini jika berujung serius, ibu irham benar-benar sangat khawatir irham salah pilih, karena in i sangat dini sekali un tuknya memilih hal serius, tpi hal itu harus segera.

Tiba-tiba...

“Kenapa mik,  kok gelisah ?” tanya abi saat ambil air minum di galon.

“nggak bi, umi bingung aja dengan irham.”

“kenapa mik?” tanya abi sambil bingung.

“irham suka sama anak k-pop bi.”

Hah, abi terkejut dan hampir saja gelas itun pecah.

“mik, abi gak setuju mau bagaimanapun, istri irham akan jadi panutan santri, bilangin irham ABI GAK SETUJU.”

Pergi dan lupa dengan hausnya yang ditahan saat menghafal ayat yang dia lupa.

“Abi jangan marah dulu, mending kiita suruh irham ajak wanita itu kesini, abi lihat baik-baik ya, kita beri kesempatan ya bi.”

Tanpa mendengarkan umi,abi udah denger semua. Sifat abi ketika syok akan diam selama sehari.

***

“Assalamu’alaikum”

“Wa’alaikum salam nak, darimana lama sekali ambil barang ketinggalan di pasarnya?”

“Iya mik, tadi mampir ketempat latihannya alena, nemenin dia ambil alatnya yang ketinggalan.” Sambil menaruh belanjaan yang ketinggalan tdi.

“Nak, ibu mau bicara denganmu...” bentar bu, kenapa abi diam saja? Spontan memotong saat melihat abinya taksebahagia biasanya.

“Abi tahu wanita yang kau idamkan, abimu tak setuju.”

“Terus klo tak setuju mau jodohin aku ama pilihan abi? Piihan ibu?  Yang menurut abi sama ibu anak itu mempunyai akhlak baik keturunan kyai.”

“Nggak bu, aku lebih bisa memilih pasanganku daripada abi dan ibu.”

"Saat ini kalian gak setuju denganku dan aku yakin Suatu saat kalian akan merestuinya. Dan aku buktikan alena tak seburuk fikiran abi sama ibu.”

Tanpa menunggu sautan ibunya, Irham lalu berjalan bergegas menuju kamar dan merenungkan diri.

Alena gadis yang mempunyai melakuan aneh tapi bisa membuatkku jatuh cinta. Itu nyata, aku gak bakal menilai dia anak mana dan latar belakangya apa, jika benar dia bukan anak dari kyai tak masalah aku masih bisa bimbingnya asal dia bersamaku.

Moeslim K-Pop [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang