Yang harus diperhatikan jika baca cerita ini :
1. Harap jika ada perilaku yang tidak berkenan, atau menyalahi norma yang ada jangan di contoh.
2. Ambil yang positif-positifnya aja dalam karya ini ✓
3. Pembaca harap bijak membaca cerita ini.
4. Jika ada kesalahan dalam penulisan silakan koreksi.
5. Kalau nggak suka sama cerita ini, yaudah itu terserah.
6. Vote dan Comment jangan lupain, setidaknya comment walau cuma bilang next.
7. Setiap tokoh memiliki konflik tersendiri dan tidak berfokus pada tokoh utama saja.
***
Dengan fasilitas sekolah super mewah dan elegannya, sekolah Andromexius ini bisa menampung kurang lebih 250 siswa siswi nya tiap pergantian tahun, tidak dipungkiri bahwa semua yang lolos masuk ke sekolah ini adalah murid-murid yang berprestasi atau orang tua murid yang memiliki pangkat tinggi. Benar, sekolah ini masih menerapkan kekuasaan atau jabatan dari para orang tua muridnya. Biarpun mereka memiliki nilai di bawah rata-rata tetapi orang tua mereka kaya, itu tidak akan menjadi masalah.
Bahkan di setiap kelasnya memiliki fasilitas komputer, Wi-Fi, AC, dan lain sebagainya. Tentu saja sekolah ini sangat berbeda dari kebanyakan sekolah lain di luar sana. Persaingan antar siswa siswi nya yang super ketat menjadikan mereka anak-anak yang berprestasi dan bermoral (?)
Seorang guru perempuan muda kini sedang mengajar kelas terakhir dia bernama Joanna Gloria yang berpostur tubuh pendek, rambut panjang berwarna kecoklatan yang sedang mengajar pelajaran Bahasa, banyak dari mereka yang terlihat kelelahan tapi tidak dengan siswa siswi yang berprestasi yang berharap agar bisa lolos masuk ke universitas bergengsi. Dia melirik ke arah belakang, di mana laki-laki itu bersembunyi di balik komputer di meja nya.
"Apa itu narkolepsi?" tanyanya sambil berjalan menuju ke belakang. Padahal pembelajaran ini sedang membahas soal sastra, tapi Joanna malah melenceng dari topik pembelajarannya.
Seorang murid perempuan yang dikenal sering menjuarai olimpiade sains mengangkat tangannya untuk menjawab pertanyaan sang guru.
"Narkolepsi adalah terlalu banyak tidur di siang hari atau terjadi serangan kantuk di siang hari sehingga menyebabkan penderita tiba-tiba dapat tertidur selama waktu beraktivitas normal," jawabnya dengan percaya diri.
Wanita itu tersenyum bangga dengan anak muridnya yang seperti ini, "Benar. Seseorang dikatakan mengalami gejala 'ngantuk' yang tidak normal ketika kondisi tersebut berulang dalam waktu yang lama tanpa sebab yang pasti. Rasa kantuk yang tidak normal ini akan disertai dengan gejala lain, seperti respons menjadi lambat, sering lupa, sering tertidur pada situasi yang tidak tepat, dan sulit mengendalikan emosi," tambahnya sambil memegang bahu laki-laki yang sejak tadi tertidur pulas disaat jam belajar.
Laki-laki itu terbangun dari tidurnya karena merasa terganggu, "Ben, kamu tidur?" tanyanya sambil tersenyum. Bukan senyum manis, melainkan senyum yang membuat orang bergidik ngeri melihatnya.
"Tidak, aku hanya ... tidur-tiduran saja," elak Ben, tapi semua orang sudah tahu kebohongannya.
Tepat pada saat wanita itu akan membalas perkataan Ben, bel sekolah tiba-tiba berbunyi nyaring membuat Ben menghela napasnya dengan lega.
"Kita lanjutkan besok pagi. Jangan lupa matikan semua server komputer atau kalian akan dapat denda. See you tomorrow," ucapnya sambil tersenyum sinis ke arah Ben lalu kemudian dia pergi dari ruang kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Click [END]
Mystery / ThrillerAkibat salah click di sebuah video yang dilarang dibuka disitus tersembunyi, seorang murid dari sekolah elit Andromexius School meninggal begitu saja tanpa sebab, pelaku pembunuhan tidak berwujud, dan misterius. Banyak dari mereka yang tidak mengeta...