4. DON'T CLICK ! ÉCOLE

968 175 2
                                    

"Open your eyes, open your mind, and see what happens."

***

Keesokan paginya Nevan pergi ke kantor dengan terburu-buru, semalam dia tidak bisa tertidur dengan nyenyak memikirkan kasus ini.

"Hasil autopsi sudah ke luar," ucap Willy saat Nevan baru saja duduk di kursinya.

Nevan mengambil berkas hasil autopsinya.

"Kematian itu dia sendiri yang buat," ucap Willy pada Nevan yang sedang membaca hasil autopsi.

"Apa?"

"Dia mengiris tangannya sendiri, memang sedikit di luar kepala seseorang menuliskan 'YOU DIE' itu, tapi yang jelas dia menuliskannya sendiri. Kita kan sudah lihat hasil rekaman itu, bahwa tidak ada siapapun di warnet," jelas Willy.

Nevan berpikir, "Ke mana Zetta?"

"Dia baru datang," jawab Willy yang kebetulan diiringi dengan kedatangan Zetta ke kantor.

Zetta terduduk di kursinya, "Aku sudah membuat ini untuk mu." Zetta memberikan sebuah resume kepada Nevan.

"Thank you. Mmm ... Karlos datang ke warnet sebenarnya memiliki tujuan," ucap Nevan ragu-ragu mengatakannya.

Willy dan Zetta mengernyitkan dahinya bingung dengan penuturan Nevan barusan, "Tujuan apa?" tanya Willy selidik.

"Apa adikmu bicara sesuatu?" tanya Zetta pada Nevan.

"Adik? Apa Nevan punya seorang adik?" tanya Willy bingung.

Zetta mengangguk, "Adiknya sekolah di Andromexius," jawab Zetta membuat Willy terkejut.

"Apa adikmu mengenalnya?" tanya Willy penasaran.

"Mereka sekelas, tujuan Karlos datang ke warnet adalah untuk mencari temannya, namanya Ben. Sejak kemarin Ben tidak berangkat ke sekolah, apa itu aneh?" tanya Nevan pada keduanya.

"Aneh. Kau tahu Ben di mana?" tanya Zetta penasaran.

"Tidak ada yang tahu dia pergi ke mana. Dan oh ya, semalam grup komunitas siswa mengirim foto," jawab Nevan sambil mengeluarkan sesuatu dari sakunya, sebuah foto kematian Karlos. "Foto ini yang dikirim seseorang di grup sekolah, apa itu aneh? Kenapa dia punya foto korban? Apa dia datang ke sana sebelum kita semua datang?" tanya Nevan yang menaruh curiga pada pengirim foto di grup komunitas siswa.

"Siapa pengirimnya?" tanya Willy pada Nevan.

"Itu dia, aku tidak bisa menemukannya. Semua nama murid di grup itu disamarkan, jadi mereka semua bebas berpendapat di sana tanpa melihat nama," jawab Nevan.

"Sepertinya aku sangat mendukung ide mu untuk menyamar di sana," ucap Zetta sambil tersenyum penuh arti.

"Tujuan ku ke sana bukan hanya menyelidiki ini, tapi aku juga ingin mengetahui siapa siswa yang mengirim foto ini," tunjuk Nevan pada foto korban.

"Lalu, kapan kau akan menyamar?" tanya Zetta pada Nevan.

Nevan tersenyum penuh arti, "Jika bisa dilakukan sekarang, kenapa harus menunggu nanti?" tanya Nevan.

"Apa sekarang kau akan melakukannya?" tanya Willy.

Nevan menghela napasnya pelan, "Aku sudah mengurusnya dengan adikku, dan sekarang tugas kalian berdua adalah mengurus semua yang ada di sini. Jika ada hal-hal yang mencurigakan, atau kalian datang ke sekolah itu, pura-pura lah tidak mengetahui ku. Kalian sudah mengerti, kan? Dan oh ya, jangan sampai pak Alson tahu rencana ini," jelas Nevan membuat keduanya terkejut.

Don't Click [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang