3. DON'T CLICK ! 계획

928 188 0
                                    

Nevan masuk ke dalam ruangan atasannya yang sedang menelpon seseorang, saat melihat Nevan diam saja sambil melihatnya, lalu dia seperti mengerti dengan apa yang Nevan lihat dan akhirnya dia mematikan sambungan teleponnya.

"Aku sudah memutuskan," ucap Nevan pada laki-laki yang bernama Alson.

"Memangnya kau siapa berhak memutuskan, hah?!" tanyanya kesal dengan penuturan Nevan.

"Aku akan mencari bukti."

"Aku tidak mau mengambil risiko. Jika ini sampai diketahui ke kantor pusat, kita akan dapat masalah," tuturnya.

"Bukankah kasus ini sangat penting? Kenapa kita harus menutup mata pada kasus seperti ini? Generasi muda penerus bangsa, kenapa harus dibiarkan begitu saja? Yang bersalah tetap harus dihukum," tutur Nevan dengan tegas tapi tetap sopan.

"Apa yang akan kau lakukan? Apa kau akan mengorbankan jabatan mu ini demi kasus seperti itu, hah?" tanyanya kesal.

Nevan menghela napasnya pelan, "Aku akan mencari bukti. Beri aku waktu tiga bulan," ucap Nevan membuat Alson terkejut.

"Apa? Apa kau sudah gila?"

"Tidak. Tapi aku memikirkan keluarganya dan orang-orang terdekatnya, bila kasus ini ditutup sama saja kita sebagai aparat hukum mendukung terjadinya pembunuhan dikalangan siswa, aku tidak bisa diam ditempat dan menonton. Maka dari itu beri aku waktu tiga bulan dan aku akan mencari bukti-buktinya," pinta Nevan memohon.

"Apa risikonya jika kau tidak bisa mendapatkan buktinya?"

"Apa?"

"Jawab."

Nevan berpikir, "Aku rela kehilangan jabatan ku," jawab Nevan tanpa pikir panjang membuat Alson tertawa pelan.

"Apa kau rela perjuangan mu sejauh ini terlepas begitu saja?"

"Aku tahu ini keputusan yang sangat berisiko, tapi melihat kejadian ini ... aku berpikir harus menyelesaikannya sampai tuntas agar tidak ada lagi kejadian yang sama terulang kembali," tutur Nevan sambil tersenyum tipis.

"Lalu, apa rencana mu?"

"Aku akan bekerja keras untuk ini. Terima kasih dan beri aku waktu tiga bulan," jawab Nevan yang tidak memberitahukannya pada Alson soal rencana ini.

Nevan lalu pergi dari ruangan dengan perasaan lega. Ini mungkin sangat berisiko bagi Nevan, tapi jika kasus ini dibiarkan tertutup dan korban semakin bertambah, sedangkan aparat hukum hanya menonton dan tidak melakukan sesuatu, itu akan menjadi suatu hal yang sangat konyol. Bukankah tugas aparat hukum untuk membantu seseorang yang terkena masalah dan menyelesaikannya? Lalu, kenapa mereka malah disuruh bungkam?

"Apa katanya? Kau bicara apa dengan pak Alson?" tanya Zetta penasaran pada saat Nevan ke luar dari ruangan pak Alson.

"Aku akan mencari bukti di sekolah itu selama tiga bulan," jawab Nevan.

"Apa risikonya? Semuanya ada risikonya, apa yang akan terjadi?" tanya Zetta penasaran.

Nevan menghela napasnya pelan, "Jika aku tidak bisa mencari bukti yang akurat, aku akan dipindahkan. Dan kasus ini akan ditutup," jawab Nevan berbohong.

"Dipindahkan?"

Nevan mengangguk, "Lalu kapan kau akan menyamar?" tanya Zetta.

"Menyamar apanya?" tanya seseorang dari arah belakang, yaitu Willy.

"Kau sudah tahu soal beritanya?" tanya Zetta.

"Bahwa kasus ini akan ditutup?" tanya Willy memastikan.

Don't Click [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang