Bagaimanapun juga, sesibuk apapun dia pada kasus yang sedang ditanganinya, Nevan tetaplah harus menjalani tugasnya di kantor polisi, seperti pada saat ini, yaitu dia harus datang ke kantor hanya untuk menjelaskan semuanya pada pak Alson—atasannya.
Entah apa yang akan dilakukannya pada Nevan bila dia mengatakan yang sebenarnya, tapi jika terus seperti ini Nevan sama saja mencari mati dengan pekerjaannya sendiri.
Nevan mengetuk pintu ruangan pak Alson lalu membukanya dan melihat laki-laki itu sedang duduk seperti tengah menunggu kedatangan seseorang.
"Dari mana?" tanya Alson dingin.
"Menjalankan tugas," jawab Nevan tanpa ragu, walau hatinya berkecamuk tidak menentu.
"Tugas apa?"
"Memecahkan kasus."
"Di mana?"
Nevan melihat Alson, "Aku ... menyamar," jawab Nevan membuat Alson terkejut mendengarnya.
"Apa? Kenapa kau menyamar? Kenapa tidak izin dulu padaku, hah?!" tanya Alson marah terhadap apa yang dilakukan oleh Nevan.
"Kalau aku izin Pak Alson tidak akan mengizinkannya. Tujuanku menyamar adalah untuk mencari informasi lebih dalam kasus ini."
"Lalu? Apa yang sudah kau dapatkan?"
"Sebentar lagi aku akan menangkapnya."
"Bagaimana?"
Nevan terdiam dan tak bisa menjawabnya, hal itu belum terpikirkan oleh Nevan, Nevan ingin mengatakannya, tapi nyalinya menciut hanya karena melihat wajah pak Alson yang terlihat sangar.
"Menyamar sebagai apa?" tanya Alson.
"Guru."
"Apa?"
"Aku sudah mengaturnya, jadi tidak usah khawatir."
"Bagaimana kalau kantor pusat tahu soal ini? Kau mau bertanggung jawab?"
"Aku selalu siap dengan resiko yang akan didapatkan dari sebuah kasus," jawab Nevan bernada tegas.
Alson mengangguk mengerti membuat Nevan lega melihatnya, "Apa kau butuh batuan ku?" tawarnya membuat Nevan terkejut sekaligus tidak percaya kalau dia akan menawarkan bantuan pada Nevan seperti ini.
"Untuk saat ini belum terlintas," jawab Nevan sambil tersenyum.
"Kabari aku jika kau butuh bantuan," ucap Alson.
"Baik Pak!" Nevan tersenyum padanya, rasanya seperti ... melihat cahaya terang di ujung jalan saat Alson menawarkan bantuan padanya, dan mendukungnya melakukan penyamaran.
Nevan ke luar dari ruangan dan bertemu dengan Willy dan Zetta yang sedang duduk di meja masing-masing sambil menunggu Nevan ke luar dari ruangan.
"Bagaimana? Apa dia marah-marah?" tanya Zetta penasaran pasalnya dia melihat wajah Nevan yang terlihat sumringah.
"Pak Alson mendukung walau di awal dia tidak percaya denganku, tapi itu bisa diatasi," jawab Nevan membuat keduanya tersenyum.
"Baiklah, sekarang kita harus benar-benar serius memecahkan kasus ini." Willy sangat bersemangat saat mendengar kabar dari Nevan.
Zetta dan Nevan mengangguk, "Zetta, sewaktu menginterogasi Lolita, kau bilang sesuatu padanya?" tanya Nevan pada Zetta.
Zetta melihat keduanya secara bergantian, "A--aku sempat ... menakut-nakutinya," jawab Zetta cengengesan, "Sorry, apa aku buat kesalahan?" tanya Zetta ragu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Click [END]
Misterio / SuspensoAkibat salah click di sebuah video yang dilarang dibuka disitus tersembunyi, seorang murid dari sekolah elit Andromexius School meninggal begitu saja tanpa sebab, pelaku pembunuhan tidak berwujud, dan misterius. Banyak dari mereka yang tidak mengeta...