Asahi dan teman-temannya kembali ke sekolah setelah akhirnya berhasil membujuk Asahi. Mumpung belum ada Guru yang masuk dengan cepat mereka berlarian di koridor menuju kelas, namun tiba-tiba datang Yoshi yang menghadang mereka.
"Menyingkir dari jalan ku, Yoshi!" Junkyu mendorong Yoshi. Yoshi yang belum pernah di dorong oleh siapa pun merasa kesal dan tidak terima. Yoshi menahan pundak Junkyu, ketika Junkyu berbalik Yoshi langsung melayangkan tinjunya lalu Junkyu tersungkur kelantai.
Jaehyuk, Asahi dan Haruto yang melihat itu sebenarnya ingin membantu tapi mereka tidak berani, apa lagi mereka tidak punya kemampuan berkelahi.
"Berani-beraninya kau mendorong ku!" teriak Yoshi lalu hendak menendang perut Junkyu tapi tidak berhasil karena Junkyu menahannya dan langsung mendorong kaki Yoshi.
Junkyu pun bangun dan menatap Yoshi tajam
"Kau yang terlebih dahulu menghalangi kami, jadi minggir dari jalan kami!" Junkyu kembali mendorong Yoshi tapi kali ini dorongannya sangat kuat sehingga Yoshi terjatuh."Asahi, Jaehyuk, Haruto. Ayo!" teriak Junkyu lalu mereka berempat kembali berlari menuju kelas.
Mereka sampai di depan kelas, saat masuk lagi-lagi Asahi mendapat tatapan tidak enak dari semua orang. Asahi kembali takut untuk melangkah masuk karena semua tatapan benci yang mengarah padanya.
"Tenang, ada kami disini," bisik Jaehyuk untuk meyakinkan Asahi kalau dia tidak sendiri. Asahi mengangguk dan memberanikan diri untuk masuk, ketiga temannya mengikuti dari belakang.
Asahi dan Haruto pergi ke bangku mereka kemudian duduk dengan tenang disana. Tak lama kemudian Guru masuk dan mulai mengajar mereka.
Semua berjalan dengan lancar sampai dimana Guru memberikan sebuah informasi kepada mereka.
"Ok anak-anak besok ada pertemuan orang tua dan anak. Jadi jangan lupa bawa orang tua kalian," ucap Guru.
Asahi yang mendengar berita itu jelas kebingungan, dia sebatang kara saat ini bagaimana caranya bisa ke sekolah tanpa orang tua?
Asahi terus berpikir, apa dia besok harus bolos dari sekolah? tapi Asahi bukan orang yang seperti itu, apapun yang terjadi Asahi tidak pernah ingin bolos. Bolos adalah pilihan terburuk.
Ya nampaknya tidak ada pilihan lagi selain tetap masuk ke sekolah.
"Kak, kenapa kau melamun?" tanya Haruto. Asahi yang sadar langsung menggelengkan kepalanya "Tidak apa-apa," jawab Asahi lalu kembali menulis.
Jam pelajaran pertama dan kedua sudah selesai sekarang waktunya semua murid pergi ke kantin untuk mengisi perut lapar mereka. Tapi tidak untuk Asahi, Asahi lebih memilih menghabiskan waktunya di kelas.
Jadi, saat ini hanya ada Asahi di kelas alias dia sendirian.
Tapi kesendirian nya itu berakhir ketika datang Junkyu yang membawanya minuman ke mejanya. Junkyu meletakkan satu botol air minum di meja Asahi, lalu dia duduk di samping Asahi.
"Asahi apa kau besok datang ke sekolah?" tanya Junkyu, Asahi menganggukkan kepala nya pelan "Tentu saja, walau aku tidak memiliki orang tua."
"Aku sepertinya tidak akan datang, karena aku pergi dari rumah," lanjut Junkyu, ia menyenderkan tubuhnya lalu menghela nafas panjang.
"Lebih baik kau pulang dan beritahu orang tua mu," saran Asahi tapi Junkyu tidak yakin dengan saran itu.
"Aku tidak yakin, aku sudah terlanjur benci dengan mereka."
"Aku tahu apa yang kau rasakan, tapi tidak ada salahnya kan menemui mereka?" Junkyu terdiam, dia masih memikirkan ucapan Asahi.
"Mereka pasti khawatir pada mu," lanjut Asahi.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐑𝐀𝐔𝐌𝐀; Hamada Asahi✓
FanfictionKisah perjalanan hidup Asahi yang penuh luka. Manis, pahit ia rasakan semuanya. Asahi ingin menyerah tapi untungnya ia bertemu orang-orang yang selalu menyemangati nya. ✐ Versi baru. ✐ Bahasa semi-baku. ✐ Treasure 12.