𝐓rauma ; 10

2.9K 505 39
                                    

Sementara itu di sisi lain, Junkyu sedang menunggu lampu pejalan kaki berubah hijau sambil memegang payung dan bahan makanan yang akan ia masak nanti. Junkyu harus ke seberang sana untuk kembali ke rumah.

"Kenapa hujan nya begitu deras?" gumam Junkyu sembari memandangi langit yang mendung. Junkyu kembali memandangi jalan yang di menjadi tempat mobil berlalu-lalang.

Tiba-tiba pandangan Junkyu teralihkan oleh seseorang yang ada di sebrang sana, orang itu ingin menyebrangi jalan.

"Bukan kah itu Asahi?" tanyanya kemudian memastikan lagi dan benar itu adalah Asahi.

"ASAHI, HEI ASAHI!" panggil Junkyu tapi di abaikan oleh Asahi.

"Ada apa dengan nya?" kesal Junkyu. Junkyu memperhatikan sekitar, dari jauh terlihat ada mobil yang melaju dan mengarah ke Asahi tapi Asahi tetap menyebrangi jalanan yang bahkan lampu waktu itu belum berubah menjadi hijau.

"ASAHI! BERHENTI! ASAHII!!!" Junkyu terus berteriak, dia berusaha keras untuk memanggil Asahi tapi Asahi tidak bisa mendengar panggilan Junkyu atau bahkan mengabaikan panggilan Junkyu.

"Aishh, bocah ini" kesal tidak mendapat respon apapun akhirnya terpaksa Junkyu yang turun tangan, Junkyu berlari sekuat tenaga untuk menyelamatkan temannya dari mobil tersebut.

Junkyu sudah dekat dengan Asahi, dia langsung mendorong Asahi sampai terjatuh dan Junkyu pun ikut terjatuh di samping Asahi. Mobil itu melewati mereka dengan kecepatan tinggi, setelah mobil itu pergi Junkyu langsung memarahi Asahi.

"APA YANG KAU LAKUKAN, HAH?!!!" teriak Junkyu, matanya menatap tajam sorot mata sayu Asahi dan mencengkram kedua pundak Asahi.

"APA KAU INGIN MATI?!!!" lanjut Junkyu, membuat mereka menjadi pusat perhatian karena di tengah-tengah hujan deras seperti ini Junkyu malah berteriak.

"Aku tidak pantas hidup," jawab Asahi dengan nada lirih, amarah Junkyu langsung meredam setelah mendengar jawaban Asahi.

"Apa yang kau bicarakan? itu tidak benar," ujar Junkyu, dia berhenti mencengkram bahu Asahi.

"Kau tidak tahu apa yang aku rasakan," jawab Asahi.

"Aku selalu di salah kan, tidak ada yang peduli dengan ku, untuk apa aku hidup di dunia ini?" tangis Asahi pecah, Asahi tidak tahu harus apa lagi. Asahi hanya bisa menangis bersamaan dengan hujan yang turun dengan deras.

Junkyu pun juga ikut mengeluarkan air mata nya, Junkyu tidak tahu ternyata Asahi memiliki luka yang lain, sahabat macam apa Junkyu sampai tidak tahu kalau temannya masih menerima cacian dan makian dari orang lain.

"Ayo pulang" Junkyu berdiri, dia juga membantu Asahi. Setelah itu Junkyu membawa Asahi ke rumah.




























































"Asahi sebaiknya kau mandi, pakaian mu basah," ujar Junkyu sambil mengeluarkan bahan makanan dari plastik belanjaan, sayang sekali bahan makanannya sedikit basah karena hujan tadi.

"Tidak perlu."

"Apa maksud mu? kalau sakit bagaimana? segeralah mandi aku akan membuatkan makanan ringan untuk kita," ujar Junkyu sambil menyeret Asahi ke kamar mandi.

Sesuai janji nya tadi Junkyu membuat makanan sembari menunggu Asahi selesai mandi. Tak lama kemudian Asahi sudah keluar dari kamar mandi dan dia terkejut melihat Junkyu benar-benar membuat makanan.

"Nah begitu dong, kalau begini kan kau terlihat tampan," puji Junkyu kemudian ia menyuruh Asahi untuk duduk. Asahi hanya menuruti Junkyu dan duduk di samping Junkyu.

𝐓𝐑𝐀𝐔𝐌𝐀; Hamada Asahi✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang