Asahi POV ;
Aku berjalan menuju meja pria misterius, saat aku sampai disana pria itu terus menatapi ku, seakan kami saling mengenal.
"Ini pesanan mu tuan," ujar ku kemudian meletakkan pesanan pria tersebut tapi pria tersebut tidak mengatakan apapun, dia hanya menganggukkan kepalanya.
Setelah selesai memberikan pesanan kepada pelanggan itu aku pergi dan tiba-tiba Pak Sehun datang menghampiri ku.
"Bagaimana hari pertama bekerja mu, Asahi?" tanya Pak Sehun, aku tersenyum kecil dan menjawab.
"Baik pak, semuanya baik, aku sangat senang bisa bekerja disini."
"Aku juga senang memiliki pegawai seperti mu Asahi, kau ini masih muda tapi sudah bisa bekerja seperti ini, semangat terus Asahi," ucap pak Sehun sambil menepuk pundak ku kemudian ia pergi.
Menurutku pak Sehun adalah bos yang sangat baik, dia sangat ramah kepada semua pekerja nya. Jarang sekali bertemu dengan orang sebaik dirinya.
Tak lama kemudian aku mendapat tugas mengantarkan pesanan lagi, tak perlu waktu lama aku langsung mengantarkan pesanan itu ke meja pelanggan.
Aku tidak tahu kalau aku harus mengantarkan pesanan ini ke meja orang-orang yang selalu merundungku di sekolah. Yang aku antar saat ini adalah pesanan Yoshi, Jihoon, Mashiho dan Yedam.
Mereka menatapiku, aku begitu sangat malu karena semua teman-temanku tidak tahu jika aku bekerja sebagai pelayan.
"Wah apa-apaan ini Asahi, kau menjadi pelayan. Payah sekali," kata Yoshi mengejek ku.
"Dasar orang miskin," kata Jihoon.
"Aku harus mengabadikan momen ini, akan ku foto dan ku upload ke sosial media," ucap Mashiho sambil mengeluarkan ponselnya.
"Akan ku beritahu seluruh siswa di sekolah besok, bahwa Asahi sekarang menjadi pelayan yang bodoh," ujar Yedam dengan tatapan mengejek.
Perlahan-lahan air mata ku keluar, hati ku sakit mendengar perkataan mereka semua, aku tidak tahan lagi.
"Ini makanan mu Y-Yoshi," ujar ku dengan suara yang bergetar.
Aku meletakan semua pesanan milik Yoshi dan teman-temannya di meja, kemudian aku pergi meninggalkan mereka.
Aku lari ke ruangan kosong dan lumayan gelap, disana aku menangis sendirian. Aku duduk di tepi ruangan agar tak ada yang tahu jika aku sedang menangis, tapi tiba-tiba Hyunsuk datang dan melihatku.
"Hei, Asahi kau kenapa? apa kau sakit?" tanya Hyunsuk khawatir, ia berjongkok di hadapan ku untuk melihat kondisi ku.
"T-tidak kak, aku hanya sedih saja," jawab ku sambil sesenggukan.
"Sedih kenapa?"
"Teman-teman ku selalu mengejek ku dan—"
"Kau malu menjadi pelayan karena mereka mengejek mu?" Hyunsuk memotong ucapan ku dan aku hanya menganggukkan kepala. Tiba-tiba Hyunsuk ikut duduk di sebelah ku dan merangkul ku.
"Asahi kau tahu? aku dulu juga seperti mu, yang di ejek oleh semua orang. Tapi aku menganggapnya bukan apa-apa dan aku hanya menjadi diri ku sendiri dan akhirnya mereka sadar kalau mereka salah tentang diriku. Aku yakin lama kelamaan mereka akan berteman dengan mu Asahi."
Yang di katakan Hyunsuk ada benar nya, aku akan menjadi diri ku sendiri dan tidak akan mendengarkan ejekan mereka semua. Aku harus percaya diri dan melawan mereka semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐑𝐀𝐔𝐌𝐀; Hamada Asahi✓
FanficKisah perjalanan hidup Asahi yang penuh luka. Manis, pahit ia rasakan semuanya. Asahi ingin menyerah tapi untungnya ia bertemu orang-orang yang selalu menyemangati nya. ✐ Versi baru. ✐ Bahasa semi-baku. ✐ Treasure 12.