Nama ku Hamada Asahi ini kisah tentang keluarga ku yang selalu menyiksaku, ah lebih tepatnya Ayahku. Keluarga ku tidak seperti keluarga lainnya, di keluarga ini selalu saja ada masalahnya, aku yang waktu itu masih kecil dan tidak mengerti apa-apa hanya bisa menangis.
Kejadian ini di mulai pada hari Senin dimana kenangan buruk itu selalu menghantuiku, sampai sekarang.
Malam hari aku terbangun karena mendengar suara berisik dari luar kamar ku, waktu itu usia ku masih 6 tahun. Masih sangat kecil bukan?
Aku yang penasaran langsung bergegas keluar dari kamar.
Aku berjalan menuruni anak tangga dan langkah ku terhenti saat aku sadar ternyata Ayah dan Ibu ku sedang bertengkar. Aku memperhatikan pertengkaran mereka dari tangga.
"Aku ingatkan lagi aku tidak mau merawat Asahi karena dia bukan anak ku!!"
Teriak Ayah pada Ibu, bisa ku lihat mata Ibu memerah dan Ibu tampak marah dengan ucapan Ayah barusan.
"Kita merawat dia karena kita kasihan dengannya, apa kau ingat ibunya tidak bisa memberikan makan Asahi? bahkan rumah ibunya terbuat dari bambu, apa kau tidak kasihan?!!"
Saat itu juga aku sadar kalau aku bukan anak kandung dari kedua orang tersebut. Aku adalah anak yang di buang, anak yang di lantarkan oleh kedua orang tua kandung ku.
"Pokoknya aku tidak mau merawat Asahi jika kau masih ingin merawat Asahi, kita pisah!!!"
"Baik aku akan merawat Asahi sendiri dan ingat jangan pernah menyentuh Asahi."
Aku menangis saat mendengar kedua orang tuaku akan berpisah, aku tidak ingin kedua orang tua ku berpisah, aku ingin mempunyai keluarga yang utuh. Aku ingin keluarga ku seperti keluarga yang lain, yang rukun dan selalu harmonis.
Semenjak kejadian itu, aku merasa semua ini adalah salah ku.
Dengan terburu-buru Aku menuruni anak tangga lalu menghampiri Ibu ku, aku langsung memeluknya dan Ibu terkejut melihat kedatangan ku.
"Ibu, Ibu mau pisah sama Ayah?"
Dengan polosnya aku bertanya seperti itu kepada Ibu. Air mata ku sudah tidak tertahan, Ibu yang melihat ku mulai menangis langsung menghapus air mata ku dengan tangannya tapi tangis ku semakin jadi.
"Tentu saja sayang, tapi kamu jangan sedih Ibu akan merawat mu."
Jawab Ibu, Ibu berusaha menenangkan aku yang masih menangis. Tangan lembutnya tak berhenti mengelus rambut ku dan perlahan-lahan aku mulai tenang, tangis ku mulai reda.
"Aku meninggalkan mu karena aku tidak sudi merawat anak tidak berguna seperti mu."
"Sudah cukup jangan menghina Asahi lagi, sekarang kau pergi dari rumah ini."
Ibu mengusir Ayah dari rumah lalu tanpa basa basi Ayah pun pergi dari rumah, tanpa rasa salah sama sekali karena telah meninggalkan keluarganya.
Di situlah, hari dimana semuanya dimulai. Tidak ada lagi yang harmonis di keluarga ini.
Beberapa hari kemudian aku dan Ibu pindah ke rumah Nenek disana aku diberi perilaku yang baik oleh Nenek ku. Aku sangat bersyukur mempunyai Nenek yang masih baik kepada ku.
Tapi beberapa bulan kemudian Ibu jatuh sakit dan harus meninggalkan aku bersama dengan Nenek. Semenjak itu aku tinggal bersama Nenek sampai aku beranjak dewasa.
Yang aku inginkan hanyalah hidup bahagia bersama keluarga ku, namun kenapa itu sangat sulit. Jika aku bisa mengulang waktu aku ingin momen di mana semua orang masih ada di sisiku.
Bahkan sampai sekarang aku masih kehilangan orang-orang tersayang.
❖ 𝐓 𝐑 𝐀 𝐔 𝐌 𝐀 ❖
Halo pembaca baru!
jadi ini Trauma versi barunya ya, versi setelah di revisi. Ada beberapa yang aku ubah, kurang dan tambahin.Selain itu juga ada penambahan tokoh, pengubahan narasi, alur, dialog dan lain-lain. Pokoknya Trauma yang ini beda jauh sama Trauma yang sebelumnya.
Buat pembaca lama yang mau baca lagi juga gapapa soalnya disini semuanya aku ubah termasuk endingnya.
Oke sekian dulu, semoga kalian suka sama Trauma versi baru. See u!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐑𝐀𝐔𝐌𝐀; Hamada Asahi✓
Fiksi PenggemarKisah perjalanan hidup Asahi yang penuh luka. Manis, pahit ia rasakan semuanya. Asahi ingin menyerah tapi untungnya ia bertemu orang-orang yang selalu menyemangati nya. ✐ Versi baru. ✐ Bahasa semi-baku. ✐ Treasure 12.