1 tahun sudah berlalu, Asahi terlalu sibuk dengan ujiannya di kelas 9 sampai tak pernah pergi mengunjungi tempat tinggal lamanya. Ia juga sangat merindukan teman-temannya, tapi sayangnya ujian sialan ini membuat Asahi harus fokus belajar.
Namun ada berita baik, dimana setelah ujian selesai Asahi akan di beri libur panjang oleh sekolah, Asahi menggunakan kesempatan ini untuk pergi mengunjungi teman-temannya.
Rencananya Asahi akan pergi sekitar 2 atau 3 hari lagi setelah ia menyelesaikan satu tugas lagi dari sekolahnya.
Asahi yang sedang mengerjakan tugas di meja belajarnya terkejut melihat ponselnya bergetar. Ia langsung mengambilnya dan menjawab panggilan telfon dari salah satu temannya.
"Ada apa?" tanya Asahi.
"ASTAGA! NOVEL MU SANGAT KEREN, AKU BARU SAJA MENYELESAIKANNYA DAN AKU MENANGIS SEPANJANG HARI!"
Oh ayolah, telinga Asahi sakit mendengarnya. Bahkan ia sampai menjauhkan ponselnya, demi melindungi gendang telinganya dari teriakan temannya itu.
"Terimakasih atas pujiannya Jiung," balas Asahi.
"Itu kisah nyata mu kan? wah kau sangat hebat Asahi, kau mampu bertahan dari semua cobaan itu. Kau pasti merindukan teman-teman mu."
Asahi hanya bisa menghela nafas, ucapan Jiung benar seratus persen, karena dia sangat-sangat merindukan ketiga temannya.
"Kau tidak akan menemui mereka?"
"Rencananya aku akan pergi, 2 atau 3 hari lagi."
"Memangnya mereka sekolah di mana sih?"
"SMP WAIJI."
Tiba-tiba hening, Asahi tidak mendengar suara apapun dari Jiung. Asahi mengernyit bingung, "Jiung?" panggil Asahi.
"Jangan bilang SMP WAIJI yang ada di daerah Harta Karun?"
"Iya, memangnya kenapa?"
"Asahi, aku tidak tahu harus memberitahu mu dari mana tapi..."
"Jiung, kau membuatku penasaran."
"Aku tidak bisa, aku tidak ingin kau sedih."
"Apa maksud mu?" tanya Asahi, sungguh perasaan Asahi mulia tidak enak. Asahi takut ada sesuatu yang terjadi dengan sekolahnya.
"Aku dengar 1 tahun yang lalu di daerah Harta Karun ada kasus penembakan massal, banyak nyawa yang melayang karena penembakan tersebut. Terutama SMP WAIJI dan hanya satu murid yang selamat dari sekian banyaknya."
Asahi terdiam, ia membeku, ia tidak percaya dengan apa yang Jiung ucapkan.
"Kau bohong, tidak mungkin."
"Kau bisa cek internet."
Sekejap Asahi meletakkan ponselnya di meja, ia langsung menyalakan laptopnya dan mencari kasus yang di ceritakan Jiung di internet. Asahi lemas sejadi-jadinya, ia tak bisa berkata-kata lagi.
Kasus itu benar-benar ada.
Dengan tangan yang gemetar Asahi membuka salah atau artikel. Di sana di jelaskan kejadian dan beberapa kejanggalan dari kasus tersebut. Asahi semakin terdiam ketika di artikel tersebut di lampirkan sebuah foto SMP lamanya dengan kondisi yang benar-benar hancur. Sekolahnya sudah hancur terbakar oleh api.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐑𝐀𝐔𝐌𝐀; Hamada Asahi✓
FanfictionKisah perjalanan hidup Asahi yang penuh luka. Manis, pahit ia rasakan semuanya. Asahi ingin menyerah tapi untungnya ia bertemu orang-orang yang selalu menyemangati nya. ✐ Versi baru. ✐ Bahasa semi-baku. ✐ Treasure 12.