Saat ini gadis itu sedang berada dilapangan basket sekolah sambil menunggu selesainya jadwal latihan Jaehyun dan teman-temannya. Menghilangkan rasa bosan untuk menunggu, Jisoo yang terus menatap layar ponsel tengah membaca sebuah cerita dari aplikasi wattpad. Mengingat ia lupa membawa novel yang masih separuh jalan ia baca.
Terdengar bunyi pantulan-pantulan bola basket yang dimainkan oleh mereka yang tak begitu menganggu konsentrasi gadis itu saat membaca. Bahkan sesekali Jisoo melirik sang kekasih, betapa kerenya dia memainkan bola basket dengan wajah tampannya itu. Apalagi sambil memberikan operan bola, pantang banget ga mengulas senyuman. Jaehyun itu orangnya ga bisa kalau ga memberikan senyuman, bagaikan malaikat yang dititipkan untuk Jaehyun.
"Gua samperin Jisoo bentar ya." mereka hanya mengangguk, Jaehyun pun berlari mendekati Jisoo yang duduk di bangku penonton.
"Au?" dia mengambil posisi duduk dibawah Jisoo, seperti bangku anak tangga.
"Kenapa?"
"Serius banget bacanya."
Jisoo pun mematikan layar ponselnya kian langsung menatap sang kekasih yang duduk dibawahnya sambil tersenyum manis. Dan lihainya tangan kanan Jisoo mengelap keringat yang membasahi seluruh permukaan wajah Jaehyun.
"Ohya, tadi kepsek ngomong apa sama kamu?" pertanyaan Jaehyun mengubah posisi Jisoo untuk lebih mendekat pada sang kekasih. Dengan tangannya yang masih setia mengelap keringat Jaehyun.
"Kamu ngizini aku ga kalo aku ikutan cheerleaders?"
"Pak kepsek ngomong kekgitu sama kamu?" Jisoo mengangguk. "Pasti gantiin posisi anggota cheerleaders yang ga bisa ikutan." sambung Jaehyun membuat gadis itu kembali ngangguk.
"Jadi ... kamu izini aku ga untuk ikut?" dengan pasang wajah polos, berharap Jaehyun mengizinkan Jisoo untuk ikut. Tapi dirinya sendiri belum yakin mengikuti cheerleaders, karena Jisoo juga takut dengan ketinggian. Ya—meski posisi Jisoo yang belum diketahui.
"Ga usah deh Au, aku takut kamu gamang nanti." kata Jaehyun mencoba peringatin Jisoo untuk tidak ikutan.
"Aku sih maunya gitu juga yang, cuma kan ga enak sama pak kepsek."
"Emangnya kepsek maksa kamu untuk ikut, enggak kan?"
Jisoo menggeleng, membenarkan kata Jaehyun. "Tapi aku juga pengen buat semangatin kamu."
Gadis itu menggerutu memohon pada Jaehyun agar dia bisa memberikan izin untuk Jisoo mengganti posisi cheerleaders. Sekali-kali untuk Jisoo bisa menampilkan yang terbaik pada Jaehyun, bahkan ia tak ingin terus menerus mendukung Jaehyun lewat bangku penonton sambil berteriak, membuatnya sakit tenggorok seperti itu.
"Kamu semangatin aku dari sana aja, udah bikin aku semangat."
"Tapi kan beda Jae ... aku tuh maunya semangatin kamu lewat cheerleaders gitu, sorak bareng-bareng sama anggota apalagi ditonton satu sekolah hehehe."
"Dasar. Jadi pengenya ditonton satu sekolah gitu?" yang ditanya hanya mengulas senyuman malu, ya seperti itu juga kemauan Jisoo.
"Bukan gitu."
"Eleh, bilang aja iya." ujar Jaehyun semakin membuat Jisoo malu.

KAMU SEDANG MEMBACA
PRANADIPTA ; jaesoo
Novela Juvenil[ft. Nct] Punya pacar ketua tim basket itu ga enak. Selalu jadi incaran para perempuan di sekolah. Tapi, setiap jalan bareng setidaknya ga buat malu. Karena visualnya ngalahin IdolK-pop, blasteran surga. "Jaehyun gantengnya kek serbuk berlian, good...