0.7 jisoo juga ga mau kalah

1.3K 204 69
                                        

Jam istirahat.

Terdengar suara bel dari loud speaker. Jisoo bergegas pergi dari ruang kelas. Setelah percakapan singkat di grup whatsapp, membuat gadis itu keluar dari sana. Sungguh! Jisoo benar-benar marah dan tidak mau lagi bercakapan dengan mereka. Tapi apa dayanya, Jisoo tidak bisa tidak berbicara dengan temannya ataupun menjauhi mereka. Salah satunya adalah, geng bobrok sekolah perjuangan sudah ia anggap seperti keluarganya sendiri.

Walaupun terlihat ngeselin, seenggaknya bisa membuat Jisoo tertawa lepas bahagia bersama mereka.

"Ayaanggcuuuu."

Gadis itu berteriak, yang tak lain adalah Jisoo. Bertingkah merengek manja masuk kedalam kelas Jaehyun sambil memegang beberapa makanan yang sempat ia beli dikantin sebelum jam istirahat berbunyi. Dengan alasan ingin pergi ketoilet, salah satu trik caranya Audinata.

"Ayangg. Aku becanda doang kemarin."

Jisoo menghambur pelukan ditubuh Jaehyun setelah meletakkan beberapa bungkusan snack makanan diatas meja. Bodoamat sama seisi ruangan kelas Jaehyun, toh mereka udah tau gimana kelakuan seorang Audinata Jisoo Kanaya yang kalau sedang marah bisa ngancam ataupun ngambekan. So, ga masalah juga. Hanya ada beberapa murid disini, siapalagi kalau bukan temannya Jaehyun dan Jessica.

Memang tuh orang kesempatan dalam kesempitan.

"Waduh. Princess kalo lagi manja, makin cantik aja ya." Doyoung berbicara. Seketika tatapan tajam dari Jaehyun mengarah padanya.

Sedangkan yang lain. Yaah—Teen, Johnny, Yunwoo, Mingyu, Taeyong tidak mengubris ucapan dari Doyoung. Toh ga ada gunanya juga menanggapi perkataan si dodo, yang ada langsung baku hantam sama pangeran Pranadipta. Jadi nih, sekarang mereka lagi berhadap-hadapan untuk saling bercakap. Tapi Jaehyun sama sekali ga ngerespon Jisoo yang berbicara.

"Ayang jefri! Ayang jefriiiiiiiiiiiiiiii!! Jangan didiemin akunya ih." Jisoo mendekatkan wajahnya, kedua tangan siku bersimpuh pada meja dan menompang dagu dengan telapak tangan sambil menatap mata Jaehyun.

"Apa?" Jaehyun berbuka suara, ketus banget. Sedikit membuat gadis itu tersenyum manis, hingga kedua matanya menyepit.

"Jangan marah dong ayang. Princess ga bisa diginiin sama pangeran Pranadipta."

Suara lembutnya tidak bisa ditahan. Membuat Jaehyun ga bisa marah-marah pada kekasihnya. Jujur aja si, Jaehyun paling anti sama yang namanya ngambekan atau apalah itu. Bukan tipe Jaehyun banget, tapi ya mau gimana lagi coba habisnya Jisoo ngeselinnya kelewatan banget.

Mau ga mau Jaehyun harus akting pura-pura marah atau ngambek pada Jisoo. Berusaha dulu kali, mana tau bisa lulus sensor. Biar tau rasa juga si Jisoo kalau Jaehyun udah ngambek gimana reaksinya. Sebenarnya ga pande-pande banget. Kalau masalah ngambek begini, Jisoo paling jago dari Jaehyun.

"Ngapain kamu kesini?" tanya Jaehyun datar. "Gaadaa hubungan apa apa lagi juga, iyakan?"

Suara besar Jaehyun berhasil membuat keenam temannya yang tadinya sedang bermain pubg, kini menatap kearah Jaehyun dengan tatapan bingung tak mengerti maksud dari ucapannya. Tubuh Jisoo menegak, kedua tangan bersimpuh pada pinggang. Hingga raut wajah berubah seketika.

"Kamu ga bisa ngebedain apa? yang becanda sama yang beneran ha?" marahnya sudah emosi kian.

Jaehyun menekan salivanya, hingga jakunnya bergerak. "Lah ... kan kamu yang minta putus luan sama aku?"

"Tapi kan aku bercanda jefriii!!"

"Apaan bercanda? Jelas jelas di chattingan itu, kamu seakan serius mau putus sama aku!" balasnya tidak pala keras.

PRANADIPTA ; jaesooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang