0.13 gantengnya bawaan dari lahir

991 139 24
                                        

Tak tak dung tak tak tak dung.

"Kala ku pandang kerlip bintang nun jauh disanaa, saat kudengar melodi cinta yang menggema, terasa kembali gelora jiwa mudaku, karna tersentuh alunan lagu semerdu kopi dangdut."

"Hajar terosss."

"Api asmara yang dahulu pernah membara ... semakin hangat bagai ciuman yang pertama, detak jantungku seakan ikut irama, karna terlena oleh pesona alunan kopi dangdut."

Tak tak dung.

Selesai latihan basket, dimana kelas Ipa satu yaitu kelas Jaehyun dan teman-temanya. Berasik asik didalam kelas sambil bernyanyi, mengetuk- ngetuk meja dengan siku jari yang dibuat gendangan oleh Johnny. Yang bernyanyi Doyoung dan juga Yunwoo.

Mereka santuy. Terlihat beberapa murid dikelas tersebut termaksud juga ada Jisoo dan Jennie. Dua murid perempuan itu, duduk bersamaan. Sedangkan Jaehyun maupun Mingyu mereka duduk dibelakang dibangkunya Mingyu, yang kebetulan Taeyong tidak datang.

"Lanjot ga ni woy?" Johnny yang memimpin pun, ia kembali bersuara setelah Yunwoo selesai bernyanyi.

"Gas kan terosss, hajar sampe mejanya tebelah dua." sambung Mingyu membuat Jaehyun tertawa kecil karena kelagak lucunya.

"Oke bos, mulai yo."

"Gaes keunn woy cepat." Jisoo pun berteriak kuat. Berlagak dia juga ingin bernyanyi.

Dung tak tak tak dung, tak tak dung.

Bunyi ketukan meja kembali bersuara. Johnny memimpin gendangnya lalu diarahkan oleh Jisoo yang bernyanyi terlebih dahulu. Bodo amat sama Jaehyun, yang memang gadis itu tak malu menunjukan sifat bobroknya didepan kekasihnya.

Karena Jaehyun menyukai Jisoo apa adanya.

"Irama kopi dangdut yang ceria, menyengat hati menjadi gairah, membuat aku lupa akan cintaku yang telah lalu." Jisoo mulai bernyanyi, lalu tanganya menunjukan arah pada Doyoung yang membuat pria itu ikut bernyanyi.

"Api asmara yang dahulu pernah membara,
Semakin hangat bagai ciuman yang pertama, detak jantungku seakan ikut irama, karena terlena oleh pesona alunan kopi dangdut."

Brakh.

Dikalimat lagu terakhir, Johnny menggebrak mejanya dengan kuat. Mingyu dan Jaehyun terkejut batin. Mata mereka membesar, ucapan Mingyu seakan membuat Johnny ingin membelah mejanya menjadi dua.

"Bangsat kali si Johnny." Teen memegang dadanya, shock tinggkat dewa.

"Lanjot lagi ga bambang? Kalo lanjot pakek lagu korea aja, Jisoo yang nyanyi."

Johnny kembali mengumpan gadis itu. Jisoo menolaknya dengan mengadahkan tangan, malu jika ia harus bernyanyi bahasa korea. Auto ngasal aja dong ya, kalau dikamar sendiri.

"Nyanyi gih, aku mau dengar."

Jaehyun menggoda Jisoo yang membuat gadis itu langsung tersipu malu menunduk.

"Ayo ji, tunjukan pada mereka bahwa lo ga jago amat bahasa korea."

Jisoo mengangkat kepalanya, Yunwoo adalah manusia terlaknat setelah Taeyong.

"Anying banget, ga guna lo jadi kawan." timpal Jisoo memarahinya.

Bahkan kelas mereka adalah kelas yang paling barbar sejagat raya. Lebih barbarnya ketika ada Taeyong, namun sayang laki-laki bertubuh mungil kecil itu tidak datang dihari jumat meski adanya freeclass karena sabtunya mereka akan tanding basket.

PRANADIPTA ; jaesooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang