0.5 ngancem putus, malah putus beneran

1.4K 175 26
                                        

"Au bangun yang, udah sampe."

Jisoo mengerjap kecil terbangun, melepas kaitan pelukannya dipinggang Jaehyun. Ia mengusap pelan kelopak mata, mempokuskan pandangannya.

"Udah sampe?" tanya Jisoo pelan.

"Nyenyak banget ya tidurnya?"

"Dada aku masih sakit banget." ucapnya mengalih pembicaraan.

Jisoo berlalu turun dari atas motor. Tangan kecilnya masih setia memegang dadanya yang terasa sakit, sesak. Namun tiba-tiba aja tubuhnya merasa tidak sanggup menompang berdiri, Jisoo terduduk lemas dibawah tanah.

"Au, tahan yang." suara Jaehyun. Bibirnya bergetar takut melihat Jisoo yang semakin parah dengan keadaan.

Laki-laki itu kembali menggendong tubuh kekasihnya. Membawanya didepan teras rumah, mendudukan Jisoo dibangku tamu. Jaehyun melepas kasar helmnya, hingga terjatuh tanpa ia perdulikan.

"Pakai lagi ya." suruhnya. Tapi Jisoo menolak menggeleng kepala.

"Ambilin aku minum yang, biar enakan dikit."

Sangking khawatirnya, Jaehyun lupa untuk memberikan Jisoo segelas minum. Yang ia tahu hanya bisa memberikan tabung bantuan pernapasan agar rasa sesak Jisoo mereda.

"Yaudah tunggu sini."

Dengan langkah tergesa-gesa, Jaehyun masuk kedalam rumah Jisoo yang tidak ada penghuninya satu orang pun. Masa bodoh, Jaehyun berlari kearah dapur tanpa melepas sepatunya. Pikiranya sudah entah kemana. Bagaimanapun ini salahnya, karena ia membuat Jisoo terpuruk dengan perkataanya yang tidak enak untuk Jisoo terima.

Setelah satu gelas panjang terisi air putih. Kemudian Jaehyun meletakkan diatas nampan, lalu ia berjalan kembali meninggalkan dapur hingga sampai didepan rumah. Sambil membawa minuman untuk Jisoo. Jaehyun pun menyodorkan minuman itu pada Jisoo, membantunya memegang gelas agar tak terlepas dari genggaman Jisoo sendiri.

"Udah enakkan yang?" mengusap pelan surai rambut hitam kekasihnya.

"Gara gara kamu ini!" geram Jisoo mencubit pelan perut kekasihnya.

Jaehyun terdiam. Dan sekarang Jisoo boleh marah sepuasnya pada Jaehyun. Jaehyun bodoh, kenapa ia tidak bisa mengerti kalau disatu sisi Jisoo itu ga suka dengan keberadaan Jessica didekatnya.

Sekuat tenaganya, gadis itu memukul dada Jaehyun. Raut wajahnya tak suka kala melihat Jaehyun rasanya. Mau ia lukai laki-laki dihapadanya ini, tapi Jisoo menyayangi dirinya. Kalau Jisoo melukainya sama aja Jisoo melukai dirinya sendiri.

"Kamu jahat! Kamu ga sayang lagi sama aku!!" racau gadis itu sudah emosi tinggi.

"Maafin aku yang. Sumpah, aku ga sengaja ngebentak kamu tadi."

"Stop! Ga usah bicara lagi. Sekarang kamu pulang, aku mau tidur. Dan ga usah banyak bacot."

"Tapi Au ..."

"Pulang atau kita putus?"

Dua pertanyaan gadis itu lontarkan. Segitu marahnya ia pada Jaehyun? hingga diakhir perkataan yang tak seharusnya keluar ia keluarkan. Semoga aja Jaehyun pulang, dan jangan memilih kata putus. Jisoo ga siap untuk kehilangan pangeran yang sayangnya kebangetan sama Jisoo.

PRANADIPTA ; jaesooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang