Jisoo duduk dibangku paling depan, dengan ponselnya ia letakan diatas meja dengan satu mangkuk kuah bakso. Santainya gadis itu menonton drakor hingga tak sadar bahwa ada seseorang yang terus menerus memperhatikannya lewat jendela samping.
"Woy? Bancet." panggil seseorang dari arah jendela kelas.
Jisoo yang tak merespon sama sekali, geramnya seseorang itu melempar sebuah biji kacang tepat mengenai kening Jisoo. ia menoleh kearah cendela kanan, dimana ada seorang laki-laki menunjukan setengah kepalanya.
Jisoo mendecak sebal, lalu menggebrak meja dengan kedua tangannya. "Jangan ganggu gue dong der!" marah Jisoo.
Sesaat kemudian. Laki-laki itu menunjukan seluruh wajahnya, dengan dagu ia tompangnya diatas konsen cendela.
Jisoo menghela napas. Sudah ia duga siapa laki-laki yang suka menjahilinya saat sedang sendiri, bukan Pranadipta melainkan teman kecilnya hendery.
"Lo keknya minta dimusnahin deh?" kata Jisoo kembali menatap pokus kearah layar ponsel miliknya.
Hendery yang tertawa manis, lalu turun dari atas kursi kecil milik kelas Jisoo. Hendery berjalan mendekati pintu kelas Jisoo, yang dimana gadis itu sedang duduk manis dibangkunya sambil makan dan menonton serial drama korea.
"Kantin skuy?" ajak hendery duduk disebelah bangku Jisoo.
"Ga."
Menolaknya manis, tapi usaha Hendery tak akan menyerah. Walau sesekali Jisoo terlihat susah untuk diajak. Apalagi saat Jisoo sedang makan, otomatis gadis ini tak akan menerima tawaran orang manapun termaksud juga dengan Pranadipta.
"Ayo dong boo ..."
Jisoo menggeleng sambil mengunyah. "Ga mauuuuuuuu!"
"Satu pack coklat cake?"
"Hendery!"
"Apaa?"
"Jangan ganggu tauuu,"
"Ayo kekantin booo."
Sekali lagi Jisoo menggeleng menolaknya. "Ga. Gue udah kenyang makan baksonya Mas Jun."
"Itu kan bakso?"
Jisoo menoleh kearah Hendery, menaiki sebelah alisnya. "Truss?"
"Makan nasi dong."
"Emang dikantin ada jual nasi?"
Hendery terdiam sejenak. Lalu mengadihkan bahunya. "Ga tau."
"Ga jelas ih. Tuhkan hemm, drakor gue ketinggalan jadinya."
Bahkan kalau Jisoo sedang marah seperti ini, emosinya tuh meluap dengan kata-kata manjanya.
Jisoo kembali terfokus pada dramanya. Tak peduli jika Hendery terus menerus menatapnya dari arah samping. Hidung, rahang, pipi, bahkan seinci wajah Jisoo benar-benar sangat visual. Cantik dari ia kecil membuat Hendery menahan rasanya terhadap Jisoo.
Tapi, apa dayanya juga. Dan Hendery harus menerima kenyataan bahwa Jisoo sudah mempunyai kekasih. Walaupun Hendery belum sepenuh mengenalnya, dapat Hendery rasakan bahwa Jaehyun layak untuk mencintai Jisoo begitupun dengan Jisoo yang sangat mencintai Jaehyun.
"Cantik." gumamnya pelan.
Mendengar Hendery bergumam, Jisoo menoleh kearahnya. Tatapan bingung mulai pada Hendery, sesaat Jisoo menatapnya lama-lama.
"Apa?" tanyanya menaiki satu alis.
Jisoo tertegun lalu menggeleng. "Ngak ada, emang kenapa?"
"Ya lo, natap gue kekgitu."
KAMU SEDANG MEMBACA
PRANADIPTA ; jaesoo
Teen Fiction[ft. Nct] Punya pacar ketua tim basket itu ga enak. Selalu jadi incaran para perempuan di sekolah. Tapi, setiap jalan bareng setidaknya ga buat malu. Karena visualnya ngalahin IdolK-pop, blasteran surga. "Jaehyun gantengnya kek serbuk berlian, good...
