12.
Jakarta, 10 November 2018
Persertan dengan berbagi, aku hanya ingin memiliki dia seorang diri. Persetan dengan serakah, aku memang tak pernah mau mengalah.
Hanya untuk satu hal, dia, dia, dan dia.
- Bulan -
-0-
"Maaf yang tinggal diruangan ini boleh suaminya aja?"
"Nggak papa dok, ini adik saya, dia pengen tau keadaan keponakannya, biar dia disini."
"Oke baik kalau memang bapak berkenan seperti itu. Saya akan jelaskan hasil pemeriksaan hari ini ya bapak - bapak dan ibu."
Memang terasa aneh, jika mengantarkan periksa kehamilan dengan dua pendamping laki - laki. Pemandangan ini sudah menjadi perhatian sejak diruang tunggu. Nafa yang sudah menyadari bahwa banyak ibu - ibu yang berbisik - bisik aneh sembari melihat pemandangan gratis betapa tampannya kedua laki - laki yang berada di antaranya semenjak ia menginjakkan kaki di rumah sakit ini.
Bahkan hingga memasuki ruang periksa, pemandangan ini juga menjadi perbincangan dalam batin dari para perawat bahkan dokter. 'Ini suaminya yang mana, ngapain sih di kawal ampe 2 orang', 'Aduh yang satunya tuh kayak pernah liat dimana gitu','Ini suaminya yang mana, yang satu masih jomblo nggak ya, ini mah yang mana aja juga gak papa deh'. Begitu kira - kira bisik - bisik tetangga karena Nafa, Bagas, dan Jeffrey yang datang bertiga guna memeriksakan kandungan Nafa yang sudah hendak memasuki trisemester ketiga, ini adalah hari - hari akhir trisemester kedua.
Hasil pemeriksaan yang sangat standar. Tak terlalu baik juga tak terlalu buruk. Ukuran bayi yang di ambang batas normal, hampir terlalu kecil untuk ukuran bayi trisemester kedua akhir. Berat badan Nafa yang juga dirasa naik tak terlalu signifikan membuat pertumbuhan bayinya juga tak begitu baik, tapi juga untungnya tak buruk.
"Untuk bapak - "
"Bagas"
"Jeffrey"
"Yang suaminya?"
"Saya"
Jeffrey kalah telak jikalau sudah berbicara masalah legalitas. Jelas Bagas yang paling depan.
"Jangan lupa untuk selalu memantau istrinya ya pak, Bapak Jeffrey juga boleh ikut membantu karena adiknya biasanya lebih sering di rumah mungkin? Kalian berdua bisa saling membantu untuk menjaga nutrisi yang masuk, jangan terlalu banyak lemak jahat karena hanya akan menambah lemak di ibunya saja. Jangan lupa konsumsi susu ibu hamil untuk tetap menjaga keseimbangan nutrisinya. Sepertinya itu saja, untuk hasil USG yang tadi juga sudah sempat di lihat akan di berikan oleh suster sekalian administrasi, terimakasih, semoga sehat selalu ya untuk ibu Nafa dan bayinya."
Mereka bertiga mengangguk paham dan bergegas keluar dan pulang. Bisa bayangkan betapa awkward situasi ini. Jeffrey benar - benar hanya mengekori Bagas yang mengurus administrasi. Hanya merasa tidak benar saja jika dia harus ikut duduk Bersama Nafa menunggu Bagas yang pergi ke bagian administrasi untuk menandatangani surat - surat ansuransi yang di butuhkan.
"Den Jeff arep milu nang omahe Mas Bagas opo di ter ke mulih den? "(Den Jeff mau ikut ke rumahnya Mas Bagas atau mau di anterin pulang dulu Den?), tanya Pak Yono pada Jeffrey yang duduk manis di kursi depan, Bagas dan Nafa di kursi belakang.
Beberapa saat Jeffrey juga melirik kea rah spion belakang.
"Ikut kerumah aja pak", bukan Jeffrey yang menjawab, melainkan Nafa.
"Aku langsung pulang aja gapapa, biar kamu istrirahat"
"Nggak papa Jeff, makan dulu ya? Kalian berdua belum makan karena nungguin aku ngantri dokter dari pagi"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jurnal Harian Bulan
Roman d'amourPerang saudara yang terparah bukan memperebutkan harta maupun tahta. Tapi wanita juga cinta. -0- "Gue mau anak gue, legal jadi anak gue. Keputusan gue udah bulet. Separuh hidup gue sama dia, gue tau dia cinta sama gue. Jadi, lo harus secepetnya sele...