Pergi

553 58 0
                                    

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh"

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh"

"Kamu dari mana Qil"

"Eee... dari luar"

"Ohh gitu"

"Iya Sal"

"Anak-anak, karna sekarang udah ada Umma Hyra, jadi Abi mau pamit dulu ya"

"Abi mau pamit kemana?"

"Mulai saat ini, Abi sudah tidak mengajar kalian lagi"

"Abiiiii jangan pergi hiks..." teriak anak-anak menangis.

"Maafin Abi ya sayang, tapi ini yang terbaik buat Abi"

"Tapi kenapa Abi pergi?"

"Abi ada kerjaan baru, Abi harus kerja di tempat lain, jadi Abi tidak bisa mengajar kalian lagi, tapi Abi janji Abi akan sering-sering main kesini"

"Janji ya Abi?"

"Iyaa janji, yasudah Abi pamit dulu ya"

"Iyaa Abi"

"Qill, aku pamit dulu, aku jaga anak-anak ya sama kamu, semoga kamu bisa mengajar mereka dengan baik"

"Iyaa Sal, aku akan jaga anak-anak dengan baik"

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh"

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh"

Ini yang terbaik buat kita berdua Qil, aku janji aku akan melupakan kamu semampu aku, aku gak mau terus menerus ketemu kamu, aku takut jika kita terus bertemu, aku akan sulit melupakan kamu, aku berharap aku bisa lupain kamu agar kamu bisa bahagia bersama Arvind, aku percaya Arvind yang terbaik buat kamu, aku percaya Arvind akan membahagiakan kamu -batin Salthaan.

Maafin aku Sal, yang tidak bisa jujur sama perasaan aku, jujur aku menyukai kamu, tapi aku tidak bisa mengatakan bahwa aku menyukai kamu, aku sadar aku sudah mempunyai ikatan pertunangan dengan pria lain, aku gak mungkin bisa mengatakan bahwa aku menyukai kamu, aku berharap supaya kamu bisa mendapatkan perempuan yang baik di luar sana, dan semoga perasaan ini cepat hilang dari hatiku -batin Syaqila.

"Umma kenapa?"

"Zahira... ngga ko, Umma gak kenapa kenapa"

"Tapi mata Umma ko berkaca kaca"

"Ohh ini Umma kelilipan aja ko"

"Ohh kelilipan ya Umma, mau aku tiupin gak Umma?"

"Gak perlu sayang, ini cuma kelilipan biasa ko"

"Yaudah deh Umma"

Bismillah, kamu pasti bisa Qilaa -batin Syaqila

"Anak-anak, boleh gak Umma minta sesuatu sama kalian"

"Apa Umma?"

"Umma mau dong di peluk sama kalian semua"

"Di peluk Umma? emangnya kenapa Umma?"

"Gak apa apa ko, Umma cuma pengen aja di peluk sama kalian"

Anak-anak pun langsung berlari menghampiri Syaqila dan memeluknya erat.

Rasanya nyaman sekali ada di pelukan anak-anak, pikiran ku menjadi lebih baik -batin Syaqila.

Sedangkan Salthaan yang masih memergoki Syaqila dari luar hanya bisa tersenyum melihat kebahagiaan mereka.

Arvind sangat beruntung sekali bisa mendapatkan Syaqila, gak salah pilih Arvind memilihnya menjadi pendamping untuk nya -batin Salthaan.

Lalu Salthaan pergi untuk menghampiri Arvind yang sudah menunggunya.

"Assalamualaikum"

"Wa'alaikumussalam, lama banget"

"Iyaa gua pamitan dulu sama anak-anak"

"Yaudah, hayu"

"Bentar Vind"

"Ada apa?"

"Gua mau ngomong sesuatu sama lu"

"Yaudah ngomong aja kali, udah kaya sama siapa aja"

"Sebenarnya gua mau jujur sama lu"

"Jujur soal apa?"

"Sebenernya gua masih suka sama Syaqila"

"Apa? lu masih suka sama Syaqila?"

"Iyaaa Vind, gua minta maaf ya sama lu, kalo gua gak jujur sama lu waktu itu"

"Kenapa lu gak bilang sama gua si Sal, kenapa lu bohong sama gua, kalo gua tau lu suka sama Syaqila gua pasti batalin acara tunangan nya"

"Jangan Vind, jangan sampe lu batalin pertunangan nya, gua dukung lu buat nikah sama Syaqila, walaupun gua suka sama Syaqila, tapi gua gak mau ngecewain sahabat gua"

"Tapi di sini gua yang ngecewain lu Sal"

"Lu sama sekali gak ngecewain gua ko Vind, gua percaya sama lu, kalo lu bener-bener sayang sama Syaqila, gua harap lu bisa jaga dia, dan gua yakin Syaqila pasti bahagia banget punya lu"

"Tapi gimana dengan lu?"

"Gua gak kenapa-kenapa, lu tenang aja ya, gua bakalan selalu dukung sahabat gua sampe hari H"

"Terimakasih ya Sal"

"Iyaa sama-sama"

"Dan maafin gua juga"

"Lu gak salah ko"

"Gua gak tau harus gimana Sal"

"Kenapa lu jadi bingung gitu"

"Lu sahabat gua Sal, dan gua tau lu suka sama Syaqila dari SMP tapi gua malah tikung lu"

"Haha... lu itu ngomong apa si Vind, lu itu sama sekali gak tikung gua, lagian perasaan gak bisa di tolak kan, lu suka kan sama Syaqila?"

"Iyaa Sal, gua juga gak tau kenapa tiba-tiba gua bisa suka sama Syaqila, perasaan itu datang tiba-tiba"

"Iyaa gua paham ko, yaudah lu gak usah bingung lagi, gua bakalan berusaha buat lupain Syaqila"

"Apa ini alesan lu buat keluar dari TK ini?"

"Jujur iya, gua mau lupain Syaqila dan ini jalan satu-satunya buat gua"

"Terimakasih ya Sal"

"Iyaa sama-sama"

"Yaudah hayu kita berangkat"

"Hayu"

Mereka pun langsung pergi.

Salthaan menemani sahabat nya Arvind yang akan pergi lagi ke pondok, Salthaan mengetahui Arvind adalah orang yang hebat, dia mengajar anak-anak pesantren dengan ilmu yang dia punya.

"Jaga diri lu baik-baik di sana Vind, gua doain semoga lu bisa sukses"

"Iyaa siapp, Aamiin... semoga lu juga bisa jadi Ustadz sukses"

"Aamiin"

Mereka pun sampai di pondok dan segera merapikan barang-barang yang di bawa untuk kepentingan Arvind di pondok, dan setelah selesai Salthaan pun berpamitan untuk pulang.

"Gua pulang dulu ya"

"Lu gak mau istirahat dulu?"

"Ngga, gua ada acara ngisi ta'lim"

"Ohh gitu, yaudah semangat"

"Iyaa, aamiin lu juga"

"Iyaa siap"

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh"

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh"

Arvind pun langsung pergi ke dalam kamarnya.

SEBUAH TAKDIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang