Rasa

484 57 0
                                    

3 bulan kemudian...

Jam menunjukkan pukul 05.30, Syaqila sedang merapihkan kamarnya, ketika dia sedang sibuk, tiba-tiba Ummah nya menghampiri nya.

"Syaqila, kamu sudah rapih?"

"Belum Ummah"

"Aduh, kamu ko belum rapih Qil?"

"Hehe... iya Ummah maaf, aku lagi rapihin kamar dulu"

"Yaudah cepat, jangan lama-lama, nanti Tante Tamara datang kamu belum rapih lagi"

"Iyaa Ummah, dikit lagi selesai ko"

"Ummah tunggu"

Hari ini Syaqila dan keluarganya ingin menjenguk Arvind yang masih di pondok, kebetulan hari ini adalah hari libur, mereka berniat untuk menjenguk Arvind bersama, karena pernikahan Arvind dan Syaqila hanya tinggal 2 bulan lagi, dan harus benar-benar dipersiapkan dengan baik dan matang.

Syaqila yang akhir-akhir ini mulai bisa membuka hatinya untuk Arvind, walaupun cinta lama nya masih tetap ada, namun Syaqila tidak pernah menyerah untuk membuka hatinya untuk Arvind, calon suaminya.

Syaqila tidak ingin mengecewakan keluarga nya dan keluarga Arvind, walaupun pertunangan nya tidak dihadiri dengan adanya rasa cinta, namun Syaqila percaya, bahwa cinta akan muncul perlahan-lahan di hati Syaqila.

"Hmmm... ko aku jadi degdegan gini ya, aku takut banget rasanya, panas dingin gini, bikin gak enak badan deh" cibir Syaqila pelan.

Apa jangan-jangan aku udah mulai suka sama Arvind -batin Syaqila

"Astagfirullah, Qila apaan si, kamu kan harus siap-siap, ko malah bengong" ucap Syaqila sambil memukul pipinya pelan.

###

Sesampai di pondok mereka langsung menemui Arvind dan membicarakan tentang pernikahan nya.

"Vind, gimana apa sudah siap?" ucap Zayyan.

"In Syaa Allah Abi, Arvind siap untuk menikah dengan Syaqila, tapi satu pertanyaan Arvind, apa Syaqila siap menikah dengan Arvind?"

Deg...

Syaqila yang mendengar perkataan Arvind, langsung diam membisu.

"Qilaaa, kamu di tanya loh sama Arvind, apa kamu siap menikah dengan Arvind?" ucap Husna.

"Iya Ummah, Qila siap ko, jika memang Arvind jodoh yang terbaik buat Qila"

Merekapun tersenyum bagitupun dengan Arvind.

Tidak terasa waktu sudah sore, mereka pun langsung berpamitan dengan Arvind untuk segera pulang.

"Sayang, Ummi pulang dulu ya, kamu jaga diri baik-baik di sini, ingat 2 bulan itu waktu yang sangat cepat loh" ucap Tamara.

"Iya Ummi, aku jaga diri baik-baik ko di sini, Ummi sama Abi juga jaga diri baik-baik ya di rumah"

"Iyaa sayang"

"Arvind, Tante sama Om juga pulang dulu ya"

"Iyaa Tante, hati-hati. Titip Syaqila juga ya Tante, sebelum Arvind bisa milikin Syaqila"

Syaqila pun tersenyum malu.

"Iya Arvind, Tante akan jagain ko"


###


"Qill, gimana perasaan kamu?"

"Perasaan apa Ummah?"

"Perasaan kamu sama Arvind, apa sudah ada rasa?"

"Sedikit-dikit aku sudah mulai memiliki rasa Ummah"

"Alhamdulillah, Ummah yakin kamu pasti bisa mencintai Arvind"

"In Syaa Allah, Ummah"

Apa aku bisa mencintai Arvind, sedangkan perasaan ku sama Salthaan sulit sekali aku hilangkan -batin Syaqila

"Ya sudah, sekarang kamu ganti baju, setelah itu kita makan malam bersama"

"Iyaa Ummah"

Syaqila pun langsung pergi ke kamar nya.

Syaqila merebahkan tubuhnya di tempat tidur.

"Ya Allah, bantulah aku, jika memang Arvind jodoh aku, hilangkan lah perasaan suka ini pada Salthaan, aku gak mau jika nanti aku sudah menikah dengan Arvind, rasa suka ini masih ada padaku"

###

"Dari mana aja kamu lama sekali?" ucap Husna.

"Maaf Ummah, aku tadi istirahat sebentar" jawab Syaqila.

"Yasudah, makan dulu setelah itu kamu pergi ke kamar"

"Baik, Ummah"

Selama makan Syaqila hanya terdiam saja, membuat Husna merasa heran.

"Qila"

"Hey, Qila"

"Astagfirullah, Ummah panggil aku?"

"Kamu ini kenapa si Qil, dari tadi Ummah lihat kamu diam saja, ada masalah?"

"Gpp ko Ummah, aku cuma kecapean aja"

"Kamu yakin?"

"Yakin Ummah"

"Ummah tidak suka di bohongi ya Qil"

"Ummah"

"Makannya cerita sama Ummah, ada apa?"

"Aku bingung Ummah"

"Bingung kenapa?"

"Kenapa ya Ummah, ko sekarang aku kalo ketemu Arvind, merasa ada sesuatu yang mengganjal, seperti ada hal yang gak bisa aku katakan"

Ummah hanya tersenyum.

"Ko Ummah senyum-senyum?"

"Itu tandanya kamu sudah menyukai Arvind"

"Hah, suka?"

"Iya, itu tandanya bahwa kamu mulai ada benih-benih cinta untuk Arvind"

"Masa si Ummah?" Syaqila terbingung.

"Iya sayang, jika kamu sudah merasakan sesuatu dalam diri kamu ketika kamu menemui seseorang, itu tandanya kamu mulai merasakan cinta"

Syaqila hanya terdiam.

Masa si aku udah suka sama Arvind -batin Syaqila

"Yasudah, tidak perlu di pikirkan, biarkan waktu yang menjawab nya"

"Iya, Ummah"

"Yasudah, lanjut lagi makannya"

"Baik, Ummah"

.
.
.
.
.

#maaf ya baru bisa lanjut, karna gak ada waktu buat lanjutin partnya, lagi fokus ujian, In Syaa Allah tetap aku lanjutin ko walaupun lama, maaf yaa udah nunggu lama☺️

SEBUAH TAKDIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang