Bahagia bersama anak-anak

526 61 2
                                    

"Qil, tadi kenapa bengong ada Salthaan?"

"Hem... gpp ko"

"Kamu masih sulit ya untuk melupakan Salthaan?"

"Ngga ko, udah ya gak usah di bahas lagi"

"Yaudah, kalo gitu kita fokus aja olahraga"

Kenapa perasaan ini sulit sekali di hilangkan, bagaimana caranya supaya perasaan ini cepat menghilang, rasanya aku sangat jahat dengan Arvind, aku mempunyai ikatan pertunangan dengan nya, namun hatiku masih untuk yang lain, maafin aku ya Vind, sekarang aku masih gagal -batin Syaqila.

"Qilaa, kamu baik-baik aja?"

"Hah, iya Shev ada apa?"

"Kamu baik-baik aja?"

"Iya, aku baik-baik aja ko"

"Kalo kamu lelah, kita istirahat saja dulu"

"Hem... yaudah lanjut saja, nanti di depan taman sana kita istirahat, tapi kita beli minum dan makanan dulu buat kita istirahat"

"Yaudah iya"

Sesampai di warung mereka langsung membeli minuman dan makanan yang begitu banyak, Sheva yang melihat Syaqila membeli makanan yang sangat banyak pun heran buat apa makanan sebanyak ini.

"Qil, kamu yakin?"

"Yakin apa nya?"

"Makanan sebanyak ini"

"Ohh, kenapa? kebanyakan ya?"

"Ini si bukan banyak lagi, tapi banyak banget"

"Udah lihat saja nanti"

"Yaudah deh terserah"

"Oh iya Bu, jadi berapa ya Bu?"

"Aduh neng, kamu cuma berdua doang tapi makanan nya sebanyak ini, emang bakalan habis ya?"

"InsyaAllah, habis ko Bu"

"Owalah, yasudah jadi 74 ribu"

"Ini Bu uangnya"

"Ini kembali nya neng"

"Gak perlu Bu, kembali nya buat Ibu saja"

"Owalah, terimakasih ya neng cantik"

"Sama-sama Bu"

Qila...Qila... dari dulu sampe sekarang gak pernah berubah, sikap ramah kamu ini yang bikin orang lain bisa kagum sama kamu begitupun aku -batin Sheva.

Sesampainya di taman Syaqila dan Sheva langsung duduk di bangku dan ternyata benar apa yang di pikirkan Syaqila, bahwa di taman akan ada banyak anak-anak yang main, Syaqila sengaja membeli makanan dan minuman banyak karena untuk di berikan kepada anak-anak yang sedang bermain, Syaqila pun menghampiri anak-anak tersebut.

"Assalamualaikum, anak sholeh dan sholeha"

"Wa'alaikumussalam, Kakak siapa?"

"Boleh Kakak ikut gabung?"

"Hem... boleh, tapi aku takut sama Kakak"

"Takut kenapa? Kakak tidak jahat ko"

"Aku takut sama yang di pakai Kakak"

"Ini maksudnya?" ucap Syaqila menunjuk niqob nya.

"Iyaa Kak"

"Kalian tidak perlu takut, ini cuma sebagai penutup saja ko"

"Penutup apa Ka?"

"Penutup wajah, ini itu alat untuk melindungi diri dari kejahatan"

"Kejahatan apa Ka?"

SEBUAH TAKDIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang