Part 7 - Sosok yang Menyamar

652 69 14
                                    

Enjoy this Part and Happy Reading!!
Don't forget Vote and Commentnya yak!!
😊😊😊😊

*************


Scorpius, Albus, Orion, James, Alex, Hugo, dan Teddy menunggu Harry Potter dan Draco Malfoy keluar dari ruang kepala sekolah dengan tidak sabaran. Mereka penasaran dengan kisah kejadian sebenarnya.

"Bisa-bisa aku lumutan menunggu di depan patung sialan ini." Keluh Albus.

Scorpius tak terlalu memedulikan Albus yang sedari tadi mengoceh, ia sedang memikirkan sesuatu yang sepertinya menguras otak cerdasnya. Lamunannya pun tersadar kan dengan keluar nya orang yang ditunggu-tunggu.

"Akhirnya kalian keluar juga, padahal aku sudah berencana untuk meledakkan ruangan ini." Oceh Albus hingga membuat orang yang mendengar nya memutar bola mata malas.

"Dan kau akan terkena detensi berat jika berani meledakkan ruangan ku Mr. Potter!" Sahut Prof. McGonagall yang baru saja keluar ruangan.

Albus pun hanya bisa menggaruk kepalanya yang tidak gatal sembari tersenyum kikuk.

"Seingatku kelas dimulai pukul 8 pagi, dan sekarang sudah hampir pukul 9, mengapa kalian semua ada disini. Aku tidak pernah menolerir kegiatan membolos jam pelajaran!" Sambung Prof. McGonagall dengan tampang garang nya.

"Maaf profesor, tapi ada yang ingin kami sampaikan kepada mereka." Jawab Harry Potter.

"Ah baiklah Mr. Potter, apakah waktu 45 menit cukup, karena mereka harus kembali ke kelas." Ucap McGonagall yang dibalas anggukan oleh Harry. Lalu prof. McGonagall pergi menuju kelasnya.

"Oke boys, entah apa urusan kalian disini, karena jujur aku hanya berkepentingan dengan Teddy untuk pergi ke St. Mungo menjenguk neneknya." Ucap Harry.

"Kami perlu penjelasan dad, untuk mengganti waktu menunggu setelah sekian lama dengan mendengar ocehan Albus!" Ucap James yang dibalas dengusan kesal oleh Albus.

"Dan aku tidak menyuruh kalian untuk menunggu." Jawab Harry tak kalah sengit.

"Well aku tidak ingin mendengar ocehan kalian para potter, aku hanya perlu bicara dengan my boys." Sergah Draco.

Draco pun menjauh dari perkumpulan potter bersama ketiga anaknya. Sedangkan Harry mau tidak mau harus menjelaskan kejadian yang sebenarnya. Hugo yang bingung ingin mengikuti temannya atau saudaranya memilih diam mendengarkan penjelasan pamannya Harry Potter.

"Oke aku akan menjelaskan kejadian tadi malam dengan singkat dan jangan ada yang memotong!" Ancam Draco terutama pada Orion yang suka memotong pembicaraan seperti ibunya karena rasa ingin tahu yang tinggi.

Orion pun ingin mengajukan protes tapi ditahan oleh kakaknya dengan sorotan matanya yang tajam.

Lalu mengalirlah cerita Draco dari awal bagaimana ia mendapat patronus ibunya hingga bisa sampai kesana menggunakan Portkey dan pada akhirnya auror datang. Setelah Draco cerita, mereka bertiga yang mendengarkan pun terdiam sejenak berpikir. Anak-anak Malfoy yang notabenenya memiliki kecerdasan tinggi seperti kedua orangtua nya pun mencoba mencari celah cerita yang bisa dijadikan petunjuk.

"Dad, Apakah mereka memiliki sebuah tanda di baju atau topeng mungkin seperti lambang Death Eaters atau tulisan seperti TB?" Tanya Alex membuyarkan lamunan mereka semua.

Draco menatap putra bungsunya dengan pandangan curiga, "Darimana kau tau tentang tulisan bersimbol TB? Kau menyembunyikan sesuatu?"

Alex yang memang berniat menceritakan kejadian yang menimpanya akhir-akhir ini pun bercerita dari awal terornya hingga kejadian di menara astronomi yang menyebabkan luka ditangannya kepada ayah dan kedua saudaranya.

DRAMIONE || The Darkness Of War Is InevitableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang