Part 16 - Sepercik Petunjuk

564 37 24
                                    

Enjoy This Part and Happy Reading
Don't Forget Vote and comment yak!!
☺️☺️☺️☺️☺️

********

Scorpius dan Albus tidak terlihat bersamaan pagi ini. Mereka berdua terlihat sendiri-sendiri menuju ke Great Hall untuk sarapan. Hal itu mengundang banyak keheranan murid Hogwarts. Apa yang terjadi antara Malfoy dan Potter.

"James, ada yang salah dengan kakakmu?" Tanya Rose di meja Gryffindor.

"Mungkin dia kurang tidur." Balas James ketus.

"Tidak biasanya dia duduk berjauhan dari Scorp dan raut wajah mereka seperti sedang menahan sesuatu." Lanjut Rose.

"Aku setuju denganmu. Ada yang salah dengan mereka." Ucap Orion tiba-tiba.

"Aku masih kesal dengan Albus, dia menggangu tidurku dengan mengirimiku patronus di pagi buta." Kata James.

"Untuk apa Albus mengirimimu patronus?" Tanya Orion.

"Dia menyuruhku bertemu di Danau Hitam hanya untuk menanyakan apa aku memiliki tato atau luka sambil menanyakan apa yang terjadi saat penyekapan kita." Jawab James berbisik.

"Dan apa jawabanmu?" Tanya Orion menyelidik.

"Kujawab aku seperti mendengar suara jeritan Scorpius. Lalu dia menjawab tidak mungkin Scorp menjerit seperti perempuan, jangan-jangan saat itu kita dikelabuhi." Jawab James polos.

"Bisa jadi, setelah kupikir pikir Scorpius bukan ahlinya berteriak seperti mom." Ucap Orion.

"Karena yang bakat teriak di keluargamu ya aunty Mione dan Grandma Cissy, jangan lupakan kau dan Alex kadang juga suka teriak." Ledek James.

Orion mendengus mendengar pernyataan Albus. "Well, sikap kakakmu padamu aneh juga."

"Lebih aneh lagi ketika dia tiba-tiba merobek baju tidurku di bagian punggung untuk memastikan aku tak punya tato, Ori. Demi rambut Sirius itu baju tidur kesayanganku." Kesal James.

Orion terdiam mencerna, ada apa dengan pemikiran Albus tentang tato secara tiba-tiba. Mungkin dia cuma memastikan adiknya tidak iseng, pikir Orion. Orion menatap Scorpius lamat-lamat.

"Ada apa denganmu, Scorp? Kau sekarang jarang menemuiku ataupun Alex." Batin Orion.

*********

Alex dan Hugo berjalan keluar Great Hall untuk menuju kelas. Scorpius nampak mendahului Alex dan Hugo tanpa menyapa, sepertinya ia tak terlalu memperhatikan jalan. Alex berinisiatif untuk menyusul dan menyapa kakak sulungnya.

"Kau ke kelaslah dulu, nanti aku menyusul." Ucap Alex pada Hugo sembari melirik Scorpius.

"Baiklah, ingat jangan terlambat ke kelas." Peringat Hugo.

Alex pun pergi menghampiri Scorpius untuk menyapanya.

"Hai Scorp!" Sapa Alex.

"Sudah kubilang jangan menggangguku, Potter." Balas Scorpius ketus tanpa melihat lawan bicaranya.

"Really? What's wrong with you?." Alex bingung dengan kakaknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 28, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DRAMIONE || The Darkness Of War Is InevitableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang