Part 1 - Kegelisahan Alex

2.5K 141 1
                                    

Enjoy this Part and Happy Reading!!
Don't forget Vote and Commentnya yak!!
😊😊😊😊

*************


"C'mon Scorp, apa kau berniat membuat Slythefin kalah ha?" Gerutu Albus tak sabar ingin segera membalas kekalahan pertandingan Quidditch bulan lalu.

"Shut up, Al, ini bukan pertandingan mewah, hanya Quidditch seleksi, dan jangan bersikap berlebihan!" Ucap Scorpius jengah dengan anak pertama pahlawan perang itu.

"Ckckck apa kau rela dikalahkan oleh adikmu Orion?" Sindir Albus.

"Aku hanya mengalah kemarin." Jawab Scorpius dengan sombongnya.

Ya, Scorpius dan Albus memang berteman sejak kecil, dan sekarang mereka sedang menjalani tahun ketujuh di Hogwarts, tepatnya di Asrama Slytherin. Tak heran jika Scorpius masuk asrama ular, tapi Albus? Dia adalah generasi satu-satu nya Potter Family yang masuk asrama Slytherin berbeda dengan kedua adiknya yang masuk Asrama Gryffindor.

Di tengan perjalanan menuju lapangan Quidditch mereka bertemu dengan Orion dan James. Sama dengan kedua kakak mereka yang berteman sejak kecil, Orion dan James juga begitu, mereka sedang menjalani tahun keenam di Hogwarts dengan asrama kebanggaan mereka Gryffindor.

"Scorp? Al? Kau tidak pergi ke lapangan untuk menyeleksi tim kalian?" Tanya James dengan raut ceria dan santainya.

"Kami sedang menuju kesana dan berhenti karena kalian sekarang ini." Ucap Albus sambil memutar bola matanya jengah.

"Ow.. I'm sorry brother, enjoy for today!" Ucap James menyengir kuda.

Orion dan Scorpius menatap interaksi kakak adik itu dengan tatapan aneh mereka. Memang keluarga Potter terlihat friendly dibanding Scorpius dan Orion yang terkesan cuek dengan lingkungan sekitar yang menurutnya tidak penting.

"Kau akan kemana?" Tanya Scorpius pada Orion.

"Well, hanya sekedar mencari suasana baru, mungkin aku juga akan pergi mengunjungi Alex ke Asrama Ravenclaw." Ucap Orion sambil mengedikkan bahu.

"Oh.. C'mon Scorp, kita sudah terlambat gara-gara dua bocah ini." Ucap Albus frustasi.

"Hmm.." Jawab Scorpius.

"Semoga beruntung brother." Teriak James pada Albus yang sudah berlalu.

°°°°°°

Alexander Drax Malfoy sedang berkencan dengan tumpukan buku di perpustakaan Hogwarts.
Di tengah ketenangan nya membaca, dia kedatangan dua makhluk yang tidak diinginkannya, James dan kakaknya Orion.

"How are you, Alex?" Sapa James dengan gaya cengengesannya.

"Kenapa disaat aku butuh ketenangan selalu ada pengacau." Ucap Alex kesal.

"Rilex bro, kami hanya merindukanmu, apa kau tak merindukanku?" Tanya James dengan mode babyface nya.

"Tidak sama sekali dan ada apa kalian kesini?" Tanya Alex curiga.

"Hey, jangan berprasangka buruk padaku, aku hanya mengikuti saudara menyebalkan mu ini." Jawab James.

"Ada apa kau mencariku, Ori?" Tanya Alex.

"Sekedar ingin tau kenapa akhir-akhir ini kau lebih pendiam dan terkesan menghindar dariku dan Scorp?" Tanya Orion dingin.

"No, aku tidak menghindar dari kalian, mungkin itu hanya prasangkamu saja." Jawab Alex menghindari tatapan Orion.

"Ya,, mungkin saja prasangka ku salah, tapi kau tau bagaimana Scorp? Dia tak mungkin salah menilai." Jawab Orion sembari menatap adiknya itu.

Alex yang merasa sedang di interogasi hanya menghembuskan nafas kasar, "Aku tidak menyembunyikan apapun dari kalian, trust me Ori, mungkin aku hanya terlalu sibuk dengan tugas dan buku ku." Ucap Alex meyakinkan Orion.

"Baiklah, jika ada masalah, kau bisa cerita pada kakak-kakakmu." Ucap Orion sembari menepuk bahu Alex.

"Sebaiknya kita pergi ke kelas ramuan sekarang." Ajak James pada Orion.

Orion pun membalas dengan anggukan sembari masih menatap Alex. Alex yang merasa di tatap sang kakak hanya bisa menganggukkan kepala tanda ia benar baik-baik saja lalu James dan Orion pergi meninggalkan Alex.

"Apa kau tidak menceritakan pada mereka?" Ucap Hugo mengejutkan Alex dari lamunannya.

"Shit... sejak kapan kau disini?" Tanya Alex kesal.

"Sejak tadi, C'mon aku sahabatmu sendiri jangan pasang raut menjengkelkan mu itu." Jawab Hugo malas.

Hugo adalah teman seasrama Alex yang merangkap menjadi sahabatnya. Well, pergaulan mereka semua tak lepas dari persahabatan orangtua mereka semua semasa muda.

"Entahlah, mungkin aku hanya perlu waktu untuk menceritakan pada mereka." Ucap Alex pasrah.

"Aku tau ini berat bung, tapi sebaiknya kau segera cerita pada mereka bahkan kau juga harus bercerita pada orang tua mu mengenai semua hal yang kau pikirkan akhir-akhir ini." Ucap Hugo menyemangati sahabatnya itu.

"Aku hanya takut dugaanku terjadi semuanya, aku tak sanggup jika semua terjadi." Jawab Alex.

"Kita semua bisa memikirkan solusinya jika kau mau berbagi." Ucap Hugo.

"Kau benar." Jawab Alex sembari tersenyum pahit.

°°°°°

Pada penasarankan bagaimana next nya, so stay tune. Jangan lupa tinggalkan kan jejak yaw.

Don't Forget to follow, vote, and comment guys. Just so simple. Dukungan kalian sangat berharga buat Author.

AlexaMalfoy

DRAMIONE || The Darkness Of War Is InevitableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang