14 (Keberangkatan 2)

28 6 0
                                    

Semua anggota, dewan dan beberapa polisi berkumpul di depan Polsek. Mereka semua berdoa bersama sebelum berangkat kemudian melakukan foto bersama juga.

Setelah melakukan itu, semua langsung menaiki kendaraan. Mereka berangkat dengan dua mobil rangers dan 5 motor yang dikendarai beberapa orang yang sudah diperbolehkan.

"Kamu naik apa?" tanya Alya di samping Akbar.

"Aku bawa motor. Bonceng Ramadhan juga. Kalo kamu?" Akbar balik bertanya.

"Naik mobil. Pengen di belakang ah biar seru," jawab Alya

"Jangan. Di dalam aja. Takutnya kalo di luar masuk angin," ucap Akbar

"Kan pake jaket," sahut Alya

"Pokoknya di dalam mobil aja ya, jangan di belaka-" ucapan Akbar terpotong oleh teriakan kak Rifan

"Ly! Sini masuk ke dalam mobil. Kamu bagian di dalam ya sekalian jagain adik kelas. Takutnya kenapa-kenapa," ucap Kak Rifan

"Tuh, kak Rifan juga nyuruh di dalam. Sana masuk!" titah Akbar langsung dibalas anggukan oleh Alya.

Gadis itu berjalan dengan wajah cemberutnya memasuki mobil. Sebelum benar-benar masuk mobil ia mendengar teriakan Akbar, "Jangan cemberut dong, semangat Tara!"

Sambil terkekeh pelan gadis itu membalas teriakan Akbar, "Pake jaketnya yang bener. Awas aja sampai masuk angin, Adi!"

Mereka bertatapan sejenak kemudian sama-sama tertawa dalam jarak sekitar 4 meter. Alya langsung duduk masuk dan duduk di kursi dalam mobil sedangkan Akbar langsung duduk di motornya kemudian memakai helmnya.

Setelah semuanya siap, mereka pun berangkat menuju tempat perkemahan. Yaitu sebuah perbukitan di kaki gunung. Tempat yang nyaman dan asri. Mereka berangkat pada pukul 16.45 WIB.

Alya duduk di belakang Pak Wildan-Pamongnya yang kini tengah mengendarai mobil yang mereka tumpangi. Di samping Alya ada dua orang yaitu Risma dan Lala. Di samping Pak Wildan ada Rena dan Hilda.

Di belakang mereka teman-teman yang lainnya bercanda ria. Mereka duduk tanpa penutup diatasnya. Ya, mobil polisi memang seperti mobil kap terbuka di bagian belakangnya.

Bukannya bercanda dan ikut dalam obrolan sang pamong dan teman-teman di sampingnya. Alya justru mengantuk dan tertidur.

Satu jam kemudian mereka berhenti sejenak di salah satu mesjid untuk melaksanakan shalat maghrib serta isya.

Selepas shalat isya mereka bersiap kembali masuk ke dalam mobil untuk melanjutkan perjalanan. Namun, mereka masih menunggu yang belum selesai shalat.

Akbar disuruh kak Rifan untuk men-chek siapa yang belum selesai. Saat ia masuk ke bagian putri, Alya baru saja selesai melipat mukenanya. Ia menjadi orang terakhir yang shalat.

Akbar tersenyum sejenak, "Ayo turun, yang lain udah nunggu-in," ucapnya sebelum gadis itu berbalik.

"Astagfirullah Akbar, ngagetin aja ih. Yaudah ayo." Mereka pun berjalan beriringan menuju yang lainnya.

Semua telah berkumpul dan naik ke kendarannya. Lalu mereka melanjutkan perjalanannya.

Jam di tangan kiri Alya menunjuk angka menuju sembilan. Berarti ini jam setengah sembilan ketika mereka sampai di Buper.

*****

a/n :

Selamat memulai baper-baperan antara mereka. Buper yang tidak hanya menyatukan berbagai anggota saka dari berbagai Polsek. Tapi juga menyatukan dua hati tanpa saling terikat.

Buper Baper (Bumi Perkemahan Bawa Perubahan)

*****

SEMENTARA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang