07 (Bang Andi)

39 12 1
                                    

Setelah selesai acara unggun dan kreasi seni. Semua peserta kembali ke tendanya masing-masing untuk beristirahat.

Alya hampir masuk ke tenda namun teriakan seseorang yang memanggil namanya membuatnya kembali menoleh ke luar.

"Kak Ly!!!!" teriak anak kecil berbaju coklat itu.

"Eh, ada Gita. Ikut kemah juga?" Alya menghampiri anak itu di depan tenda sdnya.

Anak kecil yang Alya panggil Gita itu langsung memeluknya. Gita adalah keponakan teman Alya yang cukup akrab dengannya. "Iya. Kok kak Ly ada di sini? kecamatan kita kan beda?" tanya Gita, si pintar yang memang tahu bahwa Alya berbeda kecamatan dengannya.

"Kakak ikut jadi keamanan di kegiatan ini," jawab Alya

Gita melepas pelukannya, "Yaudah, jaga di tenda aku aja kak," pintanya

"Iya, nanti kakak keliling kok. Sekarang kamu tidur sana, udah malem. Besok masih ada kegiatan kan," titah Alya

"Padahal masih kangen," keluh Gita

"Kan masih ada besok. Kalo kangen, pulang kemah ini dateng aja ke rumah kakak, ajak Paman Genta sekalian," ujar Alya

"Oke. Gita ke tenda ya kak. Udah ngantuk juga. Assalamualaikum." Setelah bersalaman Gita langsung masuk ke tenda regunya sendiri.

"Waalaikumsalam." Alya berfikir ia harus berkeliling dulu sedikit memantau seluruh tenda putri sebelum tidur, itu lebih baik sepertinya.

Setelah memastikan seluruh peserta putri Alya malah jadi tak mengantuk. Ia memutuskan membeli makanan di sebuah warung yang ada di kapling dekat perbatasan antara area putra dan putri.

Gadis itu hanya membeli gorengan hangat dan menyeduh minuman hangat di sana. Ia duduk sambil memakan gorengan yang dibelinya.

"Males balik ke tenda ah, di sini aja dulu lah," batin Alya

"Woy bocah!" teriak lelaki bertubuh tegap yang nampak berjalan menghampiri Alya.

Alya malas untuk berbalik menoleh ke belakangnya. Ia sudah tahu bahwa itu adalah suara milik mantan pradana SMK Rasil, bernama Andi Haryansah. Orang yang sudah Alya anggap seperti abangnya sendiri. Gadis itu berpura-pura tak melihat abangnya itu.

"Wah, kayak denger suara si Abang. Buper ini kok Horror ya?" gumamnya yang tentu di dengan Andi yang sudah ada di belakangnya.

"Dasar ade laknat kau. Abang dateng bukannya disambut malah dikira gak ada. Kamvret emang." Andi mendudukkan dirinya di samping Alya.

"Wkwk becanda, Bang," kekeh Alya. "Ade datang dari tadi sore aja Abang gak sambut," sambungnya.

"Abang gak tau, lain kali ngabarinlah. Jadi kalo satu kegiatan abang sambut," ucap Andi

"Siap 86. Abang harus sambut ade pake tarian daerah, oke?" ujar Alya gembira

"Dih, dikira kamu tamu spesial gitu?" tanya Andi

"Iya, spesial di hatimu." Alya tertawa sendiri.

"Yang jomblo emang gak nyadar diri ya?" sindir Andi

"Ah, bodo amat. Yang penting happy. Punya abang sama temen-temen aja udah kayak pacar sendiri. Ngapain harus pacaran lagi?" tanya Alya

"Terserah kau lah bocah, ngadepin anak-anak emang susah," ujar Andi. "Ke stand atribut pramuka, yuk!" ajaknya

"Ah ngapain?" tanya Alya yang malas bergerak alias mager:v

"Ya kali aja ada yang kamu mau gitu?" Sepertinya Andi yang akan membayarnya jika adiknya itu mau sesuatu.

"Gak mau ah, males," sahut Alya

"Padahal ada scraff, kacu, ring, topi, tas, rompi, sama banyak lagi. Masa gak mau?" tanya Andi meyakinkan Alya.

"Gak mau," singkat Alya

"Yaudah kamu tidur aja. Nugasnya besok lagi, udah jam setengah dua dini hari nih. Ntar bangun jam tiga yah!" titah Andi

"Lah tidurnya bentar dong," ucap Alya

"Iyalah. Ngapain lama-lama tidur?"

Alya tak menjawab, ia menguap beberapa kali membuat Andi jengah. "Tidur sana. Udah keliatan ngantuk gitu. Abang anterin ke tenda," ujarnya

"Gak papa, Bang. Ade sendiri aja ke tendanya. Nigt Bang, btw tuh gorengan abisin aja sambil abang ngeronda," ucap Alya

"Iya. Nightoo bocah. Udah sana tidur." Mendengar sahutan Andi, Alya langsung menuju ke tenda SMA Fortren lalu masuk ke alam mimpi miliknya sendiri.

*****

a/n : For your information.

Andi itu purna pradana di SMK-nya dulu. Sekarang dia aktif di DKR sehingga bisa ada di kegiatan ini dan menjadi panitia juga. Dan dia jadi keamanan. Kebetulan semasa penegak, Andi juga mengikuti Saka Wirakartika yang dilatih langsung oleh para TNI.

Menurut kalian siapa yang jadi Cinta sebatas patok tendanya Alya. Akbar? atau Andi?. Kuyy kasih komennya di bawah ya kakak-kakak.

*****

SEMENTARA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang