개와 늑대의 시간 (BingBing)💫

167 20 3
                                    

⚠️⚠️PENGINGAT:CERITA INI TIDAK BERMAKSUD UNTUK MENJELEKKAN SEGALA TOKOH YANG MUNCUL, DAN CERITA INI HANYA KARANGAN SEMATA, TIDAK ADA KAITANNYA DENGAN DUNIA NYATA!!!⚠️⚠️

Votement juseyo~~~⭐⭐

Dan tiba tiba, ada yang membuka pintu kamarnya.......

Iya, itu adalah ayahnya.

Keonhee segera menyembunyikan buku gambarnya, matanya memancarkan kegelisahan yang luar biasa.

Benar saja, ayah Keonhee tampak marah kepada anaknya ini.

"Keonhee-! sudah ayah bilang, baca bukumu, dan kau malah menggambar! kemarikan buku gambarmu"

Keonhee memeluk buku gambarnya, sungguh ia ingin sekali berkata tidak kepada ayahnya, namun ia terlalu takut untuk melakukan hal tersebut.

"Keonhee-! ayah bilang berikan buku itu-!", ucap ayahnya lagi.

Keonhee menggeleng dan semakin mempererat pelukannya terhadap buku itu.

"Keonhee-", "Tidak ayah-!", kata kata itu berhasil lolos dari mulut Keonhee.

Keonhee segera menutup mulutnya,

"A-apa yang telah aku k-katakan?......", batinnya.

Alih-alih mendengarkan anaknya, ayah Keonhee mengambil secara paksa buku gambar itu dan merobeknya.

Keonhee hanya bisa menangis melihat hal tersebut.

"Sekarang baca bukumu-! kalau kau membuat masalah lagi, maka ayah akan memindahkanmu ke sekolah di luar negeri-!", Ayahnya kemudian keluar dan menutup pintu dengan kasar.

Keonhee masih menangis, ya, sekarang bagaimana ia bisa menghilangkan stress nya saat hal ini terulang lagi? Membeli buku gambar baru? percuma, ayahnya akan merobeknya kembali.

Akhirnya ia memutuskan untuk duduk di meja belajarnya, dan kembali membaca buku buku tersebut.


























Senja telah tiba, teman teman Ravn sedang berpamitan pulang.

"Kak Ravn, maaf ngotorin rumahnya, hehe", ucap Hwanwoong.

"Iya ngga masalah kok", jawab Ravn.

"Kira kira gimana kondisi Keonhee sekarang ya?", tanya Xion.

"Dia pasti baik baik aja, kalau dia ga baik baik aja, dia pati udah nelepon kita daritadi", jawab Leedo, walau itu tidak sepenuhnya benar.

Xion mengangguk, lalu mereka pun berjalan meninggalkan rumah Ravn.

Ravn memandangi siluet ke-4 sahabatnya yang semakin menjauh, lalu mulai memikirkan Keonhee.

"Keonhee, semoga kau baik baik saja", gumam Ravn.

Dan akhirnya sang mentari pun menghilang dan posisinya digantikan oleh sang bulan.














Xion dan Leedo sedang dalam perjalanan pulang ke rumah Leedo, Xion sudah bilang ingin menginap untuk hari ini.

"Xion gamau pulang? beneran mau nginep aja?", tanya Leedo sekali lagi memastikan.

Xion mengangguk, "Iya kak, maaf ngerepotin ya, hehe", jawab Xion sambil menunjukan senyuman manisnya.

Leedo tertawa melihat tingkah laku Xion.

"Sudah sampai, sebentar", Leedo merogoh sakunya dan mencari kunci rumahnya.

Setelah ketemu, ia segera membuka pintunya dan membiarkan Xion masuk terlebih dahulu.

Xion segera menghambur ke dalam, dan pergi ke dapur.

"Kak Leedo mau minum apa?", tanya Xion di ambang pintu dapur.

Leedo terkekeh, sekali lagi Xion membuatnya tertawa karena tingkah imutnya.

"Ga usah, masak bareng aja yuk", ajak Leedo yang disetujui Xion.

Akhirnya merek berdua-pun memasak bersama untuk makan malam.























Sementara itu, di kediaman Seoho, Seoho tengah membersihkan kamarnya, keadaan rumahnya cukup tenang, karena ayahnya sedang tidak ada dirumah.

Seoho tidak tahu kemana ayahnya pergi, mungkin ke bar? atau tempat lainnya, sungguh ia tak ingin mengetahui hal tersebut.

Seoho sekarang sedang membereskan meja belajarnya, lumayan berantakan karena sekiranya sudah 3 bulan ia tak membersihkannya.

"Maklum, mager"-Seoho

Saat tengah merapihkan novelnya, ia menemukan satu novel yang terlihat sudah lusuh.

"Ini milik siapa? aku tak pernah membeli novel ini", batin Seoho.

Ia mencoba untuk membuka lembaran novel itu benar saja, kertasnya sudah mulai menguning, pasti sebuah novel yang sudah lama disimpan.

Saat ia membuka halaman 'daftar isi', ia menemukan nama ibunya disitu.

'Han Yeo-Ra'

Seoho tersenyum kecut membaca nama tersebut, ia baru sadar, bahwa sudah 3 tahun ibunya meninggalkannya, karena dibunuh oleh ayahnya sendiri.

Seoho menghela nafas panjang, lalu menarik kursi, kemudian duduk dan lanjut membaca novel tersebut.



















Kini Leedo dan Xion sudah selesai makan, mereka juga telah mencuci peralatan makan yang kotor, sekarang mereka sedang duduk di ruang tengah seraya menonton TV.

Sebenarnya hanya Xion yang menonton, Leedo sedang sibuk sendiri membaca buku.

"Besok kan libur, kak Leedo baca buku apa?", batin Xion.

Xion mendekat dan sedikit mengintip buku yang dibaca Leedo.

"Ah, kenapa Yon?", tanya Leedo setelah ia sadar bahwa Xion memperhatikannya.

"Eh, gapapa kak, lagi baca apa?"

"Oh, ini, buku tentang edukasi anak", jawab Leedo sambil tersenyum canggung.

Kenapa canggung? karena baru Seoho yang tahu bahwa Leedo sangat menyukai anak kecil.

"Kak Leedo suka anak kecil ya?", tanya Xion.

Leedo mengangguk, lalu menutup bukunya.

Xion tertawa, "Wah, bagus tuh kak"

Leedo menatap Xion, sementara yang ditatap hanya memiringkan kepala.

"Kenapa? Itu bagus kan?", ucap Xion seraya mengambil buku tersebut dari Leedo.

"Kukira kamu bakal ngetawain aku kayak yang lain", ucap Leedo.

"Kenapa?kesukaan orang itu beda-beda, selama itu baik dan ngga merugikan orang lain, terusin aja kak", ucap Xion memperlihatkan senyum lebarnya.

Leedo tersentuh dengan perkataan adik kelasnya ini, benar juga, selama itu baik dan tak merugikan siapapun,

Leedo tersenyum lalu mengusak pelan surai Xion.

Tak lama kemudian, ponsel Leedo berdering.

"Ah, bentar ya Yon, aku angkat telepon dulu", Leedo kemudian bangkit dan menuju arah dapur.

Tiba-tiba terdengar suara pintu diketuk, Xion segera bangkit dan membukakan pintu.

"Ya sia-"

Xion mematung melihat siapa yang datang.....












Fitri back ><

Maaf chap ini lama banget up-nya huhu

Xion ketemu siapa tuh? kok bisa sampe begitu?ಠ◡ಠ

See you in the next chap~

[1]Oneus: A Place Called Home✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang