백야(白夜) (White Night)🌫️

167 21 8
                                    

⚠️⚠️PENGINGAT:CERITA INI TIDAK BERMAKSUD UNTUK MENJELEKKAN SEGALA TOKOH YANG MUNCUL, DAN CERITA INI HANYA KARANGAN SEMATA, TIDAK ADA KAITANNYA DENGAN DUNIA NYATA!!!⚠️⚠️

Votement juseyo~~~⭐⭐

Xion mematung melihat siapa yang ada di balik pintu.

Itu adalah Dongmyeong, saudara kembarnya.

"Hai Ju, maaf ngagetin ya?", ucap Dongmyeong.

Dari pakaian yang ia pakai, sepertinya ia baru saja keluar rumah, tapi kemana?

"Oh iya, tadi aku diajak ke taman bermain sama mama, bareng Giwook juga"

Seketika dada Xion terasa sesak, akankah mereka selalu meninggalkan Xion seperti ini? Kenapa mereka tidak mengajak Xion alih-alih mengajak Giwook?

"Oh ya, kamu nginep disini kan?", tanya Dongmyeong.

"Hm, kenapa?", jawab Xion dengan nada yang lumayan dingin.

Dongmyeong memasang senyum pahit, ia tahu yang dirasakan adiknya ini.

"Ini seragam-mu dan...", Dongmyeong menjeda kalimatnya dan merogoh tote bag yang ia bawa.

Xion mengangkat satu alisnya, apa yang Dongmyeong bawa?

"Ta-da~~ aku beli tadi, boneka kelinci~", ucap Dongmyeong seraya menyodorkan boneka kelinci putih yang masih terbungkus rapih.

"Aku tahu, kamu ga bisa tidur kalo gaada boneka, jadi aku beliin ini deh~"

Xion bungkam, jadi selama ini Dongmyeong memperhatikan kebiasaan kecilnya itu.

Dongmyeong menarik tangan Xion dan memberikan boneka kelinci itu.

"Udah ya, aku pulang dulu, dadah Ju~", Dongmyeong mengusak Surai Xion dan pergi.

Xion memperhatikan punggung saudara kembarnya itu perlahan menjauh dan akhirnya menghilang, ia memeluk erat boneka pemberian Dongmyeong, lalu kembali masuk ke dalam rumah.

Saat ia masuk ke dalam rumah, terlihat Leedo sudah kembali ada di ruang tamu dan sedang membaca bukunya.

"Oh, Dongmyeong ya Yon?", Tanya Leedo.

Xion mengangguk.

"Gih tidur, udah malem nih", ucap Leedo seraya menunjuk jam.

Jam itu menunjukkan pukul 22.15

"Ya, aku tidur dulu ya kak, malam"

Leedo tersenyum, lalu kembali sibuk dengan bukunya.

Sementara Xion mulai berjalan ke arah kamar Leedo.









Sesampainya ia di kamar Leedo, ia segera merebahkan diri di kasurnya.

Ia membuka bungkus boneka kelinci tersebut lalu memeluknya erat-erat.

Air mata Xion tiba-tiba menetes.

Entah kenapa, ia juga tak mengerti.

Xion menenggelamkan kepalanya ke dalam potongan bantal milik Leedo, dan menangis malam itu.









































Pagi hari pun tiba.

Mereka akan kembali bersekolah.

Bila kalian berpikir pembully-an Hwanwoong sudah selesai, kalian salah besar.

[1]Oneus: A Place Called Home✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang