ZigZag (삐뚤빼뚤)⚡️

273 40 7
                                    

⚠️⚠️PENGINGAT:CERITA INI TIDAK BERMAKSUD UNTUK MENJELEKKAN SEGALA TOKOH YANG MUNCUL, DAN CERITA INI HANYA KARANGAN SEMATA, TIDAK ADA KAITANNYA DENGAN DUNIA NYATA!!!⚠️⚠️

Votement juseyo~~~⭐⭐



Hwanwoong, Xion, dan Keonhee semakin dekat dengan kelas, semakin luntur juga senyuman dari wajah mereka.

Hwanwoong tiba tiba berhenti, ia mencengkram seragamnya dengan erat, ia gemetar, selalu seperti ini.

"Udah, ayo masuk, gapapa kok...", ujar Keonhee menenangkan.

Hwanwoong mengangguk, ia segera melangkah lebih dekat dengan pintu kelas, lalu meraih kenop pintunya.

Sebelum Hwanwoong membuka pintunya, pintu itu sudah terbuka, dan menampilkan mereka......


























Leedo kini tengah duduk di kelasnya, sepetinya hari ini guru mereka datang terlambat, jadi sekarang mereka tidak ada tugas atau istilahnya 'jamkos'.

Tiba tiba Seoho menghampiri Leedo,

"Masih sakit Do?", tanya Seoho tiba-tiba.

"Yah.....lumayan...", Leedo menanggapi.

"Bisa bisanya kalian ketemu di gang itu", Seoho menggelengkan kepalanya.

Leedo mengingat kembali peristiwa menyedihkan itu.

Saat akan pergi ke sekolah, Leedo menyempatkan diri untuk membuang sampah terlebih dahulu, jadi ia pergi melalui rute yang berbeda dari biasanya.

Saat ia melewati sebuah gang yang berada dalam rutenya, gang itu cukup gelap, walaupun di pagi atau siang hari, ia bertemu dengan orang yang ia tak ingin temui.

"Wah, lihat, dia ada disini, kebetulan sekali!!"

"Kami ingin bermain sebentar, temani kami ya?"

Setelah itu terjadilah peristiwa 'memukuli Leedo', dan Leedo hanya diam dan tak membalas.



































Tubuh Hwanwoong gemetar bukan main, ia bertemu lagi dengan pembully-nya, sebelumnya ia sudah sedikit tenang karena sang pemimpin dari para 'pembully-nya' ini dikabarkan pindah sekolah, namun ternyata, ia masih ada disini.

"Halo Woongie, sepertinya isu bahwa aku pindah itu ternyata sebuah kebohongan ya?hahaha"

Hwanwoong semakin gemetar, namun tiba tiba Xion menarik tangannya untuk masuk ke dalam kelas, lalu disusul oleh Keonhee.

"Hey!!kalian melewatiku begitu saja?"

Xion menoleh, "Aku tak ada urusan dengan manusia tak berakal sepertimu".

Orang yang dipanggil sebagai manusia tak berakal itu-pun naik pitam.

Saat ia ingin menghampiri meja Xion, tiba tiba pintu dibuka.

"Sial, guru sudah datang!!", gerutunya.












Di lain tempat, seorang pemuda tampan berumur 24 tahun sedang menyiapkan perlengkapan kuliahnya.

Kim Youngjo namanya, paras tampannya menjadi dambaan para pembaca.

Gausah bohong, author juga kok.

Ia sedang mengemas alat alat yang dipakai untuk praktik hari ini.

Ia mengambil sepotong roti, lalu memakai sepatu dan pergi💨

Sesampainya di kampusnya, ia disambut dengan tidak hangat oleh semua orang, ya, keadaan berubah seperti ini semenjak hari itu...

















Kini Seoho dan Leedo tengah duduk di rooftop, berbincang ringan sambil memakan bekal yang mereka bawa.

"Jadi, kamu mau kuliah jurusan apa?", Tanya Seoho.

"Pendidikan anak usia dini..", jawabnya.

Seoho mengangguk, ia mengerti bahwa temannya yang satu ini sangat menyukai anak kecil, namun karena image-nya yang terlihat garang, ia jadi sedikit kesusahan berinteraksi dengan anak kecil.

KRIET

Terdengar suara pintu rooftop terbuka, rupanya itu adalah 'trio bobrok'.

Namun ada sesuatu yang mencuri perhatian Seoho......
















Halo!!! =3=
Atmosfer-nya beda sama bab sebelumnya ya??hehehe
Author baru pertama kali nulis cerita genre kayak gini, biasanya mah, nulisnya cerita fantasi.
Jadi maklumin kalau kurang bagus ya!!

[1]Oneus: A Place Called Home✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang