"Udah? Cepet amat su!"
Vanessa melirik Taeyong dengan jengah, "gak mau ya gue lain kali kayak gini lagi. Gue bunuh lo."
Taeyong mendengus. "Ngaca anjir. Gak mau ya gue kalo lo kek gini lagi. Ada masalah tuh diselesaiin, bukan malah dihindarin kayak pengecut gini. Lagian emang dia doang yang pernah salah sama lo? Lo gak pernah salah sama dia?"
"Enggak tuh," sahut Vanessa.
"Lo bahkan nggak ngasih dia kesempatan buat njelasin, Nes."
"I did give him the chance. Dia yang gak mau njelasin. Katanya butuh waktu. Nggak sekarang. And you said to me that relationship is about trust. He broke my trust."
"Nes. Kalo jari lo luka, lo apain?"
"Ya obatin lah??"
"Iya kan? Lo obatin buat ngilangin lukanya. Bukan tangan lo yang lo potong."
"Okay?" sahut Vanessa ragu.
"Kalo ada masalah dalam sebuah hubungan, masalahnya yang diselesaiin. Diilangin. Dipotong. Bukan hubungannya."
Vanessa kicep.
"If I told you to break up with him, would you do it?" tanya Taeyong.
Vanessa mengangkat bahu. "I don't know, but maybe I won't."
Sebelum keluar kamar Taeyong ketawa terus ngacak-ngacak rambutnya Vanessa. "You love him, idiot."
Bahu Vanessa merosot. Terus dia harus gimana setelah barusan bilang ke Eunwoo kalau Eunwoo is no longer her home?
"Masa iya gue telfon sih elah," gumam Vanessa.
Akhirnya setelah mengumpulkan keberanian, Vanessa memutuskan untuk nelfon Eunwoo. Padahal ini mah Eunwoo lagi nyetir otw balik.
Tapi baru dering pertama, udah diangkat sama Eunwoo.
"Halo?"
Vanessa menarik napas. "If I gave you another chance, would you promise me to not break it?"
Di seberang sana Eunwoo diam. "Gue nggak pengen jadi munafik dan jadi cowok yang ngucapin kebohongan biar gak kehilangan ceweknya, Nes. But I can promise you, I'll try to not break your trust anymore. This relationship isn't going to be easy or extremely romantic, both for me and for you. I know. We'll face rainy and stormy days. A lot. But I promise you that we'll find a way to figure things out."
Vanessa menggigit bibir dan terdiam.
" So? " tanya Eunwoo pelan.
"Okay. Let's do this."
Sambungan telepon tiba-tiba diputuskan. Vanessa udah panik ngira Eunwoo kenapa-kenapa sampai semenit kemudian dia denger suara mobil terparkir di depan rumahnya dan pintu depan rumah yang diketuk buru-buru.
"Vanessa buka woy!"
🌻🌻🌻
"Makan ya. Gue laper."
Mobil Eunwoo berbelok ke McDonald. Vanessa sebenernya daritadi emang mau ngajakin makan cuma malu. Takut Eunwoonya udah makan juga kan nggak lucu kalau dia makan sendirian, Eunwoo nontonin dia makan.
"Mau drive thru atau makan di sini?" tanya Eunwoo.
"Drive thru aja deh kak, gue males mau turun."
KAMU SEDANG MEMBACA
extraordinary you; eunwoo oc
FanfictionVanessa itu effortlessly beautiful. Nggak pernah nyadar kalau dia itu cantik. Itu poin yang bikin Eunwoo semakin memantapkan hati kalau Vanessa adalah gadis yang selama ini ia cari.