22. Lomba & Lucas

72 5 8
                                    


Hari ini Vanessa udah bangun dari jam setengah 4 pagi. Mandi terus keramas. Habis itu minta ai kos buat bukain pintu karena mau berangkat sekolah.

Vanessa sebenernya udah pengen misuh aja kenapa lombanya harus pas hari Minggu. Harusnya dia jam segini bisa tidur, bangun jam 10 terus makan mie ayam. Tapi gara-gara ada lomba dan Vanessa panitia, dia harus di sekolah dari jam 5 pagi.

Mana waktu berangkat gerimis terus dia lupa bawa payung. Alhasil harus lari-lari. Belum lagi gerbang samping yang belum dibuka jadi jalan jauh lagi ke gerbang depan.

"Halah, mulut doang ngomong jam 5, nyatanya pada ngaret semua," dumel Vanessa.

Hyunjoo, teman satu seksi Vanessa cuma ketawa. "Jaga-jaga aja kali, mana tau disuruh PSB beneran kan gak lucu."

Vanessa sedang memakai name tagnya yang baru dibagi saat tau-tau Vernon menghampirinya dengan muka kesal. "Heh Nes! Cowok lo tuh!"

"Kenapa anjir?"

"Iya gue tau dia taun lalu anak sekbid olahraga. Tau dia kuat. Tapi gak gini juga??" kata Vernon. Vanessa tambah bingung.

"Apaan sih? Kak Eunwoo kenapa?"

"Noh baru dateng sama rombongannya, minta dimasukin partisipan keamanan!"

Vanessa menoleh dengan kaget. Bener kata Vernon. Di ujung GSG ada Eunwoo dan gerombolan teman-temannya berkumpul. Eunwoo yang main HP sambil nyender di dinding noleh dan senyum waktu nyadar Vanessa ngeliat ke arahnya.

"Mana bisa anjing," umpat Vanessa.

Vernon menghembuskan napas kasar. "Gak mau tau ya gue. Suruh dia sama rombongannya pergi. Gak ada ikut keamanan. Mau ngatur parkir sekalipun gak usah. Anak keamanan udah cukup banyak, bisa handle semua. Pokoknya habis apel, gue gak mau liat batang hidungnya mereka," kata Vernon lalu pergi.

Vanessa mengacak-acak rambutnya kesal. Ini Eunwoo kelakuannya selalu bikin ngelus dada.

Akhirnya daripada dia ikutan kena omel Vernon, Vanessa langsung nyamperin Eunwoo dan njambak cowok itu.

"Pulang gak lo?!" kata Vanessa.

Eunwoo mengaduh lalu menepis tangan Vanessa. "Hehehe. Gue udah bilang Vernon tadi biar gue sama anak-anak dimasukin jadi partisipan keamanan tapi dianya nolak. Belagu."

"Ya ngapain kak???? Tau sendiri itu ngelanggar aturan!"

"Lah kenapa? Kan gue cuma mau bantu," sahut Eunwoo.

"Lo itu udah kelas 12, udah bukan OSIS. Hal-hal kayak gini udah bukan urusan lo lagi."

"Lah partisipan kan nggak harus OSIS."

"Ya kan udah ditentuin dari dua bulan lalu kak siapa aja! Udah diatur semuanya! Lagian lo gak bisa dianggep partisipan resmi orang lo gak pake seragam!"

"Yang penting kaosnya sama-sama item," bela Eunwoo.

"Jangan childish deh lo kak. Gue bisa digetok Vernon nih kalo lo gak balik. Mending lo ikut misa sana di gereja. Tobat, kerajaan Allah sudah dekat."

Eunwoo ketawa. "Gak ah. Gue udah jauh-jauh ke sekolah. Pagi-pagi buta pula masa lo usir gini sih."

Hembusan napas keluar dari mulut Vanessa. "Ayolahh.. Yaudah besok jalan. Atau nanti. Terserah. Tapi sekarang jangan ganggu. Please. Lo tau sendiri Vernon orangnya kayak apa," pinta Vanessa.

extraordinary you; eunwoo ocTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang