hari 3

25 18 2
                                    


Pagi pun tiba terlihat Suliwa sedang menyiapkan makanan selagi Nina yang sedang membaca koran di ruang tamunya.

"Sul abis kita makan langsung kau antar aku ke kantor"

"Ok"

Suliwa pun datang dengan pancake yang untuk 3 orang

"Nina ini untuk ku yang pake blue berry,Rahmat ini punya mu yang pake strawberry, Rahmat sarapan sudah jadi"

Mereka berdua pun duduk terlihat Rahmat dengan baju kutang sedang berjalan sambil memeluk dirinya, badannya terlihat lebih kurus dan kulitnya agak pucat akan ketakutan yang besar

"Rahmat mari sini makan maaf apa yang ku bilang kemarin"

"Tidak papa Suliwa masuk akal kau berkata seperti itu"ujar Rahmat seakan menggigil

"Iya ini makan tenang Rahmat jangan takut lagi hari ini kami usahakan akan menangkap Sangkuriang"

"Terima kasih Nina"

"Mereka bertiga pun makan Suliwa yang makan dengan lahap,Nina yang makan dengan tenang, sedangkan rahmat yang tak makan sama sekali.

"Rahmat ayo makan jarang jarang ku masakan untuk mu"

"Ya Rahmat ayo makan"

"Maaf Nina,sul tapi kayaknya aku tidak bisa"

"Kenapa Rahmat"Rahmat pun menatap Suliwa

"Maaf"

"Tidak papa Suliwa ku mengerti"

"Tenang Rahmat semua ini akan selesai"

Rahmat pun tertawa dengan aneh
"Maaf kan aku tapi ku harus katakan ini pada kalian"

"Apa itu Rahmat"ucap Nina dan Suliwa

"Mungkin ini aneh tapi ketakutan ku
Mengingatkan ku pada ibu ku"

"Apa ibu mu memukul mu"

"Jangan begitu Suliwa"

"Oh maaf,tapi kenapa dengan ibu mu"

"Tidak apa Suliwa, jadi sewaktu ku masih umur 6 tahun kami pindah ke gunung devres akan perkejaan nya saat itu ku tak tau kenapa tiba-tiba yang kulihat adalah ibu ku sedang memakan kakak ku setiap daging setiap darah kedua matanya ku lihat dia di lahap di depan mata mu tak ada yang bisa ku lakukan ku cuma bisa diam hingga guru ku datang dari kejauhan menyelamatkan ku,itu lah ku rasakan soal Sangkuriang seperti kita rak bisa melakukan apa pun terhadapnya tak ada yang bisa ku lakukan itu kenapa dia mengingatkan aku pada ibu ku,kau tau setelah itu ku pun di adopsi oleh guru ku dengan tujuan suatu haru ku akan menjadi seorang pemburu"

Air mata jatuh dari mata Nina sedangkan Suliwa menangis sambil menahan perasaannya.

"Nina kenapa kau menangis jangan menangis kita adalah seorang profesional"

"Maaf kan aku Rahmat sungguh ku tak tau apa apa soal diri mu"

"Tak apa Suliwa, misalnya kalo ku berada di posisi mu ku akan melakukan hal yang sama"

Sarapan pagi pun selesai mereka berdua pun selesai mandi dan berpakaian rapi,tiba tiba muncul sebuah pesan di hpnya Nina dengan pesan Sangkuriang telah di tangkap

"Bangsat"

"Matt jaga hotel ya"ujar nina

Pintu hotel pun tertutup dan hanyalah kegelapan hotel yang menutup Rahmat dari ketakutannya

...................

"Nina ngomong ngomong kenapa kita ke kantor"

catatan pemburu MonsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang