di dua sisi

27 21 0
                                    

Professional di bagi menjadi 2,professional asosiasi dan professional swasta,akan tetapi mereka tetap akan mengambil perintah dari asosiasi itu sendiri

Setelah mereka keluar dari rumah sakit tanpa pemberitahuan apapun Rahmat memanggil taksi di tengah jalan salah satu taksi kuning pun berhenti, Rahmat terheran heran serta membuka pintu taksi

"lady first"

"Terima kasih om Rahmat" ujar Nina tersenyum

Mereka bertiga pun masuk ke dalam taksi,nina duduk di di kanan ujung menghadap ke jendela di tengahnya Suliwa dan di dekat pintu keluar duduk Rahmat,terdengar suara lagu September dari earth wind and fire, terlihat supir taksi berkulit hitam dengan suara yang agak berat sambil menghisap rokoknya.

"Mau kemana" supir taksi itu selagi membuang puntung rokoknya

"Ke hotel California"jawab Nina

Suliwa hanya mengikuti nada dari lagu itu selagi taksi itu berjalan,seraya Rahmat mengeluarkan buku yang dia curi dari Reynard dan Nina hanya melamun melihat dari jendela taksi.

"Lagu ini namanya apa"tanya Suliwa 

"September lagu lama"jawab supir taksi 

"Terima kasih" jawab Suliwa selagi mengikuti alur dari nada lagu

"Lagu ini muncul waktu saya masih muda di jaman itu udara masih lebih bagus makanan lebih tahan lama music hebat masih ada, bahkan orang orang masih lebih sopan"ujar supir itu ya seperti orang tua biasa yang selalu mengeluh soal di masa waktu dia muda masih lebih baik,Suliwa hanya mendengarkan saja dan menerima kata kata dari supir

Kenapa ku panggil supir ini,tunggu dulu bagaimana caranya bapak ini bisa menjadi taksi di jaman seperti ini pikir rahmat 

pandangan perkotaan yang indah di abaikan oleh mereka bertiga, supir itu pun melanjut bertele-tele selama perjalanan.

"Ngomong ngomong kalian bukan dari sini ya"tanya supir

"om tau dari mana"jawab Suliwa

"Ya maklum sudah lama,masedang berlibur ya?"tanya supir 

"Oh tidak om kita sedang tugas"Rahmat 

"Tugas apa?"tanya supir itu

"Dari perusahaan ada pengetesan mobil baru"tipu Rahmat

"Oh teman saya juga bekerja di bagian Diler namanya Susanto mungkin kenal"ujar supir 

"Mungkin tidak pak kerena kita kerja di bidang yang beda"jawab Rahmat tawa palsu

Setelah percakapan yang membosankan ini mereka pun sampai di tempat tujuan mereka bingung akan rencana ke depan.

”ini om bayarannya”

“nggak usah bayar,ini Cuma hobinya om,maklum sudah nggak ada kerjaan jadi tahun tahun ini?”

“terima kasih om”ujar mereka

jadi begitu ya, pantaslah pikir rahmat seraya om pergi 

"Om supir itu baiknya"ujar suliwa memasuki hotel

Terdengar bunyi suara Rahmat yang menelfon.

"Ya Nahor,apa,ok, bertemunya di mana,ok siap bos"Rahmat menutup panggilan.

Nahor, terkutuk pikir Nina

..............

 kamar mandi dengan kaca yang berembun,terlihat badan putih kekar yang sedang membersihkan rambutnya emasnya,pria pun keluar dari kamar mandi dia pun memandang cermin yang berembun.

catatan pemburu MonsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang