Sangkuriang VII

17 19 0
                                    

"anna kau mau pesan apa"

"Umm kayaknya nasi goreng,saja jes jeruk"

"Mas pesan nasi goreng 2 sama jus jeruk satu terimakasih" ujar ku kepada salah satu pelayanan

Dalam beberapa menit entah kenapa kita berdua hanya saling bertatapan sambil menahan senyum

"Kau mau game nggak sambil tunggu tunggu makanannya jadi"

"Game apa"

"Ok telfon"

"Bagaimana cara mainnya"

"Ikuti aja,kring kring kring, Ambi ambil telfonnya"ujarnya sambil mengeluarkan suara telfon

" Apa oh iya,Halo"

"Halo nama ku anna namamu siapa"

"Masa kau nggak saya" kami berdua pun tertawa sejenak

"Maaf aku nggak bisa ke rumah mu hari ini maaf,kau ketemu cowok di kereta dan dia ajak ku jalan jalan"

"Apa kau gila"

"Mungkin"terlihat senyuman manis dari wajahnya

"Dia bukan orang gila kan"

"Bukan bukan dia manajer penyanyi atau sesuatu"

"Kenapa kau ikut dia"

"Kurang tau juga dia kayaknya menarik, sebenarnya juga aku sedang ingin pergi ke rumah mu tapi ya,dia sangat manis, mungkin aku jatuh cinta dengannya,dua menjebak ku, kulitnya putih, rambutnya berantakan ku suka, dia agak bingung dan ceroboh,aku suka saat matanya menatap ku saat ku berpaling, kayaknya dia anggap aku aneh"

"Tidak bagi ku kayaknya di suka dengan mu mungkin dia tergila gila pada mu"

"Masa?"

"Saya sudah kenalan denga mu lama jadi, perasaan ku agak baik untuk ini,apa kau bertemu dengan nya lagi"

"Aku nggak tau"

Anna pun menutup telfonnya
"Giliran mu sekarang,kau telfon teman mu"

"Tining tining ning,dia pake hp nokia lama"

"Yo man"anna meniru suara pria

"Ashi kabarmu bagaimana"

"Baik kawan baru bagaimana dengan central"

"Certral buruk sekali,kau tau reynard juga orang nya agak aneh"

"Maklum kawan dia seorang penyanyi"

"Saya di central cuma sekitar dua haru tapi ya dua haru juga terlalu lama,ya saya cuma mau ke sini pulang pergi tanpa perlu lakukan apa pun cuma,cuma datang lalu kabur"

"Kau nggak papa boy"suara anna pun kembali Normal

"Agak menarik juga berberapa menit yang lalu ku bertemu dengan seseorang"

"Kau tau orang orang punya sisi gelap dan terang"

"Iya ya"

"Dia adalah matahari"senyum manis dari wajah Anna lun muncul

"Kau ketemu dia di mana"

"Di kereta"

"Dia duduk di sekitar dua pasangan aneh jadi ya setelah itu ku dekati dan selanjutnya kita terus berbicara,dia pintar sekali,sangat berambisi ku sangat yakin bahwa setiap kata yang ku katakan adalah bodoh"

"Tenang kawan dia pasti tidak pikiran itu dan ngomong ngomong dia masih di samping mu kan dia pasti sengaja itu"

"Kita sebagai pria kita agak bodoh kita tidak mengerti apa apa soap perempuan, mereka aneh mereka agak aneh bukannya Begitu"entah kenapa itu membuat tersenyum

"Ya"

.........................

Di sore hari di atas sebuah gedung kami menyaksikan matahari tenggelam sinar matahari terlihat cantik di wajahnya apakah aku pantas mendapatkan itu

"Aneh ini kelihatan seperti mimpi dunia seperti milik kita sendiri dan yang lain cuma ngekos"

"Betul juga"kami berdua pun tertawa

Matahari yang tenggelam membuat situasi betul seperti mimpi kami berdua pun bertatap wajah Nya terlihat seperti purnama yang menutupi hari wajah ku mulai mendekatinya dan kami pun berciuman seraya hari menjadi malam.

Ku harap ini tidak akan berakhir

.....................

Ku pun mengantarnya menuju rumahnya dan kami berdua pun berdiri di depan pintunya

"Terima kasih untuk hari ini"

"Terimakasih juga boy"dia pun menutup pintu dengan senyuman di wajahnya ku pun melambaikan tangan ke arahnya sambil memberikan ciuman dari jauh

Ku pun berjalan dari rumahnya dan kembali ke rumah manusia aneh itu

Ku tak bisa menpaknay mereka selamanya nampaknya ku harus memberikan mereka sesuatu untuk melindungi mereka semua ? Ujar ku

Dengan kecepatan kilat ku pun memindahkan ashi dan Erik si manusia sakit itu ke hotel rusak ini

"Boy aku minta maaf jika ku salah tapi apa ku pantas untuk mati boy"ujar ashi yang ketakutan

"Tenang man ku tak akan membunuhmu namun orang lain ingin,itu kenapa kalian berdua ke sini"

"Apa maksudmu dan kenapa dan siapa pria sakit itu"

"Pria itu tidak penting ashi maafkan aku tak memberitahu kan mu ini tapi yang ku bisa sembuhkan kakimu"

"Apa"terlihat wajahnya yang bingung darinya

"Apa maksudmu ku tak mengerti"

"Nah biar ku lakukan saja sekarang"
Ku menusukan jari ku ke tengkoraknya mereka berdua banyak darah yang tumpah bagaikan banjir yang tak tertahan badan mereka pun berubah seraya teriakan rasa sakit yang terdengar.




catatan pemburu MonsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang