Kita Hanyalah Manusia Biasa

62 17 3
                                    

Kita hanyalah dua orang biasa dengan kisah cinta yang biasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kita hanyalah dua orang biasa dengan kisah cinta yang biasa

•••••

Dear Mahesa,


Hari ini, tepatnya tadi pagi, aku melihatmu lagi. Memasuki kelas dan mengambil duduk di bangku nomor dua dari belakang. Bergabung bersama Kak Baskara dan Dika entah membicarakan apa. Kamu tampaknya benar-benar menikmati saat-saat sebelum Pak Yu datang dan meminta kita untuk membuktikan kenapa satu dikali nol bisa menghasilkan nol.

Kamu masih tidak sadar, tapi aku melihatmu secara sembunyi dari sini. Selama beberapa detik, kuharap waktu berhenti saja sebentar. Agar aku bisa melihatmu lebih lama.

Namun, aku harus kembali kepada realitas. Mengusaikan acara mengagumi dalam diam itu sebelum kamu menyadarinya.

Aku kembali pada kegiatanku. Lestari dan Naomi tampak sibuk membicarakan merk kosmetik yang akan mereka beli karena sedang ada diskon di salah satu pusat perbelanjaan. Maka aku menikmati saja salah satu novel yang sedang kubaca di platform orange ini.

Membaca kisah antara gadis yang memiliki kehidupan menyedihkan bertemu dengan seorang lelaki kaya yang menyelamatkannya. Membawa gadis itu pergi dan menjanjikan kebahagiaan. Sehingga mereka pada akhirnya hidup bahagia bersama.

Penulisnya benar-benar menyajikan dengan apik. Pun diksi yang dituliskan membuatku terbuai sehingga melanjutkannya. Membaca lagi dan lagi sampai tulisan 'tamat' menjadi hal terakhir yang aku baca.

Klise.

Entah kenapa, kisah cinta yang aku baca sebagian besar berisi seperti itu. Sebuah kisah dengan konflik pelik dan menguras emosi.

Sa, kisah kita yang aku tulis mungkin tidaklah se-rumit itu. Kita adalah dua orang dengan kehidupan normal dan biasa saja, pun memiliki permasalahan cinta yang biasa.

Kamu bukanlah seorang ketua geng motor, bad boy, kapten basket, orang kaya terohor, CEO, ketua mafia, atau apapun tokoh-tokoh sempurna itu. Dan aku juga bukanlah gadis miskin dengan kisah hidup merana yang butuh pertolongan dari lelaki gagah bergelimang harta.

Kamu ya kamu, aku ya aku. Dua orang biasa dengan kehidupan normal selayaknya orang kebanyakan.

Semuanya serba biasa.

Kadang aku berpikir, orang-orang biasa seperti kita ini ... apa tidak boleh menerima akhir yang bahagia seperti kisah-kisah cinta yang pelik itu?

Malam & Mahesa ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang