Perjuangan

40 6 1
                                        

"Sebuah perjuangan memang terlihat menyakitkan namun tanpa perjuangan kau tidak akan mengenal suatu proses kesuksesan yang beralaskan dengan beribu macam kegagalan yang bersilmut didalam hangatnya air mata kebahagiaan"

Tok...tok...krek!!!

Tiba-tiba terdengar suara seseorang menggeser pintu rumah sakit, ternyata itu adalah orang tua dari Angel yang mendapat kabar dari pihak rumah sakit bahwa anaknya sedang dirawat dirumah sakit itu. Setelah menggeser pintu ruangan Ibu angel lalu melihat anaknya sedang terbaring lemas dengan gerakan refleksnya ia pun berlari cepat dan memeluk Angel yang sedang terlihat tak berdaya, "Angel kamu engga papa kan sayang ?" Tanya ibunya sembari mempererat dekapan pelukannya.

"Engga papa kok bun, alhamdulillah untungnya tadi ada teman Angel yang nolongin Angel bun sewaktu Angel sedang pingsan pasca kecelakaan tadi" ujar Angel menjelaskan kejadiannya dengan lantunan nada halus nan datarnya.

Setelah mendengar jawaban dari Angel, ibunya lalu memutar arah pandangnya dengan tatapan penuh menatap wajah Reza yang berada disampingnya, " Makasih banyak yaa udah mau nolongin anak saya, kalau engga ada kamu saya tidak tahu lagi deh bagaimana nasib anak saya sekarang" Lirih ibu Angel dengan tatapan yang berkaca tetap menatap penuh wajah Reza.

"Iya, bu sama-sama, owh yaa pak, buk saya mohon izin pamit pulang duluan yah pak, bu" Pamit Reza dengan menundukan sedikit kepala.

"Loh kenapa kok kelihatan sangat buru-buru sekali?" Tanya mamah Angel dengan raut muka penasaran.

"Iya ini soalnya aku masih ada janji sama teman bu lagi pula warna langit sudah mulai menghitam menujukan malam hari akan segera datang" Jawab Reza.

"Owalah begitu toh ya sudah hati-hati dijalan nak awas jangan ngebut-ngebut dijalan raya" pesan Ibu Angel yang tersenyum tipis menatap wajahnya.

"Iya bu, pak. Sekali lagi Reza izin pamit dulu yah" Ucap Reza sambil berpamitan lalu berjalan menuju pintu keluar dari arah Rumah Sakit.

Setelah keluar dari pintu Rumah Sakit, Reza lalu berjalan menuju arah parkiran untuk mengendari motor butut miliknya dan bergegas menuju ke Rumah Varo untuk menceritakan kejadian yang hampir membuat detak jantungnya seolah-olah berhenti.

"Tok...tok...varo!!!"

"Iya sebentar" ucap varo yang berjalan menuju pintu depan rumahnya. "Owh Reza, ya sudah masuk dulu Za udah pada ngumpul tuh didalam" Ucap Varo dengan mempersilahkannya masuk kedalam rumahnya.

"Btw lo kenapa telat Za?, dan si Angel mana? Biasanya kan lo selalu sama Angel kalau kemana-mana" Tanya Kayla mengkerutkan alis kanannya.

"Eumm... Angel dirawat key" Ujar Reza menundukan sedikit kepala.

"Hah...? Kok bisa?, lo ga lagi bercanda kan Za?" Tanya Kayla dengan wajah yang mulai memerah kesal.

"Engga kok gue serius, tadi siang pas di pertigaan rumah Varo gue ga sengaja mendengar suara benturan keras, karna gue penasaran gue pun menyempatkan waktu untuk ke tempat kejadian ternyata pas gue sampai sana gue langsung terkejut ternyata Angel lah yang menjadi korban tabrak lari karena gue panik, langsung aja deh gue buru-buru bawa dia kerumah sakit" Ucap Reza.

"Terus keadaan dia baik-baik aja kan Za?" Tanya Varo sembari menuang segelas kopi panas untuk Reza.

Mendengar pertanyaan dari Varo membuat Reza sedikit menarik panjangnya "Alhamdulillah dia udah siuman tadi setelah 2 jam mendapat perawatan dari pihak Rumah Sakit" Jawab Reza

RezaAngelica [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang